Battle Sistem Operasi Xiaomi dan Samsung: HyperOS vs One UI
Ilustrasi HP Samsung. [Unsplash/Christian Wiediger]
10:48
18 Juli 2024

Battle Sistem Operasi Xiaomi dan Samsung: HyperOS vs One UI

Berbasis Android, masing-masing produsen smartphone memiliki sistem operasi yang berbeda dengan kustomisasi beragam.

Baik Samsung maupun Xiaomi memiliki keunggulan pada sistem operasi mereka, yaitu HyperOS dan One UI. Namun jika pengguna ingin mengetahui perbedaan antara kedua OS tersebut, berikut ini penjelasannya:

One UI Samsung

One UI 6. [Samsung Community]One UI 6. [Samsung Community]

Seperti namanya, One UI digunakan di semua perangkat Android dari pabrikan Samsung.

Baca Juga: HP Lipat Xiaomi Mix Fold 4 Usung Bodi Tipis, Kamera Leica Jadi Kartu As

Antarmuka Android yang dioptimalkan Samsung dianggap sebagai sesuatu yang estetik di antara semua skin dan menawarkan banyak fitur tambahan seperti multitasking yang diperluas, dukungan untuk stylus S Pen Samsung, dan dukungan asli untuk layanan Samsung seperti Samsung S Cloud.

Terlepas dari fitur-fiturnya, pengguna juga dapat melihat bahwa Samsung hanya menyertakan sedikit bloatware yang sudah diinstal sebelumnya dan terkadang pengguna juga mendapatkan pembaruan yang sangat lama.

Janji pembaruan selama tujuh tahun diberikan untuk ponsel andalan, baik untuk pembaruan keamanan maupun versi Android utama.

Namun, tidak semuanya sempurna dalam perangkat lunak Samsung. Ukuran besar sistem operasi Samsung cenderung menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, pengguna harus selalu menyisihkan hingga 15 persen dari ruang penyimpanan.

Samsung juga semakin berupaya menerapkan ekosistem perangkat keras dan perangkat lunaknya sendiri. Sebagai contoh, pengguna hanya dapat menggunakan fitur multi-pairing pada Samsung Galaxy Buds Pro dengan perangkat Samsung lainnya.

Baca Juga: WhatsApp Tinggalkan Ponsel Lawas, Pengguna Xiaomi Harus Upgrade ke Android 5.0

HyperOS Xiaomi

Ilustrasi Xiaomi HyperOS 2.0. [Ist]Ilustrasi Xiaomi HyperOS 2.0. [Ist]

Sistem operasi MIUI muncul dari custom ROM sebelumnya untuk ponsel Android yang di-root. Xiaomi mengadopsi sistem operasi ini dan telah mengembangkannya secara signifikan sejak saat itu.

Xiaomi kemudian beralih dari MIUI dan secara bertahap menerapkan HyperOS ke seluruh perangkatnya.

Xiaomi juga secara signifikan meningkatkan kebijakan pembaruan OS, terutama untuk ponsel flagship dengan pembaruan keamanan selama lima tahun.

Di pasar kelas menengah, Xiaomi kini menjanjikan pembaruan keamanan selama empat tahun, yang seharusnya cukup baik bagi sebagian besar pengguna.

Di sisi lain, Xiaomi berulang kali mendapat kritik karena memunculkan iklan dan bloatware di ponselnya.

Bagi sebagian besar pengguna, sistem operasi Xiaomi juga dipertanyakan karena tidak sepenuhnya transparan dalam menangani data yang dikumpulkan. Sebagai perusahaan China, Xiaomi harus benar-benar mematuhi peraturan perlindungan data negara tersebut.

Editor: Agung Pratnyawan

Tag:  #battle #sistem #operasi #xiaomi #samsung #hyperos

KOMENTAR