Efisiensi Anggaran 2025: Alokasi Belanja Kementerian PU Dipangkas Rp 81,38 Triliun, Tersisa hanya Rp 29,57 Triliun
Menteri PU Dody Hanggodo dalam Rapat Kerja bersama Komisis V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2). (Nurul Fitriana/JawaPos.com)
08:09
7 Februari 2025

Efisiensi Anggaran 2025: Alokasi Belanja Kementerian PU Dipangkas Rp 81,38 Triliun, Tersisa hanya Rp 29,57 Triliun

- Alokasi belanja Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tercatat dipangkas sebesar Rp 81,38 triliun, dari total pagu anggaran pada tahun 2025 sebesar Rp 110,95 triliun. Pemangkasan ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja APBN.

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyampaikan dengan pemangkasan itu, pihaknya hanya akan mengelola alokasi belanja sebesar Rp 29,57 triliun di sepanjang tahun 2025 ini.

"Semula, pagu DIPA Kementerian PU sebesar Rp 110,95 triliun, namun dikurangi Rp 81,38 triliun," kata Dody Hanggodo dalam Rapat Kerja bersama Komisis V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2).

Lebih lanjut, dia membeberkan bahwa efisiensi tersebut menyebabkan 10 perubahan pola kerja. Diantaranya, terdiri dari pembatalan kegiatan fisik baru, pembatasan perjalanan dinas, pengurangan belanja ATK, serta peniadaan acara seremonial dan rapat/seminar luring.

Adapun rincian pemangkasan anggaran itu, meliputi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air senilai Rp 27,72 triliun. Kemudian, Direktorat Jenderal Bina Marga Rp 24,83 triliun, Direktorat Jenderal Cipta Karya Rp 7,75 triliun.

"Serta Direktorat Jenderal Prasarana Strategis senilai Rp 20,69 triliun dan pemangkasan pada dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya senilai Rp 0,39 triliun," bebernya.

Lebih lengkap, berikut ini rincian efisiensi pembangunan infrastruktur tahun 2025:

Ditjen Sumber Daya Air

- Pembangunan 14 unit bendungan, 1 bangunan pengarah rukoh, serta revitalisasi danau dan situ

- Pembangunan 9.550 Ha dan rehabilitasi 29.000 Ha jaringan irigasi

- Pembangunan prasarana air baku (Kap 1,25 m3/dtk)

- Pembangunan pengendali banjir (19km), Pengaman pantai (4,5 km), pengendali lahar dan sedimen

- OP infrastruktur dan P3TGAI (12.000 lokasi)

- Pengadaan tanah

- Dukungan manajemen dan teknis lainnya

Ditjen Bina Marga

- Pembangunan jalan (57 km) serta peningkatan kapasitas dan preservasi peningkatan 1.102 km jalan

- Pembangunan dan duplikasi jembatan (5.841 m), jembatan gantung dan preservasi jembatan (126.000 m)

- Pembangunan flyover/underpass dan terowongan (94 m)

- Pembangunan jalan bebas hambatan (7,36 km)

- Preservasi rutin jalan (47.603 km), Jembatan (563.402 m), dan padat karya (24,6 tenaga kerja)

Ditjen Cipta Karya

- Pembangunan dan peningkatan SPAM (40 lt/detik), Perluasan SPAM (863 SR), dan IBM (Pamsimas 600 lokasi)

- Sistem pengelolaan air limbah (10.240 KK), Persampahan (9.540 KK) dan IBM (Sanimas 1.400 lokasi, LPK 825 lokasi dan TPS3R 100 lokasi)

- Pengembangan kawasan (118,5 Ha), Penataan kawasan pariwisata (3 Ha) dan IBM (PISEW 900 lokasi)

- Bangunan gedung (9 unit), penataan bangunan dan lingkungan (13 kawasan)

- Dukungan manajemen dan teknis lainnya

Ditjen Prasarana Strategis

- Fungsi pendidikan: PHTC Pendidikan (Sekolah 9.300 unit dan Madrasah 2.034 unit) dan Rehab & Renovasi Perguruan Tinggi/Keagamaan (9 unit)

- Fungsi permukiman: Rehab, Renovasi Pasar (2 unit), Prasarana olahraga (3 unit), dan prasarana lainnya (4 unit)

- Dukungan manajemen dan teknis lainnya

Dukungan manajemen dan teknis lainnya

- Layanan manajemen, perencanaan, penguatan SDM, penguatan, pembinaan, dan pengawasan konstruksi.

 

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #efisiensi #anggaran #2025 #alokasi #belanja #kementerian #dipangkas #8138 #triliun #tersisa #hanya #2957 #triliun

KOMENTAR