Huawei Diam-diam Sponsori Penelitian di AS, Padahal Sudah Diblokir Amerika
Ilustrasi Kantor Huawei. [Adrian Dennis/AFP]
16:40
5 Mei 2024

Huawei Diam-diam Sponsori Penelitian di AS, Padahal Sudah Diblokir Amerika

Huawei diam-diam kepergok mendanai penelitian di Amerika Serikat. Padahal raksasa teknologi asal China ini sudah masuk daftar hitam alias diblokir AS.

Disebutkan kalau Huawei ikut membiayai penelitian yang dilakukan oleh beberapa universitas di AS. Dana tersebut kemudian disalurkan lewat yayasan penelitian independen yang berbasis di Washington DC.

Bahkan Huawei juga satu-satunya perusahaan yang menjadi sponsor kompetisi penelitian yang telah menghasilkan jutaan Dolar AS sejak digelar tahun 2022 lalu.

Kompetisi ini pun sudah menghasilkan ratusan proposal yang dibuat dari para ilmuwan. Padahal ilmuwan ini bekerja dari universitas AS yang justru melarang mereka bekerja sama dengan Huawei.

Keterlibatan Huawei dalam penelitian di kampus AS ini dikhawatirkan membuat spionase antar negara, sebagaimana dilansir dari Engadget.

Lebih lagi Pemerintah AS selama ini menganggap perusahaan China sebagai ancaman kekhawatiran nasional, sebuah alasan yang membuat Huawei masuk daftar hitam AS hingga saat ini.

Huawei memang menyelenggarakan kompetisi serupa di negara lain. Namun orang-orang AS yang berpartisipasi dalam penelitian ini ternyata tidak mengetahui kalau Huawei terlibat.

Lembaga yang diketahui berafiliasi dengan Huawei untuk penelitian ini bernama Optica. Mereka adalah lembaga yang tertarik dengan sensor dan detektor optik sensitivitas tinggi.

Kompetisi yang diselenggarakan itu memberikan hadiah 1 juta Dolar AS atau sekitar Rp 15,9 miliar per tahun. Namun Optica tidak memberikan informasi apapun kalau Huawei ikut berpartisipasi di sana.

Juru bicara Huawei mengatakan kalau alasan kerja sama dengan Optica Foundation untuk kompetisi tersebut yakni mendukung penelitian global dan mempromosikan komunikasi akademis.

Sementara itu CEO Optica, Liz Rogan mengakui kalau donatur yayasan itu memilih tidak disebutkan namanya. Ia mengklaim kalau donasi tersebut bukanlah hal aneh di ajang penelitian.

Rogan juga mengaku kalau semua dewan direksi sudah mengetahui keterlibatan Huawei sebagai donatur penelitian. Hanya saja Huawei jadi satu-satunya perusahaan yang memilih tidak mencantumkan namanya ketimbang sponsor lain.

Diketahui Huawei sudah masuk daftar hitam AS sejak 2019, di mana saat itu Presiden AS dijabat oleh Donald Trump. Akibatnya, HP Huawei yang saat ini diluncurkan tidak mendapatkan layanan Google.

Editor: Dicky Prastya

Tag:  #huawei #diam #diam #sponsori #penelitian #padahal #sudah #diblokir #amerika

KOMENTAR