



Naik Turun Sentimen Menkeu Purbaya: Gaya Komunikasi Jadi Penentu
Dalam dunia ekonomi yang biasanya formal dan teknokratis, gaya komunikasi seorang Menteri Keuangan bisa jadi bukan hal utama yang dibahas.
Namun, kasus Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menunjukkan hal sebaliknya.
Sepanjang sebulan menjabat, gaya komunikasi Menkeu Purbaya menjadi salah satu faktor dominan yang memengaruhi fluktuasi sentimen publik terhadapnya.
Litbang Kompas melalui Kompas Monitoring mencatat dinamika sentimen warganet terhadap Purbaya sejak pelantikannya pada 8 September hingga 13 Oktober 2025.
Pemantauan dilakukan terhadap 25.511 data berupa konten dan komentar yang tersebar di lima platform media sosial, yakni TikTok, Instagram, Facebook, YouTube, dan X. Kata kunci yang digunakan adalah “Purbaya Yudhi Sadewa.”
Hasilnya menunjukkan bahwa sentimen positif mengalami kenaikan signifikan dari 23 persen menjadi 47 persen, meskipun sempat diawali dengan puncak sentimen negatif sebesar 74 persen pada 10 September 2025.
Dari tren tersebut, tampak bahwa gaya penyampaian pesan, narasi, dan aksi langsung Purbaya menjadi elemen krusial yang membentuk persepsi publik.
Awal yang kontroversial
Purbaya membuka masa jabatannya dengan langkah yang kurang mulus. Dalam jumpa pers pelantikannya, frasa “rakyat kecil” yang ia ucapkan menuai kritik karena dianggap merendahkan.
Ditambah unggahan anaknya soal “agen CIA,” sentimen negatif terhadap Purbaya langsung melambung, bahkan mencapai 74 persen pada 10 September 2025.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta pada Senin (13/10/2025).
Meskipun segera meminta maaf, gaya komunikasi di awal jabatan ini menimbulkan kesan spontan tanpa filter.
Reaksi warganet menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan pejabat publik tetap harus sensitif, meskipun disampaikan dalam konteks informal.
Berbalik lewat keberanian di DPR
Pergeseran sentimen dimulai usai rapat Purbaya dengan Komisi XI DPR pada 11 September 2025, saat ia menyampaikan pernyataan bahwa demo besar pada Agustus 2025 bisa jadi disebabkan oleh kebijakan fiskal yang salah arah.
Pernyataan ini dianggap berani, bahkan blak-blakan. Di titik ini, publik mulai menilai bahwa Purbaya bukan hanya berbicara, tetapi juga menantang status quo.
Gaya komunikasinya yang langsung dan tanpa basa-basi mulai diterjemahkan sebagai keberanian dan ketegasan. Sentimen negatif pun turun drastis ke angka 32 persen.
Uji Kring Pajak dan sentimen positif melejit
Pada 19 September 2025, gaya “koboi” Purbaya tampil dalam bentuk lain: ia menelepon langsung Kring Pajak 1500200 untuk menguji kualitas layanan.
Aksi ini tidak hanya mencuri perhatian, tapi juga menjadi bahan perbincangan luas di media sosial. Sehari setelahnya, sentimen positif terhadap Purbaya melejit ke 76 persen, lonjakan tertinggi selama periode pemantauan.
Warganet menilai tindakan spontan tersebut sebagai upaya nyata memperbaiki sistem, bukan sekadar pencitraan.
Aksi langsung yang komunikatif ternyata lebih kuat membangun citra dibanding pernyataan resmi semata.
Perbandingan antar-era dan kelakar cawapres
Pada 9 Oktober 2025, gaya komunikasinya kembali menjadi sorotan ketika Purbaya membandingkan era ekonomi Presiden SBY dan Presiden Jokowi.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa di Kompleks Istana, Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Meskipun substansinya berbasis data, gaya penyampaian yang menempatkan dua era secara kontras memicu perdebatan publik.
Namun, ketika ditanya tentang peluang menjadi cawapres pada 2029, ia menjawab dengan kelakar: “Baru juga sebulan kerja, gila lu!”
Respons ini justru memantik gelombang komentar positif. Banyak warganet menilai sikap santai dan jujur seperti ini sebagai penyegaran dalam komunikasi pejabat publik.
Kompas Monitoring melakukan pengumpulan data pada periode 8 September hingga 13 Oktober 2025 terhadap aktivitas media sosial di TikTok, Instagram, Facebook, YouTube, dan X.
Total data yang dikumpulkan mencapai 25.511 konten dan komentar, menggunakan kata kunci “Purbaya Yudhi Sadewa.”
Data dianalisis untuk mengukur sentimen positif, negatif, dan netral yang berkembang di masyarakat digital selama bulan pertama Purbaya menjabat.
Tag: #naik #turun #sentimen #menkeu #purbaya #gaya #komunikasi #jadi #penentu