Anak Menkeu Purbaya Sarankan Investasi Bitcoin untuk Hadapi Krisis Ekonomi 2027: Apa Kelebihannya?
Purbaya Yudhi Sadewa dan anaknya, Yudo Achilles Sadewa (Instagram)
17:25
29 Oktober 2025

Anak Menkeu Purbaya Sarankan Investasi Bitcoin untuk Hadapi Krisis Ekonomi 2027: Apa Kelebihannya?

Baca 10 detik
  • Yudo Sadewa memprediksi krisis ekonomi global akan terjadi antara tahun 2027 hingga 2032, berdasarkan pola siklus krisis setiap 7–10 tahun.

  • Ia menyarankan masyarakat untuk bersiap menghadapi krisis dengan berinvestasi pada aset alternatif seperti bitcoin dan emas.

  • Bitcoin memiliki kelebihan seperti potensi keuntungan tinggi dan akses global, namun juga disertai risiko seperti volatilitas ekstrem dan minimnya regulasi.

Putra dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Yudo Sadewa, mengemukakan prediksi mengejutkan bahwa dunia kemungkinan akan menghadapi krisis ekonomi besar antara tahun 2027 hingga 2032.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui sebuah video pendek di TikTok. Yudo menyampaikan bahwa krisis ekonomi cenderung terjadi setiap 7 hingga 10 tahun, merujuk pada pola historis seperti krisis dotcom tahun 2000, krisis perumahan 2008, dan pandemi COVID-19 pada 2020.

"Gua pengen kasih tahu ke kalian semua ya, bahwa setiap 7, 8, hingga 10 tahun sekali pasti ada krisis. Kalau dihitung tujuh tahun dari sekarang, berarti kemungkinan krisis besar ada di 2027 sampai 2032," kata Yudo, dikutip Rabu (29/10/2025).

Oleh karenanya, Yudo menyarankan masyarakat untuk mulai bersiap dengan investasi bitcoin maupun emas.

“Jadi persiapkan dengan bitcoin dan emas," sambungnya.

Secara teori, pendapat Yudo sejalan dengan konsep siklus krisis ekonomi yang menyebutkan bahwa gejolak finansial global cenderung berulang dalam interval waktu tertentu.

Namun, sejumlah pihak menekankan bahwa prediksi semacam ini sebaiknya didukung oleh data konkret.

Berdasarkan saran dari trader muda itu, apa keuntungan dan kekurangan investasi Bitcoin? Namun sebelum itu, pahami lebih dahulu, apa itu Bitcoin.

Apa Itu Bitcoin?

Bitcoin adalah mata uang digital atau cryptocurrency yang diciptakan oleh sosok anonim bernama Satoshi Nakamoto pada Januari 2009, sebagai respons terhadap krisis keuangan global.

Tidak seperti mata uang konvensional, Bitcoin tidak dikendalikan oleh bank sentral atau pemerintah. Transaksi Bitcoin dicatat dalam sistem blockchain, yaitu buku besar digital yang transparan dan tidak dapat diubah.

Bitcoin memungkinkan pengguna untuk mengirim dan menerima uang secara langsung tanpa perantara, menjadikannya alat pembayaran dan investasi yang unik.

Uang digital ini sifatnya yang terbatas sehingga banyak investor menganggapnya sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.

Kelebihan Investasi Bitcoin

Berikut adalah beberapa keunggulan utama dari investasi Bitcoin:

1. Potensi Keuntungan

Tinggi Harga Bitcoin telah mengalami lonjakan signifikan sejak diluncurkan, menjadikannya salah satu aset dengan pertumbuhan tercepat dalam dekade terakhir.

2. Desentralisasi dan Transparansi

Bitcoin tidak dikendalikan oleh lembaga keuangan manapun. Semua transaksi tercatat di blockchain yang dapat diakses publik, meningkatkan transparansi dan keamanan.

3. Akses Global dan Mudah

Siapa pun dengan koneksi internet dapat membeli, menjual, atau menyimpan Bitcoin. Ini membuka peluang investasi bagi masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem perbankan tradisional.

4. Lindung Nilai terhadap Inflasi

Karena jumlah Bitcoin terbatas, banyak investor menganggapnya sebagai “emas digital” yang dapat melindungi nilai kekayaan dari inflasi mata uang fiat.

5. Likuiditas Tinggi

Bitcoin diperdagangkan di berbagai platform dan bursa kripto, memungkinkan investor untuk dengan mudah membeli atau menjual kapan saja.

Kekurangan Investasi Bitcoin

Meski menjanjikan, investasi Bitcoin juga memiliki sejumlah risiko dan kelemahan:

1. Volatilitas Ekstrem

Harga Bitcoin sangat fluktuatif. Nilainya bisa naik atau turun drastis dalam waktu singkat, yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi investor.

2. Kurangnya Regulasi dan Perlindungan Konsumen

Karena belum diatur secara menyeluruh di banyak negara, investor Bitcoin tidak memiliki perlindungan hukum yang sama seperti di pasar saham atau obligasi.

4. Risiko Keamanan Digital

Dompet digital dan platform perdagangan bisa menjadi target peretasan. Jika investor kehilangan akses ke dompet atau terkena penipuan, aset bisa hilang tanpa bisa dikembalikan.

5. Tidak Diakui Secara Universal

Meskipun semakin populer, Bitcoin belum diterima secara luas sebagai alat pembayaran resmi di banyak negara.

6. Ketergantungan pada Teknologi dan Infrastruktur

Investasi Bitcoin memerlukan pemahaman teknologi dan akses ke perangkat digital. Ini bisa menjadi hambatan bagi sebagian orang.

Investasi Bitcoin menawarkan peluang besar, terutama bagi mereka yang mencari alternatif dari sistem keuangan tradisional. Namun, investor harus memahami risiko yang menyertainya dan melakukan riset mendalam sebelum terjun. Diversifikasi portofolio dan penggunaan platform terpercaya sangat disarankan untuk meminimalkan risiko.

Editor: Cesar Uji Tawakal

Tag:  #anak #menkeu #purbaya #sarankan #investasi #bitcoin #untuk #hadapi #krisis #ekonomi #2027 #kelebihannya

KOMENTAR