![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Inovasi dan Kemitraan Jadi Kunci Meningkatkan Ketahanan Pangan Indonesia](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/12/kompas/inovasi-dan-kemitraan-jadi-kunci-meningkatkan-ketahanan-pangan-indonesia-1228260.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Inovasi dan Kemitraan Jadi Kunci Meningkatkan Ketahanan Pangan Indonesia
– Syngenta Indonesia terus memperkuat kemitraan dan inovasi dalam sektor pertanian untuk mendukung kesejahteraan petani serta ketahanan pangan nasional. Melalui strategi Petani MAJU, Syngenta menghadirkan solusi yang berfokus pada profitabilitas, inovasi, keberlanjutan, dan sinergi antar pemangku kepentingan.
Sebagai bagian dari upaya ini, Syngenta Indonesia menggelar Konferensi Nasional Pertanian di Nusa Dua, Bali, pada 6 Februari 2025, yang menghadirkan panel diskusi tentang strategi kemitraan dan inovasi dalam sektor pertanian.
Sesi pertama bertajuk "Memperkuat Kemitraan untuk Ketahanan Pangan Nasional dan Kesejahteraan Petani", yang dimoderatori oleh Nanin Noorhajati, Crop Protection Development Head Syngenta Indonesia.
Panel ini menghadirkan Prof. Dr. Ir. Dadang, M.Sc (Guru Besar Fakultas Pertanian IPB sekaligus Ketua Tim Teknis Komisi Pestisida Kementerian Pertanian), Agung Kurniawan (CropLife Indonesia), Abu Bakar (petani jagung sekaligus Ketua Sahabat NK Indonesia), serta Frederick Huntercol Manihuruk (Lead Farmer Network dari Kabupaten Simalungun).
Diskusi ini membahas tantangan pertanian yang semakin kompleks, seperti perubahan iklim yang memicu peningkatan organisme pengganggu tanaman (OPT). Prof. Dadang menekankan bahwa pengendalian hama terpadu (PHT) menjadi salah satu solusi dalam menghadapi ancaman ini.
"Di sinilah peran Syngenta sangat penting dalam menyediakan benih dan produk perlindungan tanaman berkualitas yang terjangkau bagi petani. Selain itu, kolaborasi dengan pemerintah, asosiasi, dan akademisi diperlukan untuk memberikan pendampingan dan pelatihan agar petani mendapatkan manfaat maksimal," ujar Prof. Dadang melalui keterangan pers Syngenta, Rabu (12/2/2025).
Abu Bakar menambahkan bahwa petani memerlukan akses lebih mudah terhadap teknologi pertanian. "Penguasaan teknologi menjadi kunci keberhasilan budidaya, terutama dalam menghadapi serangan hama dan penyakit," katanya.
Sementara itu, Frederick menyoroti permasalahan kesuburan tanah. "Lahan kami mulai tandus karena pH tanah menurun. Kami memerlukan edukasi mengenai cara memperbaiki kesuburan tanah agar hasil pertanian tetap optimal," ujarnya.
Model Kemitraan Bisnis yang Inovatif
Sesi kedua bertajuk "Mendorong Model Kemitraan Bisnis yang Inovatif untuk Dampak Lebih Besar", yang dimoderatori oleh Ricky Tjok, Production & Supply and Strategy Head Syngenta Indonesia. Diskusi ini menghadirkan Ir. Rio Reyno Elia, STP, MM (Indico), Andini Christina Wibowo (PT Suryanusa Agromakmur), dan Saronto Soebagjo (PT Wilmar Padi Indonesia), yang membahas tren serta model kemitraan inovatif dalam sektor pertanian.
Syngenta Indonesia telah menjalin kerja sama jangka panjang dengan berbagai pihak, termasuk PT Suryanusa Agromakmur selama 30 tahun dalam penyediaan produk perlindungan tanaman serta kemitraan dengan Wilmar untuk memberdayakan petani padi. Selain itu, Syngenta juga tengah mengembangkan kerja sama dengan Indico untuk penanaman jagung di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Kemitraan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mendukung program ketahanan pangan nasional serta mencapai target swasembada pangan pada 2027.
Dukungan Infrastruktur untuk Transformasi Pertanian
Sebagai bagian dari transformasi sektor pertanian, Syngenta Indonesia juga meresmikan kantor pusat baru di Jakarta Selatan pada 3 Februari 2025. Peresmian ini dilakukan oleh Olivier Zehnder, Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, yang menegaskan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Swiss dalam mendukung pertumbuhan sektor pertanian.
"Keberadaan dan peran Syngenta Indonesia mencerminkan kuatnya hubungan ekonomi antara Swiss dan Indonesia. Saya yakin Syngenta dapat semakin berkontribusi terhadap ketahanan pangan nasional, yang menjadi prioritas pemerintahan saat ini," ujar Zehnder.
Presiden Direktur Syngenta Indonesia, Eryanto, menambahkan bahwa kantor baru ini merupakan simbol komitmen Syngenta dalam mendukung inovasi pertanian di Indonesia.
"Melalui strategi Petani MAJU, kami terus berupaya menjalin lebih banyak kemitraan dengan para pemangku kepentingan guna mendukung program ketahanan pangan pemerintah serta memberdayakan petani dengan menerapkan aspek keberlanjutan," pungkasnya.
Dengan sinergi yang semakin kuat antara industri, pemerintah, akademisi, dan petani, diharapkan sektor pertanian Indonesia dapat terus berkembang, meningkatkan produktivitas, dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Tag: #inovasi #kemitraan #jadi #kunci #meningkatkan #ketahanan #pangan #indonesia