Instagram Bikin Aplikasi ''Edits'' Pesaing CapCut
- CEO Instagram Adam Mosseri memperkenalkan aplikasi edit video/konten baru yang diberi nama “Edits”. Informasi tersebut disampaikannya secara langsung melalui unggahan konten Threads dengan handle @mosseri.
“Hari ini, kami mengumumkan aplikasi baru bernama “Edits” untuk kalian yang menyukai pembuatan konten video menggunakan ponselmu. Ada berbagai macam hal yang terjadi sekarang, tetapi terlepas dari itu semua, keberadaan kami adalah menawarkan tools terbaik untuk para kreator,” ungkap bos Instagram itu.
Aplikasi Edits dari Instagram baru bisa dipesan (pre-order) untuk pengguna iOS di Apple App Store. Versi Android-nya sedang dalam pengembangan, dan akan dirilis setelah versi iOS-nya meluncur.
Kehadiran aplikasi baru Instagram ini justru menuai berbagai macam diskusi di kolom komentar. Peluncuran aplikasi Edits oleh Instagram ini diduga kuat untuk bersaing dan menggeser CapCut, aplikasi edit video yang dapat terintegrasi langsung ke layanan TikTok.
Sebab peluncuran Edits berdekatan dengan pemblokiran layanan CapCut di AS, sebab terafiliasi dengan ByteDance (perusahaan induk TikTok asal China).
Logo aplikasi Edits milik Instagram
Beberapa warganet juga mengkritik upaya Instagram untuk kerap “meniru” fitur-fitur dari CapCut tersebut.
Merujuk pada tampilan antarmuka (UI/User Interface) aplikasi Edit di Apple App Store, menu menu edit yang ditawarkan serupa ketika pengguna menyunting kontennya langsung di Instagram.
Tampilan aplikasi Edits milik Instagram
Pengguna juga dimungkinkan memilih opsi format video yang diekspor, seperti 1.080 hingga 2K pizel, frame rate 24 fps, 30 fps, dan 60 fps, dengan jenis warna SDR atau HDR. Seluruh project atau file edit konten akan tersimpan di dalam aplikasi dan bisa diakses kembali sewaktu-waktu.
Ketika proses menyunting konte sudah selesai, pengguna akan disuguhkan tombol baru tepat di bawah layar yang bertuliskan “Share to Instagram”. Fitur intergrasi yang ditawarkan ini serupa dengan CapCut yang juga merekomendasikan konten video baru untuk dibagikan juga ke TikTok.
Namun, yang menjadi perbedaan antara CapCut dan Edit adalah pengguna Instgaram dapat meninjau perfoma dari konten yang dibagikan lewat data metrik. Di dalam aplikasi, terdapat Insight yang sama seperti dashboard di Instagram.
Respons CEO Instagram Adam Mosseri terhadap plikasi barunya, Edits
Pengguna Instagram dapat mengakses informasi soal konten mana yang paling banyak ditonton, disertai jumlah likes, comments, dan share. Informasi data lainnya juga mncakup reach, jumlah kenaikan followers, pertumbuhan engagement selama satu minggu, dan masih banyak lagi.
Menanggapi soal upaya Instagram yang diduga meniru TikTok ini pun ditanggapi oleh Mosseri. Menurutnya, Edits akan jauh berbeda dari fitur-fitur yang ditawarkan CapCut. Sebab, edit berfokus pada pengembangan tools kreatif yang lebih luas.
“Saya pikir itu akan berbeda dari CapCut. Edits sebagai alat edit memiliki jangkauan yang jauh lebih luas, (bahkan) audiens yang sulit dijangkau sekalipun. Pikirkan sebuah tempat untuk melacak seluruh ide Anda ketimbang dengan template,” tegas Mosseri.
Ia juga menekankan bahwa keterlibatan AI dalam platform dapat dimanfaatkan untuk mengedit per satuan klip ataupun per satu konten video. Kehadiran dashboard insight tadi juga ditujukan membantu pengguna meninjau mana konten yang berhasil viral dan tidak.
CapCut sendiri hingga berita ini ditayangkan, masih belum bisa diakses oleh warga AS sejak Minggu (19/1/2025) malam, imbas dari implementasi UU yang diresmikan Joe Biden 2024 lalu.
Nasib CapCut berbeda dengan TikTok, yang layanannya mulai pulih. TikTok sendiri sempat disetop layananannya akibat imbas dari UU “Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Application Act”.
Namun, layanan aplikasi milik Bytedance itu akhirnya kembali berangsur pulih pada Minggu (19/1/2025) siang waktu Amerika Serikat atau Senin (20/1/2025) waktu Indonesia.