Harga Bitcoin Sentuh Titik Terendah Selama 6 Bulan Beruntun, Investor Kripto Harus Waspada
Ilustrasi bitcoin.(UNSPLASH/ERLING LOKEN ANDERSEN)
13:40
21 November 2025

Harga Bitcoin Sentuh Titik Terendah Selama 6 Bulan Beruntun, Investor Kripto Harus Waspada

- Harga Bitcoin (BTC) kembali melemah tajam pada perdagangan Jumat (21/11/2025), turun ke level yang belum terlihat sejak lebih dari enam bulan terakhir. Aset kripto terbesar di dunia itu sempat menyentuh titik terendah di angka 86.325,81 dollar AS atau sekitar Rp 1,44 miliar, sebelum kembali diperdagangkan di sekitar 86.990,11 dollar AS.

Penurunan ini terjadi di tengah kekhawatiran investor terhadap prospek pemotongan suku bunga The Fed pada bulan depan. Selain itu rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang lebih positif dibanding perkiraan menimbulkan keraguan pasar mengenai rencana penurunan suku bunga.

Ekonomi AS menambah 119.000 tenaga kerja pada September, jauh melampaui proyeksi 50.000. Data yang lebih kuat dari ekspektasi ini membuat pasar memperhitungkan peluang pemotongan suku bunga pada Desember sekitar 40 persen, menurut CME FedWatch.

CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menilai gejolak pasar global itu membawa dampak bagi pasar domestik. Menurutnya pola penurunan volume transaksi yang terjadi di Indonesia masih berkaitan erat dengan dinamika global.

Namun, ia menegaskan pasar Indonesia menunjukkan ketahanan lebih kuat dibanding kondisi global. Volatilitas yang terjadi di pasar global memang mempengaruhi aktivitas perdagangan di Indonesia. Namun, menariknya meskipun nilai transaksi turun, jumlah pengguna kripto di Indonesia terus meningkat.

“Ini menunjukkan kepercayaan dan minat masyarakat terhadap aset digital tetap terjaga, bahkan ketika pasar sedang cooling down,” ujar Calvin lewat keterangan pers, Jumat ini.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat transaksi kripto di Indonesia sepanjang Januari-Oktober 2025 mencapai Rp 409,56 triliun. Angka ini turun sekitar 13,77 persen dibanding periode yang sama 2024 yang mencapai Rp 475 triliun.

Meski demikian, jumlah pengguna kripto di Indonesia justru meningkat menjadi 18,61 juta pada September 2025, atau naik 3,05 persen dalam satu bulan. Rata-rata tren jumlah investor kripto meningkat di atas 3 persen setiap bulannya.

Tren ini memperlihatkan investor lokal bukan menarik diri dari pasar, tetapi memilih untuk lebih berhati-hati dalam memasukkan dana baru. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa pasar domestik tetap resilien meski tengah berada dalam tekanan global.

Melihat ke depan, Calvin memproyeksikan bahwa perdagangan kripto hingga akhir 2025 kemungkinan berada dalam fase konsolidasi seiring sikap wait and see pelaku pasar global.

Faktor makro seperti kebijakan suku bunga The Fed, stabilitas geopolitik, aliran likuiditas, dan arus modal institusional akan menjadi penentu utama arah pasar beberapa kuartal mendatang.

“Saat ini kita belum melihat konfirmasi bahwa pasar memasuki fase bearish struktural. Banyak indikator on-chain, adopsi pengguna, dan aktivitas pengembang masih stabil. Kondisinya lebih menggambarkan pendinginan pasar daripada pembalikan tren besar,” paparnya.

Pemerintah juga dinilai memiliki peran signifikan dalam menjaga stabilitas pasar domestik melalui regulasi perpajakan, rencana implementasi bursa aset kripto tambahan, hingga edukasi publik.

Inisiatif-inisiatif ini dipercaya dapat memperkuat fondasi ekosistem aset digital di Indonesia.

Memasuki 2026, pasar berpotensi bergerak lebih terarah. Skenario penguatan dapat terjadi jika kondisi makro global membaik, termasuk potensi penurunan suku bunga, meningkatnya appetite risiko investor, serta masuknya likuiditas baru. Siklus empat tahunan (post-halving) yang secara historis biasanya mendorong harga aset digital juga bisa berperan dalam pemulihan pasar.

Namun, berbagai potensi risiko tetap harus diwaspadai. Jika tekanan makro terus berlanjut, pasar bisa bergerak sideways dengan potensi bearish yang bertahan lebih lama.

“Investor perlu tetap waspada, melakukan analisis, dan memahami risiko. Namun, kita melihat bahwa minat masyarakat Indonesia terus tumbuh, yang menjadi sinyal positif bahwa ekosistem kripto di Indonesia semakin matang dan siap berkembang dalam jangka panjang,” lanjut Calvin.

Tag:  #harga #bitcoin #sentuh #titik #terendah #selama #bulan #beruntun #investor #kripto #harus #waspada

KOMENTAR