6 Kebiasaan Keuangan Kelas Menengah yang Membuatnya Susah Kaya
Ilustrasi kelas menengah. (Thinkstockphotos.com)
15:44
9 Mei 2025

6 Kebiasaan Keuangan Kelas Menengah yang Membuatnya Susah Kaya

- Sebagai manusia, kita sering membentuk berbagai kebiasaan tanpa menyadarinya. Tentu saja, kebiasaan bisa bersifat baik maupun buruk.

Kebiasaan buruk dalam hal keuangan pribadi bisa membuat hidup lebih penuh stres, membuat Anda terus hidup dari gaji ke gaji, dan menahan Anda tetap berada di kelas menengah saat sebenarnya Anda ingin naik tingkat.

Banyak dari kebiasaan ini begitu umum, sampai-sampai mungkin tidak menyadari bahwa Anda melakukannya. Oleh karena itu, penting untuk meninjau dengan jujur kebiasaan keuangan Anda.

Setelah menyadarinya, barulah Anda bisa mulai mengubahnya menjadi lebih baik.

Berikut ini 6 kebiasaan keuangan yang dianggap normal oleh kelas menengah, tetapi justru membuatnya susah naik kelas alias bertambah kaya:

Ilustrasi bekerja di kantor.PEXELS/FAUXELS Ilustrasi bekerja di kantor.1. Bekerja Lebih Keras, Bukan Lebih Cerdas

Mudah untuk percaya bahwa semakin keras Anda bekerja, semakin banyak uang yang akan dihasilkan. Anda mungkin rela lembur, mengambil shift tambahan, bahkan mengorbankan akhir pekan.

Memang, jam kerja yang panjang seperti ini bisa membuat atasan terkesan. Anda mungkin mendapat kenaikan gaji atau promosi. Namun sebenarnya Anda sedang menetapkan standar yang tidak berkelanjutan. Atasan akan mengharapkan output seperti itu sepanjang waktu. Hal ini justru membuat posisi Anda kurang aman, bukan lebih aman.

Carilah cara lain untuk menghasilkan lebih banyak dengan bekerja lebih sedikit. Gunakan waktu luang Anda untuk belajar keterampilan baru agar karier Anda berkembang, dan investasikan uang ekstra agar bisa menghasilkan uang pasif untuk Anda.

2. Gaya Hidup yang Ikut Naik (Lifestyle Creep)

Ketika Anda mendapat kenaikan gaji atau pekerjaan dengan bayaran lebih tinggi, sangat menggoda untuk membelanjakan uang ekstra itu.

Anda berpikir, “Saya bisa beli mobil lebih bagus sekarang, kan?” Tapi cara hidup seperti ini akan menguras semua tambahan pendapatan Anda. Pada akhirnya, Anda tetap memiliki jumlah uang yang sama seperti sebelum kenaikan gaji.

Kenaikan gaya hidup akan menjebak Anda dalam siklus di mana Anda menghasilkan lebih banyak uang tapi tetap tidak menabung sama sekali. Masalahnya, semua barang yang Anda beli itu tidak membuat Anda lebih kaya.

3. Hanya Memiliki Satu Sumber Penghasilan

Banyak keluarga kelas menengah hanya memiliki satu sumber penghasilan. Ini hal yang umum, tapi juga berisiko.

Apa pun bisa terjadi—Anda bisa kehilangan pekerjaan, jam kerja bisa dikurangi, atau perusahaan tempat Anda bekerja bisa bangkrut. Setiap perubahan tak terduga bisa membuat kondisi keuangan Anda kacau.

Pekerjaan freelance, bisnis sampingan kecil, atau sumber penghasilan pasif adalah pilihan yang bagus. Dengan begitu, jika terjadi sesuatu, Anda punya “bantalan” finansial.

Ilustrasi kartu kredit.PIXABAY/HOUSTONRS Ilustrasi kartu kredit.4. Hidup dari Kartu Kredit

Menggunakan kartu kredit untuk belanja sehari-hari memang terlihat biasa. Tinggal gesek kartu dan tagihannya dipikirkan nanti. Tapi kebiasaan ini membuat Anda terlalu mudah menghabiskan lebih dari yang Anda hasilkan.

Jika utang menumpuk, Anda tidak akan pernah bisa menabung. Anda sudah menghabiskan uang bahkan sebelum benar-benar memilikinya.

Jika Anda terus menyisakan saldo bulan demi bulan, bunganya akan cepat menumpuk. Ini bisa berubah menjadi utang jangka panjang yang sulit dilunasi.

5. Hanya Membayar Minimum Tagihan Kartu Kredit 

Membayar tagihan minimum memang membantu menghindari denda dan menjaga skor kredit Anda. Selama tidak telat bayar, Anda dianggap “aman.” Tapi pembayaran minimum sebenarnya adalah cara agar Anda tetap dalam utang selama mungkin. Hal ini justru membuat perusahaan kartu kredit sangat menyukainya, karena mereka mendapatkan keuntungan besar dari bunga.

Hal ini adalah salah satu kebiasaan keuangan yang paling mahal. Bisa membuat Anda membayar utang selama bertahun-tahun lebih lama.

Bunga bisa menumpuk begitu tinggi sampai Anda membayar tiga hingga empat kali lipat dari harga asli barang yang Anda beli.

6. Tidak Punya Dana Darurat

Tidak memiliki uang tunai untuk keadaan darurat bisa berdampak lebih besar dari yang Anda bayangkan.

Biaya tak terduga seperti perbaikan mobil atau tagihan medis bisa memaksa Anda menggunakan kartu kredit atau mengambil utang baru. Satu tagihan tak terduga bisa memicu rangkaian masalah keuangan.

Alih-alih hanya fokus pada saat ini, pikirkan skenario terburuk. Biasakan menyisihkan sedikit uang setiap bulan hingga Anda memiliki dana yang cukup untuk menopang hidup selama tiga hingga enam bulan.

Tag:  #kebiasaan #keuangan #kelas #menengah #yang #membuatnya #susah #kaya

KOMENTAR