Bahlil Disemprot Warga yang Antre Gas LPG 3 Kg, Tanggapannya soal Korban Meninggal Jadi Sorotan: Tone Deaf
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia Bahlil Lahadalia meninjau langsung antrean warga yang mencari gas LPG 3 kg di Kota Tangerang pada Selasa (4/2/2025). Namun, dalam momen tersebut rupanya Bahlil disemprot oleh seorang warga bernama Effendi asal Kecamatan Cibodas yang memprotes perihal kebijakannya.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, Effendi tampak berdiri di tengah kerumunan dan berhadapan dengan Bahlil Lahadalia. Dengan suara gemetar seolah menahan tangis, ia melampiaskan emosinya karena banyak rakyat yang kesulitan mencari gas LPG 3 kg.
"Bukan soal antre gasnya, anak kami lapar, butuh makan, butuh kehidupan, Pak! Logika jalan dong, Pak!" ucap warga tersebut.
Setelah diberi janji akan dilayani, dialognya dengan Bahlil Lahadalia berakhir. Dalam kesempatan yang sama, ketua umum Partai Golongan Karya tersebut juga melakukan wawancara singkat dengan sejumlah awak media yang datang ke lokasi. Tetapi, publik menyoroti tanggapan Bahlil ketika ditanya perihal warga yang meninggal dunia akibat kelelahan usai mengantre.
Sebagai informasi, seorang ibu asal Tangerang Selatan bernama Yonih berusia 62 tahun meninggal dunia setelah terjatuh sambil menenteng dua tabung gas LPG 3 kg pada Senin (3/2/2025).
Hal ini disoroti oleh akun X @bacottetangga__ yang mengunggah kembali video cuplikan wawancara media dengan Bahlil Lahadalia.
"Banyak yang antre dari kemarin, bahkan sampai meregang nyawa, ada yang meninggal. Itu bagaimana, Pak?" tanya para awak media.
"Kalau memang itu ada, tadi kan saya baca banyak berita juga, katanya ada yang begitu, ada berita yang nggak sesuai dengan itu. Kami pemerintah pertama, memohon maaf kalau itu terjadi, karena ini semata-mata kita lakukan untuk pendataan. Yang kedua adalah kita melakukan perbaikan. Apa yang kita lakukan pagi ini sebagai respons untuk mendampingi agar rakyat mendapat LPG dengan baik dan gampang," jawab Bahlil.
Pernyataan tersebut rupanya membuat Bahlil dinilai tidak memiliki empati dan bahkan tone deaf dengan masyarakat.
"Wartawan: bahkan ada yang meregang nyawa, ada yang sampai meninggal pak. Bahlil: kalau memang ada, katanya ada yang begitu. Apa susahnya sih ngucapin belasungkawa buat rakyat yang sudah menjadi korban," cuit pemilik akun.
Unggahan yang disukai sebanyak lebih dari 10.000 kali oleh sesama pengguna X itu pun menuai beragam komentar.
"Di luar negeri, jangankan ada yang 'satu' meninggal salah membeberkan kebijakan sebagai tanggung jawab moralnya langsung mundur. Di Konoha, sampai ratusan yang meninggal dianggap angin lalu," komentar @y4n_*****
"Kayak gitu kok bisa jadi menteri? Kayaknya banyak orang yang lebih berakal dan layak untuk kerja tapi susah banget dapat kerjaan di sini. Tapi ini yang jelas-jelas ngomong aja ngang ngong tapi bisa kerja jadi menteri? Konsepnya kayak gimana sih ini negara sebenernya," tambah @choc*****_
"Dulu Bahlil ngaku mulai dari bawah, tapi kenapa pas udah punya jabatan malah jadi pejabat tone deaf," timpal @sat***
"Nggak punya empati banget dah, nggak ada innalillahi atau apa gitu," sahut @your*******
"Dari semua statement pejabat soal LPG 3 kg ini, tidak ada satu pun yang minta maaf langsung kepada rakyat atas kegaduhan yang sudah terjadi. Permintaan maaf yang tulus dari pejabat seolah menjadi hal yang sulit sekali," ujar @mbak***
Tag: #bahlil #disemprot #warga #yang #antre #tanggapannya #soal #korban #meninggal #jadi #sorotan #tone #deaf