



Infeksi Parasit Kucing Bisa Rusak Fungsi Otak Manusia dan Picu Gangguan Saraf secara Serius
Infeksi parasit dari kucing berpotensi mengubah cara kerja sistem saraf manusia tanpa disadari.
Toksoplasmosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii dan menyerang jaringan saraf.
Menurut Emma Wilson, imunolog dari Universitas California Riverside, parasit ini mengganggu komunikasi antar sel otak secara fisik.
Mengetahui dampak infeksi ini dapat membantu mencegah risiko gangguan neurologis dan kerusakan sistem saraf.
Berikut infeksi parasit kucing bisa ganggu fungsi otak manusia dan picu gangguan saraf secara serius dilansir dari laman Science Alert, Selasa (24/6):
1. Infeksi Bersumber dari Kucing
Toxoplasma gondii berkembang biak secara aktif hanya dalam tubuh kucing dan menyebar melalui kotoran. Parasit ini bisa berpindah ke manusia lewat makanan terkontaminasi atau tangan yang tidak higienis.
Infeksi terjadi saat masuknya parasit ke tubuh melalui mulut atau luka terbuka. Penularan tidak hanya terjadi di rumah, tetapi juga di lingkungan umum.
2. Menyerang Neuron secara Langsung
Parasit menembus sawar darah-otak dan bersarang di dalam neuron. Penelitian menunjukkan bahwa meskipun jumlah neuron yang terinfeksi sedikit, dampaknya signifikan.
Fungsi komunikasi antar sel terganggu akibat perubahan vesikel ekstraseluler. Proses ini memicu ketidakseimbangan dalam sistem saraf pusat.
3. Mengubah Komunikasi Otak
Neuron yang terinfeksi menghasilkan lebih sedikit vesikel yang berisi protein dan informasi genetik. Vesikel ini penting dalam pertukaran sinyal antar neuron dan astrosit.
Ketika komunikasi terganggu, otak mengalami penurunan fungsi stabilitasnya. Akibatnya, tubuh kesulitan merespons sinyal saraf secara optimal.
4. Meningkatkan Zat Pemicu Kerusakan
Produksi glutamat dalam otak meningkat akibat gangguan pada sel pendukung neuron. Penumpukan glutamat dapat menyebabkan kejang dan kerusakan jaringan saraf.
Hal ini menunjukkan dampak langsung toksoplasmosis terhadap kondisi neurologis. Perubahan ini juga berdampak pada ekspresi gen yang mengatur kekebalan otak.
5. Risiko pada Kelompok Rentan
Infeksi lebih berbahaya bagi bayi, lansia, ibu hamil, dan penderita gangguan imunitas. Pada kelompok ini, parasit lebih mudah berkembang dan memicu komplikasi serius.
Toksoplasmosis bisa menimbulkan lesi di otak yang mempengaruhi kesadaran dan motorik. Deteksi dini dan pemantauan kesehatan menjadi penting bagi mereka.
6. Dampaknya Bisa Bersifat Jangka Panjang
Parasit dapat hidup dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa menunjukkan gejala. Selama masa ini, ia tetap mempengaruhi aktivitas saraf secara perlahan.
Penelitian menunjukkan bahwa infeksi laten tetap menimbulkan perubahan biokimia otak. Hal ini menjelaskan potensi gangguan perilaku pada sebagian orang.
7. Pencegahan Dapat Dilakukan secara Rutin
Memasak daging hingga matang dan mencuci sayuran dengan benar menurunkan risiko penularan. Cuci tangan setelah kontak dengan hewan peliharaan atau tanah menjadi langkah sederhana yang efektif.
Hindari konsumsi makanan mentah, terutama bagi wanita hamil. Edukasi tentang kebersihan menjadi kunci pencegahan yang efektif.
Pemahaman tentang pengaruh infeksi parasit kucing terhadap otak membantu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya tersembunyi di lingkungan sehari-hari. (*)
Tag: #infeksi #parasit #kucing #bisa #rusak #fungsi #otak #manusia #picu #gangguan #saraf #secara #serius