Soal PHK eFishery, Wamenaker: Fraud oleh Manajemen Jangan Korbankan Pekerja
Wamenaker Emmanuel Ebenezer di Kantor Kemenaker, Jakarta, Jumat (31/1/2025).(KOMPAS.com/DIAN ERIKA )
09:16
1 Februari 2025

Soal PHK eFishery, Wamenaker: Fraud oleh Manajemen Jangan Korbankan Pekerja

- Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Emmanuel Ebenezer (Noel) mengatakan, fraud yang terjadi pada internal manajemen eFishery jangan sampai mengorbankan pekerja.

Hal itu disampaikannya usai bertemu Serikat Pekerja PT Multidaya Teknologi Nusantara (SMPTN) usai bertemu dengan di Kantor Kemenaker, Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Adapun PT Multidaya Teknologi Nusantara merupakan perusahaan yang mengelola startup eFishery.

"Mereka (serikat pekerja) kan diskusi dengan saya. Ini ada problem internal terkait fraud ya. Kalau cerita mereka, ada laporan yang secara pembukuan itu ternyata ada double. Jadi kita sebagai pemerintah mengimbau untuk tidak adanya PHK di eFishery. Kita tetap mengimbau untuk tidak adanya PHK," ujar Noel.

"Karena kan kita mau ke depan ini kita tetap ikut arahan Presiden bahwa gelombang PHK coba ditahan dulu supaya tidak ada (gelombang) kedua. Apalagi kan sebetulnya fraud itu dilakukan oleh manajemen. Seharusnya jangan dikorbankan pekerjanya, buruhnya," tegasnya.

Terlebih, sebagai salah satu startup besar, eFishery membayar pajak besar untuk negara.

Selain itu, perusahaan yang didirikan pada 2013 itu juga masih menjalin kerja sama untuk budidaya ikan dengan pemerintah.

Noel pun menyoroti pernyataan manajemen eFishery soal fraud yang disebut dilakukan oleh semua pihak di perusahaan.

Dari diskusi yang ia lakukan dengan serikat pekerja, aktivitas di eFishery sebenarnya tetap berjalan normal.

"Padahal hasil dari diskusi tadi ya disebut (karyawan) tidak melakukan penyimpangan. Semua tetap kerja dengan normal. Jadi jangan karena kesalahan manajemen kemudian buruhnya yang dikorbankan," tegas Noel.

Diketahui, startup e-Fishery sedang mengalami persoalan internal karena penggelapan dana.

Temuan tim audit menunjukkan indikasi kuat adanya fraud bersifat sistematis dan telah berlangsung sejak 2018.

Kasus ini berdampak pada pencopotan Gibran Huzaifah dari jabatan CEO eFishery dan Chrisna Aditya dari posisi Chief Product Officer pada akhir 2024.

Keduanya diduga terlibat dalam penggelapan dana perusahaan.

Langkah tersebut diambil setelah investigasi mendalam oleh para investor terkait dugaan penyalahgunaan finansial perusahaan.

Wamenaker Bakal sambangi eFishery

Lebih lanjut Wamenaker Noel mengatakan, pihaknya akan berkunjung ke kantor startup eFishery pekan depan.

Tujuannya untuk mencari tahu duduk persoalan penyebab pemutusan PHK 100 karyawan di perusahaan itu.

"Nananti kita akan coba hadir ya ke eFishery untuk datang ke sana. Coba kita mau minta klarifikasi biar kita tahu problemnya apa," ungkap Noel.

Meski berencana datang langsung, Noel menekankan sebenarnya Kemenaker menunggu undangan dari manajemen eFishery.

Sebab hal yang akan didalami terkait dengan internal perusahaan.

Kemenaker mengambil posisi meluruskan aspek hubungan industrial dalam kasus PHK.

"Kalau kayak gini kan memang ada problem internal yang sangat sulit kita masukin. Tapi yang paling memungkinkan adalah kita memberi imbauan untuk tidak ada PHK itu doang. Secara moral ya," tuturnya.

Sebelumnya, SMPTN menemui Wamenaker Noel pada Jumat.

Dalam pertemuan itu, SMPTN mengadukan kekhawatiran terkait PHK massal di perusahaan akuakultur itu.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) SMPTN, Icad, eFishery sejauh ini sudah memberhentikan 100 orang karyawan.

Selanjutnya, diperkirakan ada gelombang PHK yang lebih besar pada Februari karena terkait penutupan perusahaan.

"Untuk gelombang pertama ini di Januari ada 100, itu karyawan mayoritas kontrak. Dan ya, kita dengar kabar Februari ini akan ada yang lebih besar lagi gelombang-nya gitu, yang mengarah ke penutupan perusahaan," ujar Ican di Kantor Kemenaker.

"Indikasinya yang kita baca juga, untuk menghindari pembayaran THR, gitu," lanjutnya.

Meski di-PHK, menurut Icad untuk pesangon karyawan masih dibayar oleh perusahaan.

Lebih lanjut Icad menyampaikan, serikat pekerja berharap sekarang manajemen bisa melanjutkan operasional eFishery.

Terlebih startup tersebut juga bekerjasama dengan puluhan ribu pembudidaya ikan dan udang.

Selain itu, saat ini ada laporan bahwa banyak kasus pembudidaya tidak dapat akses pakan.

"Kita punya mitra dan punya klien kita ya. Atau farmer kita, petani-petani kita. Itu yang butuh bantuan di sektor industri itu. Jadi masih akan terus berjalan sih. Kita pengennya tetap kerja lanjut gitu. Dengan harapan operasional tetap akan segera dilanjutkan. Seperti itu," jelas Icad.

Editor: Dian Erika Nugraheny

Tag:  #soal #efishery #wamenaker #fraud #oleh #manajemen #jangan #korbankan #pekerja

KOMENTAR