Sepak Bola Indonesia Terancam Sanksi FIFA Buntut Kalteng Putra Seret Pemain ke Jalur Hukum
Officer Legal Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Riza Hufaida menyebut sepak bola Indonesia terancam mendapat sanksi FIFA buntut perselisihan manajemen Kalteng Putra dan para pemainnya.
Sebanyak 29 pemain Kalteng Putra mogok bertanding dalam laga kontra PSCS Cilacap di Liga 2 2023-2024. Itu merupakan bentuk protes mereka kepada manajemen yang telah menunggak gaji kurang lebih dua bulan.
Manajemen Kalteng Putra nyatanya merespons aksi pemain dengan melaporkan mereka ke pihak kepolisian. Shahar Ginanjar dan kawan-kawan diancam pidana dengan dugaan pencemaran nama baik.
APPI sangat menyayangkan sikap manajemen Kalteng Putra yang membawa polemik ini ke jalur hukum, alih-alih menyelesaikannya lewat prosedur sepak bola.
"Jelas ini adalah kasus football-family yang diselesaikan di sepakbola karena aturannya sudah jelas ada di statuta PSSI, NDRC dan aturan dikontrak soal sepakbola," kata Riza di Kantor APPI, Jakarta, Jumat (2/2/2024).
Riza menjelaskan apa yang dilakukan Kalteng Putra berpotensi bikin sepak bola Indonesia mendapat sanksi FIFA. Pasalnya, kasus ini sudah menjadi perhatian khusus FIFPro alias asosiasi pesepakbola profesional dunia.
Riza Hufaida (APPI), Officer Legal APPI saat ditemui di kantornya kawasan Jakarta, Jumat (2/2/2024). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha)."Makanya kita sayangkan ketika klub Kalteng Putra ini justru melaporkan pemain ke polisi dan ini punya potensi sepak bola kita disanksi oleh FIFA," kata Riza.
"Karena FIFPRO sudah kita laporkan dan mem-backup kita, FIFPRO sudah bersurat ke PSSI dan FIFA, isinya untuk mengintervensi (kasus) ini."
"Bayangin 2-3 bulan digaji, sudah melakukan upaya untuk menagih baik-baik tapi malah dilaporkan ke polisi, itu ancamannya lebih berat karena bisa dipenjara," ucapnya.
Situasi pemain Kalteng Putra kini terancam lebih tragis karena mereka berpotensi disanksi oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI buntut mogok bertanding melawan PSCS.
APPI pun berharap PSSI selaku federasi sepak bola nasional untuk menangani kasus ini secara bijaksana.
"Sanksi tidak main-main loh kita lihat di pasal 58 (statuta PSSI) dua tahun tidak boleh beraktivitas dan denda Rp 100 juta," terang Riza.
"Ini mata pencaharian mereka, mereka tidak boleh main terus mereka harus membayar denda, ini yang tolong kita minta ke Komdis untuk mencari menggali, menemukan nilai-nilai keadilan dan kemanusian sebelum putusan kepada para pemain," terangnya.
Tag: #sepak #bola #indonesia #terancam #sanksi #fifa #buntut #kalteng #putra #seret #pemain #jalur #hukum