Super Bowl, Kala Pertandingan Olahraga Jadi Penggerak Ekonomi Amerika
Patrick Mahomes (Kansas City Chiefs) tengah ditekan oleh Nick Bosa (San Francisco 49ers) dalam kuarter ketiga Super Bowl LVIII di Stadion Allegiant pada 11 Februari 2024.(EZRA SHAW/AFP)
05:04
12 Februari 2025

Super Bowl, Kala Pertandingan Olahraga Jadi Penggerak Ekonomi Amerika

Super Bowl adalah pertandingan final tahunan yang menentukan juara National Football League (NFL), liga sepak bola Amerika profesional di Amerika Serikat.

Pertandingan ini mempertemukan pemenang dari dua konferensi NFL, yaitu American Football Conference (AFC) dan National Football Conference (NFC).

Diselenggarakan pertama kali pada tahun 1967, Super Bowl telah berkembang menjadi salah satu acara olahraga paling ditonton di dunia.

Selain pertandingan itu sendiri, Super Bowl juga dikenal dengan pertunjukan paruh waktu yang menampilkan artis-artis terkenal dan iklan-iklan kreatif yang ditayangkan selama siaran.

Selain menjadi ajang olahraga terbesar di Amerika Serikat, Super Bowl juga merupakan mesin penggerak ekonomi yang berdampak besar bagi kota tuan rumah serta wilayah lainnya di seluruh negeri.

Tahun lalu, Super Bowl di Las Vegas memberikan dampak ekonomi yang diperkirakan mencapai 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp15,7 triliun.

Angka ini berasal dari belanja langsung wisatawan dan penduduk, peningkatan transaksi di bisnis lokal, penyerapan tenaga kerja, serta pendapatan pajak.

Tahun ini, New Orleans menjadi tuan rumah Super Bowl ke-11 dalam sejarahnya. Perkiraan awal menunjukkan dampak ekonomi setidaknya 500 juta dollar AS atau sekitar Rp7,8 triliun, meskipun angka akhirnya bisa lebih tinggi.

Selama dua hari, sekitar 125.000 pengunjung diperkirakan membelanjakan 200 juta dollar AS atau sekitar Rp3,1 triliun di kota tersebut.

Sementara itu, penduduk di wilayah New Orleans-Metairie diperkirakan akan mengeluarkan tambahan 53,4 juta dollar AS atau sekitar Rp839 miliar untuk menyambut pertandingan ini.

Efek ekonomi Super Bowl tidak hanya dirasakan di kota tuan rumah. Data dari Kamar Dagang Amerika Serikat menunjukkan peningkatan belanja di berbagai kota selama ajang ini berlangsung.

Pengeluaran terbesar terjadi di wilayah metropolitan New York-Newark-Jersey City dengan total 1,08 miliar dollar AS atau sekitar Rp16,9 triliun.

Los Angeles-Long Beach-Anaheim menyusul dengan belanja 710 juta dollar AS atau sekitar Rp11,1 triliun, sementara Chicago-Naperville-Elgin mencapai 514 juta dollar AS atau sekitar Rp8 triliun.

Di skala yang lebih kecil, kota-kota seperti Little Rock, Arkansas, diperkirakan mengalami lonjakan belanja hingga 42 juta dollar AS atau sekitar Rp660 miliar, setara dengan rata-rata pengeluaran 56 dollar AS atau sekitar Rp881 ribu per orang.

Kota Warner Robins, Georgia, diperkirakan menghasilkan belanja lebih dari 11 juta dollar AS atau sekitar Rp173 miliar, sementara Billings, Montana, mencapai 10,6 juta dollar AS atau sekitar Rp166 miliar.

Untuk kota asal tim yang bertanding, Kansas City diperkirakan mengalami lonjakan belanja hingga 123,3 juta dollar AS atau sekitar Rp1,9 triliun, sementara Philadelphia bisa mencapai 346,8 juta dollar AS atau sekitar Rp5,4 triliun.

Lonjakan belanja ini berasal dari berbagai sektor, seperti makanan, minuman, pakaian, dekorasi, serta peralatan elektronik yang dibeli masyarakat untuk menonton pertandingan.

Selain itu, bisnis lokal, terutama restoran dan toko ritel, mendapat keuntungan besar dari acara ini.

Tag:  #super #bowl #kala #pertandingan #olahraga #jadi #penggerak #ekonomi #amerika

KOMENTAR