[POPULER MONEY] Bukan Rp 20.000, Berapa Harga Asli Elpiji 3 Kg? | Bappenas: Penurunan Kelas Menengah Masih Akan Berlanjut...
1. Bukan Rp 20.000, Sri Mulyani Ungkap Harga Asli Elpiji 3 Kg
Harga elpiji 3 kilogram (kg) di pasaran sudah tembus Rp 20.000 per tabung di sejumlah daerah. Berdasarkan penuturan salah satu konsumen dari wilayah Blitar, Jawa Timur, menyebut harga elpiji subsidi itu telah mencapai Rp 22.000 per tabung.
"Harganya sekarang Rp 22.000. Sebelumnya sempat turun jadi Rp 20.000, tapi enggak sampai sebulan naik jadi Rp 22.000 lagi," ujar Sri kepada Kompas.com, Kamis (30/1/2025).
Sedangkan sejumlah konsumen di wilayah DKI Jakarta menyebut harga elpiji melon berkisar antara Rp 20.000-Rp 21.000 per tabung di warung-warung dan Rp 18.000 di agen resmi.
"Harga elpiji Rp 20.000-21.000 di warung-warung Madura. Kalau di agen resmi Rp 18.000, kemarin saya beli dua langsung, tapi sekarang stoknya sedikit," kata Dony, warga Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Selengkapnya klik di sini.
2. Khusus Jakarta, Pertamina Tambah 711.800 Tabung Elpiji 3 Kg Periode 27-31 Januari
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) melakukan penyaluran fakultatif elpiji 3 kilogram (kg) untuk mengamankan ketersediaan stok selama hari libur Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek 2025.
Hingga akhir Januari, Pertamina akan menambah 711.800 tabung elpiji 3 kg, atau selama periode 27 - 31 Januari 2025, di wilayah Jakarta.
Area Manager Communication, Relations & CSR Regional JBB PT Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan, menyampaikan penyaluran fakultatif ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi elpiji masyarakat yang meningkat selama libur panjang hingga akhir Januari mendatang.
"Pertamina Patra Niaga Regional JBB menyalurkan tambahan tabung elpiji 3 kg sebesar 40,4 persen dari total penyaluran reguler. Penyaluran fakultatif ini dilakukan sejak hari ini, Senin, 27 Januari 2025 hingga 31 Januari 2025 mendatang. Kami berharap dengan tambahan ini kebutuhan elpiji masyarakat dapat tercukupi," ungkap Eko dalam siaran persnya, Rabu (29/1/2025).
Selengkapnya klik di sini.
3. Profil Liang Wenfeng, Pendiri DeepSeek yang Mengguncang Industri AI
Liang Wenfeng, pendiri perusahaan rintisan kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, kini menjadi sorotan di industri teknologi. Dalam hitungan minggu, sosok yang sebelumnya dikenal tertutup ini berubah menjadi harapan China dalam menghadapi ketatnya kontrol ekspor teknologi yang diberlakukan Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Reuters, Rabu (29/1/2025), Liang, yang kini berusia 39 tahun, selama ini tidak menonjol di publik. Namun, pada 20 Januari 2025, namanya mencuat setelah ia diundang untuk berbicara dalam simposium tertutup yang dipimpin oleh Perdana Menteri China, Li Qiang.
Dalam acara tersebut, Liang terlihat duduk di antara akademisi senior, pejabat pemerintah, dan pemimpin perusahaan milik negara. Kehadirannya menandakan pengakuan Beijing terhadap peran DeepSeek dalam upaya China untuk menyaingi dominasi AI global.
Selengkapnya klik di sini.
4. 10 Negara Terkaya di Dunia 2024 Berdasarkan PDB Per Kapita
PDB per kapita menjadi salah satu indikator utama dalam mengukur kesejahteraan masyarakat suatu negara. Nilai ini diperoleh dengan membagi total PDB dengan jumlah penduduk.
PDB sendiri mencerminkan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha di suatu negara atau nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Indikator ini umum digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara.
Berdasarkan data International Monetary Fund (IMF), berikut daftar 10 negara dengan PDB per kapita tertinggi pada 2024:
1. Luksemburg
Luksemburg mempertahankan posisinya sebagai negara terkaya di dunia dengan PDB per kapita mencapai 135.320 dollar AS atau sekitar Rp 2,1 miliar. Keunggulan ini didukung oleh sektor keuangan yang kuat, perbankan swasta, dan regulasi ketat yang menarik investasi global. Lokasi strategis di Eropa juga menjadikannya pusat ekonomi dengan kontribusi besar dari pekerja asing.
Selengkapnya klik di sini.
5. Bappenas Ungkap Fenomena Penurunan Kelas Menengah Masih Akan Berlanjut
Deputi Bidang Perencanaan Makro Pembangunan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Eka Candra menyebutkan, fenomena penurunan kelas menengah masih akan berlanjut.
Ia menjelaskan, kondisi ini dipengaruhi oleh kesenjangan ekonomi yang semakin melebar. Rasio gini atau tingkat ketimpangan pada September 2024 meningkat menjadi 0,381, naik dari 0,379 pada Maret 2024.
“Penurunan penduduk kelas menengah ini menjadi trending topic sekarang. Banyak berita yang menyebutkan adanya potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, yang bisa mencapai jutaan orang. Ini menjadi tantangan ke depan,” ujarnya dalam BRI Microfinance Outlook 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (30/1/2025).
Selengkapnya klik di sini.
Tag: #populer #money #bukan #20000 #berapa #harga #asli #elpiji #bappenas #penurunan #kelas #menengah #masih #akan #berlanjut