Emoji Sendok Disensor di AS lantaran Elon Musk
CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, saat pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat di Capitol One Arena, Washington DC, 20 Januari 2025.(AFP/ANGELA WEISS)
09:06
10 Februari 2025

Emoji Sendok Disensor di AS lantaran Elon Musk

- Pemerintah Amerika Serikat melalui General Services Administration (GSA), menghapus emoji sendok dari sistem konferensi video internalnya

Menurut laporan The New York Times, keputusan ini dibuat setelah pemerintah mendapat serangan 'emoji sendok' di platform konferensi video mereka pada Kamis (6/2/2025).

Serangan ini dikirimkan oleh sejumlah karyawan di Kantor Layanan Transformasi Teknologi Administrasi Layanan Umum (GSA), yang tengah mengikuti konferensi video dengan seorang mantan insinyur Tesla pada hari sebelumnya.

Bukan tanpa alasan, serangan emoji sendok ini dipicu akibat kiriman e-mail yang 'menawarkan' mereka untuk mengundurkan diri dari kantor alias resign

Dikutip KompasTekno dari TechCrunch, Senin (9/2/2025), tawaran resign ini merupakan permintaan Elon Musk, selaku pemimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) Amerika Serikat.

DOGE merupakan lembaga yang dibentuk oleh Presiden Donald Trump pada periode kedua jabatannya. Tujuan lembaga ini yaitu untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan dalam birokrasi federal.

Sejalan dengan hal tersebut, Musk dan Trump mencanangkan efisiensi dalam pemerintahannya. Keduanya turut menawarkan kompensasi hingga tujuh bulan gaji bagi yang memilih mundur.

Melalui Kantor Layanan Transformasi Teknologi Administrasi Layanan Umum (GSA), e-mail berisi tawaran resign dikirimkan ke sejumlah pegawai.

Oleh karena itu, para pegawai di kantor tersebut pun langsung ramai-ramai melakukan aksi protes 'Fork in the Road', atau tawaran pengunduran diri massal.

Beberapa juga menambahkan emoji sendok ke status mereka di aplikasi komunikasi kerja yang dipakai, Slack, sebagai bentuk perlawanan.

Simbol perlawanan

Emoji sendok yang digunakan para pegawai dalam protes ini bukan sekadar ekspresi spontan.  

Makna penggunaan emoji ini berangkat dari fungsi 'sendok' sebagai alat makan. Biasanya, penggunaan sendok selalu dipasangkan dengan alat makan lain, yaitu garpu. 

Hal ini dimaksudkan sebagai dua opsi yang bebas dipilih seseorang ketika dirinya akan makan.

Dalam konteks kebijakan di atas, frasa 'Fork in the Road' digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seseorang harus memilih antara dua jalur yang berbeda.

Sama halnya dengan peraturan baru Musk kepada para pegawai federal. Mereka hanya diberikan dua opsi: tetap bekerja dengan aturan baru yang lebih ketat, atau, mengundurkan diri.

Oleh karena itu, sebagai bentuk protes, para pegawai kemudian menggunakan emoji sendok sebagai lambang meminta 'alternatif lain' yang seharusnya tersedia bagi mereka.

Namun, aksi ini justru mendapatkan respons keras dari pemerintah.

Penggunaan emoji sendok secara masif itu akhirnya dihapus dan tidak bisa lagi digunakan oleh para pegawai di platform kerjanya. 

Keputusan ini seolah menggambarkan bahwa pemerintah AS (khususnya Musk dan Trump) melarang para pegawai untuk melakukan aksi protes, terkait kebijakan baru tersebut.

Jika kebijakan ini nantinya benar diterapkan, maka Elon Musk akan kembali melakukan 'bersih-bersih' pegawai, di skala yang lebih besar.

Dejavu ala Elon Musk

Langkah yang diambil Elon Musk ini kembali mengingatkan pada kebijakan yang ia terapkan saat mengakuisisi Twitter pada 2022.

Kala itu, Musk memberikan ultimatum kepada karyawannya. Mereka diharuskan memilih, mau bekerja dengan budaya kerja baru dengan aturan lebih ketat, atau, mengundurkan diri.

Namun, pilihan tersebut nampaknya hanya sekadar 'formalitas'. Sebab, Musk langsung 'merumahkan' separuh pegawainya dengan alasan perusahaan merugi 4 juta dollar AS per hari, atau sekitar Rp 62,56 miliar. 

Tak hanya itu, pada hari pertamanya pun, Musk langsung mendepak CEO Parag Agrawal dan menggusur dewan direktur lainnya.

Dengan pola dan strategi yang sama, kini Musk kembali menerapkan ke skala yang jauh lebih besar, yaitu pemerintahan federal AS.

Berdasarkan laporan Washington Post, sekitar 40.000 pegawai diketahui telah menerima tawaran resign dari Musk tersebut.

Namun, menurutnya, angka tersebut masih jauh dari yang diharapkan ia dan departemennya harapkan.

Boleh jadi angkanya akan bertambah, atau malah berkurang. Kita lihat saja nanti.

Editor: Marsha Bremanda

Tag:  #emoji #sendok #disensor #lantaran #elon #musk

KOMENTAR