Poin Penalti F1 Berlaku Seperti SIM, Bisa Akibatkan Larangan Tampil di Balapan Grand Prix
Max Verstappen. (Crash)
19:13
1 Juli 2025

Poin Penalti F1 Berlaku Seperti SIM, Bisa Akibatkan Larangan Tampil di Balapan Grand Prix

– Federasi Otomotif Internasional (FIA) memberlakukan sistem poin penalti sejak 2014 untuk menjaga perilaku pembalap Formula 1 tetap terkendali di lintasan.

Dilansir dari laman Crash pada Selasa (1/7), Sistem ini bekerja serupa dengan pelanggaran lalu lintas, di mana setiap pelanggaran serius akan diberikan poin penalti pada lisensi super pembalap.

Jika seorang pembalap mengumpulkan 12 poin penalti dalam kurun waktu 12 bulan, maka mereka akan dijatuhi sanksi larangan mengikuti satu balapan grand prix.

Sistem ini dimaksudkan untuk memberikan efek jera terhadap pelanggaran berulang dan membahayakan.

Kasus pertama larangan balap akibat akumulasi poin penalti terjadi pada tahun 2024, ketika Kevin Magnussen dari tim Haas mencapai ambang batas 12 poin.

Magnussen menjadi pembalap F1 pertama dalam sejarah yang absen dari satu balapan karena sanksi poin penalti.

Poin penalti diberikan oleh pengawas lomba F1 atas insiden yang dianggap membahayakan atau melanggar peraturan, seperti tabrakan yang diakibatkan kelalaian, defensive driving berlebihan, hingga gagal mematuhi bendera peringatan.

Tingkat keparahan pelanggaran akan menentukan jumlah poin yang diberikan. Poin-poin ini akan tetap tercatat selama 12 bulan setelah insiden terjadi. Setelah periode tersebut, poin akan otomatis terhapus dari catatan pembalap.

Ini berarti pembalap yang berada di ambang sanksi harus berhati-hati hingga masa penghapusan poin selesai.

Max Verstappen, juara dunia bertahan, sempat mendekati batas tersebut. Namun, setelah Grand Prix Austria 2025, ia kehilangan dua poin penalti dari insiden tahun sebelumnya, sehingga jumlah poin aktifnya turun menjadi sembilan.

Penurunan tersebut mengurangi ancaman larangan balap bagi Verstappen, tetapi ia tetap harus menjaga performa bersih dalam beberapa balapan berikutnya hingga seluruh poin penalti kadaluarsa dan dihapus dari catatan lisensinya.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #poin #penalti #berlaku #seperti #bisa #akibatkan #larangan #tampil #balapan #grand #prix

KOMENTAR