Perjuangan Akira Higashiyama Latih Timnas Putri Indonesia Tanpa Ada Liga Profesional
Pesepak bola Timnas Putri Indonesia berfoto bersama sebelum bertanding melawan Timnas Putri Kirgistan pada pertandingan kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 Grup D di Stadion Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (29/6/2025). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.(ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
18:02
25 November 2025

Perjuangan Akira Higashiyama Latih Timnas Putri Indonesia Tanpa Ada Liga Profesional

Pelatih Timnas Putri Indonesia, Akira Higashiyama, kini menghadapi tantangan besar akibat ketiadaan kompetisi profesional di tanah air.

Akira Higashiyama bersiap melakoni debut resminya bersama Timnas Putri Indonesia di FIFA Womens Matchday melawan Nepal dan Taiwan pada 26 dan 29 November mendatang di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY.

Akira Higashiyama menggantikan Satoru Mochizuki yang kini menjabat sebagai direktur teknik, serta Joko Susilo yang hanya bertugas sebagai caretaker pada Agustus lalu.

Sebelumnya, Higashiyama hanya menjabat sebagai pelatih Timnas Putri U19 Indonesia dan berhasil membawa timnya menembus semifinal di ASEAN Cup Women U19 2025.

Pada saat itu, Gea Yumanda dkk berhasil menjadi runner-up Grup B dengan mengumpulkan 4 poin, meski harus tersingkir di babak semifinal setelah kalah 0-4 dari Vietnam.

Namun, Garuda Pertiwi sukses meraih tempat ketiga setelah menang dalam adu penalti 6-5 melawan Myanmar.

Tantangan Melatih Tanpa Liga Profesional

Melatih Timnas Putri Indonesia bukan perkara yang mudah bagi Higashiyama, dan memaksanya beradaptasi tanpa adanya kompetisi yang memadai.

Sejak Liga 1 Putri dimulai pada tahun 2019, Indonesia belum memiliki liga profesional untuk sepak bola wanita.

PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir baru menjadwalkan kompetisi putri pada tahun 2027.

Saat konferensi pers jelang uji coba perdana melawan Nepal di Stadion Maguwoharjo, Higashiyama menjelaskan situasi ini ketika ditanya wartawan.

"Ya ini pertanyaan sulit bagi saya," kata pelatih asal Jepang tersebut.

"Jujur memang kita tidak punya kompetisi untuk sepak bola wanita yang profesional saat ini," lanjutnya.

Namun, ia menegaskan bahwa para pemainnya tidak akan menggunakan alasan tersebut saat berada di lapangan.

Pesepak bola Timnas Putri Indonesia Claudia Alexandra Scheunemann (tengah) berusaha melewati hadangan pesepak bola Timnas Putri Pakistan saat pertandingan kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 Grup D di Stadion Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (2/7/2025). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/barANTARA FOTO/Galih Pradipta Pesepak bola Timnas Putri Indonesia Claudia Alexandra Scheunemann (tengah) berusaha melewati hadangan pesepak bola Timnas Putri Pakistan saat pertandingan kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 Grup D di Stadion Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (2/7/2025). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/bar

Persiapan Menuju SEA Games 2025

Dua laga uji coba melawan Nepal dan Taiwan akan dijadikan sebagai pemanasan menjelang SEA Games 2025 yang akan datang.

"Jadi tergantung kepada anda harus terus berlatih, pemain bekerja keras dan menunjukkan 100 persen di lapangan," kata Higashiyama.

"Selama TC saya membagikan pendapat saya kepada pemain bahwa mereka harus siap 100 persen," tambahnya.

PSSI menargetkan medali perunggu bagi Timnas Putri Indonesia di SEA Games 2025.

Timnas Putri Indonesia tergabung di Grup A bersama tuan rumah Thailand, Singapura, dan Kamboja. Perjuangan Garuda Pertiwi akan dimulai pada 3-18 Desember mendatang.

Demi meraih hasil maksimal, Timnas Putri Indonesia memanggil sejumlah pemain intinya termasuk diaspora seperti Iris de Rouw, Isabel Kopp, Felicia de Zeeuw, Isabel Nottet, Isa Warps, hingga Claudia Scheunemann.

Selain itu, sejumlah pemain berpengalaman lain seperti Safira Ika Putri, Zahra Muzdalifah, hingga Sheva Imut masih menjadi andalan.

Tag:  #perjuangan #akira #higashiyama #latih #timnas #putri #indonesia #tanpa #liga #profesional

KOMENTAR