Thailand Bangun Kereta Cepat yang Hubungkan Asia Tenggara dengan China, Target Rampung pada 2030
Ilustrasi kereta cepat.(SHUTTERSTOCK/AAPPP)
23:08
29 Januari 2025

Thailand Bangun Kereta Cepat yang Hubungkan Asia Tenggara dengan China, Target Rampung pada 2030

- Pemerintah Thailand mengumumkan bahwa jalur kereta cepat yang menghubungkan negara tersebut dengan China melalui Laos akan mulai beroperasi pada tahun 2030. Proyek ambisius ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan bagi Thailand, baik dari segi ekonomi, konektivitas, maupun pariwisata.

Jalur kereta cepat ini akan membentang sepanjang 609 km, menghubungkan ibu kota Bangkok dengan kota Nakhon Ratchasima, serta memperluas jangkauannya ke Nong Khai, yang berada di perbatasan Thailand dengan Laos.

Meskipun semula direncanakan untuk mulai beroperasi lebih cepat, proyek ini mengalami penundaan hampir satu dekade. Penundaan ini terjadi meski lebih dari sepertiga konstruksi jalur kereta sudah selesai.

Juru bicara pemerintah Thailand, Jirayu Houngsub, menyampaikan bahwa segmen yang menghubungkan Bangkok dengan Nakhon Ratchasima, yang memiliki jarak sekitar 220 km, diperkirakan akan selesai lebih dahulu.

Sementara itu, seluruh jalur akan terhubung dengan Nong Khai di Thailand melalui ibu kota Laos, Vientiane, yang hanya berjarak sekitar 25 km dari perbatasan.

Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif besar yang melibatkan investasi sebesar 434 miliar baht (sekitar 12,6 miliar dollar AS).

Jalur kereta api ini akan melengkapi proyek jalur kereta api China-Laos yang telah beroperasi sejak 2021, yang menghubungkan kota Vientiane dengan Kunming, China. Dengan panjang 1.000 km, jalur ini memerlukan biaya pembangunan sebesar 6 miliar dollar AS.

Meningkatkan Akses ke Pasar Global

Salah satu tujuan utama dari proyek kereta cepat ini adalah untuk meningkatkan akses Thailand ke pasar global. Dengan adanya koneksi yang lebih cepat dan efisien ke Laos dan China, Thailand diharapkan dapat memperkuat posisinya sebagai pusat logistik di Asia Tenggara.

"Jalur kereta api ini membuka kesempatan besar bagi Thailand untuk terhubung lebih erat dengan ekonomi global," ujar Jirayu, dikutip dari SCMP, Rabu (29/1/2025).

Selain itu, jalur kereta cepat ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Thailand dan China, yang merupakan mitra dagang terbesar Thailand.

Pada tahun lalu, kedua negara juga mempererat hubungan pariwisata dengan mengimplementasikan kebijakan bebas visa untuk warga negara masing-masing.

Tantangan dan Kendala dalam Pembangunan

Meski proyek ini menjanjikan dampak besar, pembangunan jalur kereta cepat ini tidak lepas dari tantangan. Sejak dimulainya pembicaraan hampir dua dekade lalu, proyek ini sempat mengalami sejumlah penundaan.

Salah satu kendala yang muncul adalah ketidaksepakatan mengenai pembiayaan dan desain proyek. Selain itu, pandemi Covid-19 juga menjadi faktor yang mengganggu kelancaran proses pembangunan.

Namun, dengan perjanjian pembangunan yang telah ditandatangani pada 2017 antara Thailand dan China, jalur kereta api ini tetap menjadi bagian penting dari ambisi Presiden China Xi Jinping melalui Prakarsa Sabuk dan Jalan.

Inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan perdagangan dan infrastruktur global, dan proyek kereta cepat yang menghubungkan Laos dan Thailand dipandang sebagai langkah awal untuk memperkuat konektivitas antara China dan sebagian besar Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Singapura.

Tren Kereta Cepat di Asia Tenggara

Proyek kereta cepat ini juga sejalan dengan tren pembangunan infrastruktur serupa di kawasan Asia Tenggara.

Negara tetangga Thailand, Vietnam, misalnya, merencanakan pembangunan jalur kereta api berkecepatan tinggi sepanjang 1.541 km yang menghubungkan Hanoi dengan Kota Ho Chi Minh.

Diperkirakan, proyek ini akan memakan biaya lebih dari 67 miliar dollar AS dan dijadwalkan mulai beroperasi pada 2035.

Pembangunan jalur kereta cepat ini, bersama dengan proyek yang menghubungkan Vietnam dengan China, menunjukkan bahwa kereta api berkecepatan tinggi semakin menjadi prioritas utama di kawasan Asia Tenggara.

 

Dengan investasi besar yang terlibat dan potensi konektivitas yang luar biasa, proyek ini dapat membawa dampak positif bagi negara-negara yang terlibat, termasuk Thailand.

Dengan jalur kereta cepat Thailand-China yang diperkirakan mulai beroperasi pada 2030, Thailand berpotensi memperkuat posisinya dalam peta perdagangan dan logistik global.

Selain itu, peningkatan konektivitas ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata, yang akan memberikan dampak positif bagi perekonomian negara.

Tag:  #thailand #bangun #kereta #cepat #yang #hubungkan #asia #tenggara #dengan #china #target #rampung #pada #2030

KOMENTAR