Ducati Cetak Rekor, Francesco Bagnaia Tak Terbendung dengan Kemenangan Kesepuluhnya Musim Ini di Sepang 2024
Francesco Bagnaia menang dan catatkan rekor terbaru untuk Ducati di MotoGP 2024. (Ducati Indonesia)
10:52
7 November 2024

Ducati Cetak Rekor, Francesco Bagnaia Tak Terbendung dengan Kemenangan Kesepuluhnya Musim Ini di Sepang 2024

 — Francesco Bagnaia kembali mencetak kemenangan di Grand Prix Malaysia di Sirkuit Internasional Sepang, menambah koleksi kemenangannya musim ini menjadi sepuluh. Dengan hasil ini, Ducati berhasil mencapai rekor 18 kemenangan sepanjang musim MotoGP 2024, sebuah capaian luar biasa dalam sejarah MotoGP.

Pada balapan utama yang berlangsung selama 19 lap, Bagnaia tampil dominan sejak lap pertama. Di tengah persaingan ketat, Bagnaia mengunci keunggulannya dari rival terdekatnya, Jorge Martin, yang berusaha keras memimpin di awal.

Balapan sempat dihentikan sementara karena insiden di tikungan kedua pada lap pertama yang melibatkan tiga pembalap. Setelah balapan dilanjutkan, Bagnaia berhasil menunjukkan ketenangannya dan terus melaju hingga garis finis dengan kecepatan yang tak tertandingi.

Jorge Martin yang merupakan pembalap Ducati dari Tim Pramac Racing akhirnya harus puas berada di posisi kedua. Sementara itu, rekan setim Bagnaia, Enea Bastianini, berhasil finis di urutan ketiga, melengkapi dominasi Ducati di podium Sepang.

Kemenangan di Sepang menjadi tonggak sejarah tersendiri bagi Bagnaia. Dengan kemenangan ini, ia tercatat sebagai pembalap keenam dalam sejarah kelas premier yang berhasil memenangkan sepuluh balapan dalam satu musim.

Tidak hanya itu, kemenangan ini juga menjadi podium MotoGP ke-50 bagi Bagnaia, sebuah pencapaian istimewa dalam karirnya. Bagnaia semakin membuktikan bahwa dirinya adalah pembalap tangguh di lintasan dengan rekor kemenangan terbanyak sejak diperkenalkannya sprint race di MotoGP.

Dalam balapan tersebut, Bastianini yang awalnya berada di posisi belakang mampu naik satu peringkat setelah berhasil melewati Franco Morbidelli pada lap keenam. Ia juga memanfaatkan momen saat Marc Márquez terjatuh, yang membuatnya mengamankan posisi ketiga hingga balapan berakhir.

Setelah Grand Prix Malaysia ini, posisi Bagnaia di klasemen sementara tetap stabil, berada di posisi kedua dan hanya terpaut 24 poin dari Jorge Martin yang masih berada di puncak. Bastianini juga naik ke peringkat keempat klasemen dengan selisih satu poin dari Marc Márquez.

Sirkuit Sepang menambah daftar panjang kemenangan Ducati musim ini, dengan capaian delapan belas kemenangan. Angka ini adalah rekor baru untuk Ducati, yang sebelumnya belum pernah mencapai jumlah kemenangan sebanyak itu dalam satu musim.

Suhu panas di Sepang menjadi tantangan tersendiri bagi para pembalap, terutama bagi Bastianini yang sempat kesulitan di tikungan. Namun, tekad kuat membawanya tetap finis di podium, menunjukkan konsistensi Ducati di musim ini.

Bagnaia sendiri mengakui bahwa kecepatan motornya di Sepang terasa sangat kompetitif, meski dirinya mengakui masih perlu perbaikan dalam sprint race. Menurut Bagnaia, area tersebut adalah sesuatu yang perlu ditingkatkan untuk musim mendatang agar Ducati bisa tampil lebih maksimal di setiap sesi balap.

“Kecepatan kami hari ini sangat kompetitif, seperti yang sering terjadi pada hari Minggu tahun ini. Jorge (Martín) melakukan semua yang bisa dia lakukan untuk tetap berada di depan saya pada awalnya, tetapi saya merasa sangat nyaman dengan motor dan bisa lebih agresif,” ujar Bagnaia.

“Satu-satunya masalah adalah kecepatan kami lebih tinggi daripada para pesaing, tetapi tidak menguntungkan kami. Kami perlu memahami mengapa kami tidak bisa tampil sebaik itu di sprint race: ini adalah area yang perlu kami perbaiki untuk masa depan, tapi sekarang kami harus fokus pada ajang terakhir musim ini dan berusaha melakukan yang terbaik.”

“Ini adalah kemenangan kesepuluh kami di hari Minggu musim ini, yang membuktikan betapa luar biasanya kerja keras kami tahun ini.”

Kemenangan Bagnaia di Sepang juga merupakan bentuk kerja keras tim Ducati Lenovo yang sepanjang musim ini terus menjaga kualitas performa motor. Manajer umum Ducati Corse, Luigi Dall’Igna, menyampaikan apresiasi atas dedikasi tim dalam menghadapi tantangan sepanjang musim 2024.

Pada kesempatan yang sama, Dall’Igna juga menyampaikan dukungannya kepada masyarakat Valencia yang tengah menghadapi masa sulit. Ia berharap situasi tersebut segera membaik dan mengingatkan pentingnya solidaritas bagi komunitas Valencia dalam masa-masa ini.

Dall’Igna juga menyebut bahwa pertarungan antara Bagnaia dan Martín pada lap-lap awal adalah aksi balapan yang sangat sportif. Kedua pembalap Ducati tersebut menunjukkan ketangguhan mereka, meski Bagnaia akhirnya berhasil mengunci posisi pertama.

“Tentu saja kami ikut berduka dan berempati kepada masyarakat Valencia, yang sedang menghadapi masa-masa sulit dan dramatis ini. Mereka membutuhkan banyak dukungan, dan saya berharap situasi ini segera membaik. Berbicara tentang balapan, penampilan hari ini sangat fantastis,” ungkap Dall’Igna, Manajer Umum Ducati Corse.

“Pertarungan antara Pecco dan Jorge di lap-lap awal sangat ulung dan sesuai aturan. Kedua pembalap tampil sempurna, dan saya harus mengucapkan selamat atas penampilan mereka yang memberikan keseruan luar biasa.”

“Senang melihat Enea juga di podium, meskipun ia menghadapi masalah dengan bagian depan motornya. Dia bekerja dengan luar biasa untuk meraih hasil terbaik, dan kami akan mencoba menempatkannya dalam kondisi nyaman untuk tampil baik di balapan terakhir musim ini.”

Di sisi lain, Bastianini sempat mengalami kendala pada bagian depan motornya, namun ia tetap mampu mengamankan podium ketiga. Hal ini membuktikan kemampuan Bastianini yang terus menunjukkan peningkatan meski menghadapi kesulitan teknis di lintasan.

“Balapan hari ini sangat menantang, bahkan lebih dari kemarin mengingat suhu yang lebih tinggi, dan saya terus mengalami kesulitan di tikungan. Kami mencoba melakukan perbaikan saat warm up, tapi tidak berhasil,” ujar Bastianini.

“Ketika keadaan seperti ini, penting untuk tetap menyelesaikan balapan, dan di satu sisi, semuanya berjalan lancar sehingga kami bisa finis di podium.”

“Sekarang seri terakhir menanti kami, dan saya ingin mendedikasikan podium ini untuk masyarakat Valencia yang membutuhkan semua dukungan kami di masa yang sangat sulit ini.”

Ajang terakhir musim MotoGP 2024 akan digelar di Circuit de Barcelona-Catalunya, Montmeló, yang dipilih sebagai lokasi final setelah insiden tragis yang menimpa Valencia di awal pekan ini. Dengan persaingan ketat di klasemen, Balapan terakhir ini akan menjadi momen krusial bagi Ducati untuk mempertahankan keunggulan mereka.

Para penggemar Ducati tentunya menantikan momen penutup musim yang spektakuler. Kemenangan Bagnaia di Sepang tak hanya menambah koleksi trofi pribadi, tetapi juga menjadi bukti bahwa Ducati tak hanya kompetitif, tetapi juga mendominasi musim MotoGP 2024.

Editor: Edi Yulianto

Tag:  #ducati #cetak #rekor #francesco #bagnaia #terbendung #dengan #kemenangan #kesepuluhnya #musim #sepang #2024

KOMENTAR