Fakta Mikroplastik Lebih Banyak Ditemukan pada Botol Kaca Dibandingkan Plastik dan Kaleng
Ilustrasi botol kaca. (Freepik)
21:48
24 Juni 2025

Fakta Mikroplastik Lebih Banyak Ditemukan pada Botol Kaca Dibandingkan Plastik dan Kaleng

Botol kaca yang selama ini dianggap lebih aman ternyata mengandung mikroplastik dalam jumlah lebih tinggi daripada botol plastik atau kaleng logam.

Mikroplastik merupakan partikel plastik berukuran kurang dari 5 milimeter yang dapat tersebar dalam udara, air, serta makanan.

Menurut Guillaume Duflos, direktur penelitian di Badan Keamanan Pangan Prancis, mikroplastik dalam botol kaca berasal dari goresan cat pada tutupnya.

Pemahaman tentang kandungan mikroplastik pada botol minuman membantu masyarakat memilih wadah yang lebih aman dikonsumsi secara rutin.

Berikut fakta mikroplastik lebih banyak ditemukan pada botol kaca dibandingkan plastik dan kaleng dilansir dari laman Science Alert, Selasa (24/6):

1. Kandungan Lebih Tinggi

Penelitian menemukan sekitar 100 partikel mikroplastik per liter pada minuman dalam botol kaca. Jumlah ini 5 hingga 50 kali lebih tinggi dibandingkan botol plastik atau kaleng logam.

Mikroplastik diduga berasal dari cat penutup botol kaca. Sumber utamanya bukan dari kacanya, melainkan dari komponen pelengkap seperti tutup botol.

2. Asal Mikroplastik Botol Kaca

Mikroplastik memiliki bentuk, warna, dan komposisi polimer yang sama dengan cat pada bagian luar tutup botol kaca. Goresan kecil yang tidak terlihat oleh mata disebabkan gesekan selama penyimpanan.

Hal ini memicu pelepasan partikel plastik ke dalam minuman. Tutup botol menjadi sumber utama kontaminasi.

3. Minuman Ringan Paling Terkontaminasi

Minuman seperti soda, limun, dan bir dalam botol kaca menunjukkan kandungan mikroplastik lebih tinggi dibandingkan air. Minuman ringan mencatatkan angka sekitar 30 hingga 60 partikel mikroplastik per liter.

Air dalam botol kaca mengandung 4,5 partikel, sedangkan dalam plastik hanya 1,6 partikel. Kandungan tertinggi ditemukan dalam bir.

4. Anggur Tetap Rendah

Anggur dalam botol kaca justru mengandung sedikit mikroplastik meski menggunakan tutup yang sama. Perbedaan ini masih belum terjelaskan secara ilmiah.

Kandungan mikroplastik dalam anggur berada jauh dibawah minuman ringan. Dugaan awal menyebutkan perbedaan komposisi cairan atau proses pengemasan.

5. Belum Ada Standar Toksisitas

Saat ini belum tersedia acuan resmi terkait jumlah mikroplastik yang dapat dianggap berbahaya dalam konsumsi manusia. Badan Keamanan Pangan Prancis menyatakan belum cukup bukti untuk menetapkan batas aman.

Risiko kesehatan jangka panjang masih dalam tahap penelitian. Pemantauan tetap penting dilakukan.

6. Pembersihan Bisa Menurunkan Risiko

Metode pembersihan tutup botol menggunakan udara, air, dan alkohol dapat mengurangi kontaminasi hingga 60 persen. Produsen dapat menerapkan cara ini untuk menurunkan potensi mikroplastik masuk ke dalam minuman.

Proses sederhana tersebut terbukti cukup efektif. Tindakan pencegahan dinilai bisa langsung diimplementasikan.

7. Wadah Tidak Selalu Aman

Wadah minuman yang dianggap ramah lingkungan belum tentu bebas dari mikroplastik. Penelitian terbaru menunjukkan potensi kontaminasi bisa berasal dari bagian lain, bukan hanya bahan utama wadah.

Aspek pengemasan dan penyimpanan berperan besar dalam menentukan tingkat keamanan. Kewaspadaan terhadap semua jenis wadah tetap diperlukan.

Penemuan mikroplastik dalam botol kaca menunjukkan bahwa tidak semua bahan kemasan yang terlihat lebih alami otomatis lebih aman dikonsumsi. (*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #fakta #mikroplastik #lebih #banyak #ditemukan #pada #botol #kaca #dibandingkan #plastik #kaleng

KOMENTAR