Imane Khelif Dicatut dalam Pengumuman Kebijakan Tes Gender, Presiden World Boxing Meminta Maaf
Imane Khelif dalam Olimpiade Paris 2024. (@imane_khelif_10/Instagram).
19:13
4 Juni 2025

Imane Khelif Dicatut dalam Pengumuman Kebijakan Tes Gender, Presiden World Boxing Meminta Maaf

- Presiden World Boxing, Boris van der Vorst secara resmi meminta maaf kepada petinju Aljazair Imane Khelif setelah namanya disebut secara langsung dalam pengumuman kebijakan baru mengenai tes gender wajib bagi atlet.

Permintaan maaf ini disampaikan kepada Federasi Tinju Aljazair pada Senin (2/6), menyusul kritik atas pelanggaran privasi Khelif dalam pengumuman resmi yang dirilis pada Jumat (30/5) sebelumnya.

Kebijakan baru ini menyatakan bahwa mulai 1 Juli 2025, semua petinju berusia 18 tahun ke atas yang berpartisipasi dalam kompetisi World Boxing harus menjalani tes PCR genetik untuk menentukan jenis kelamin berdasarkan kromosom saat lahir.

Langkah ini diambil guna menjamin persaingan yang adil serta menjaga keselamatan atlet di kategori pria dan wanita.

Atlet wanita yang teridentifikasi memiliki kromosom laki-laki akan dirujuk untuk evaluasi lanjutan oleh spesialis medis independen, termasuk pemeriksaan hormonal dan anatomi. Kebijakan ini juga mencakup proses banding.

Imane Khelif sebelumnya memenangkan medali emas di Olimpiade Paris 2024 pada divisi 145 pon dan saat ini bersiap untuk mempertahankan gelarnya di Olimpiade Los Angeles 2028.

Namun, namanya kembali menjadi sorotan setelah dicantumkan dalam konteks kebijakan sensitif tersebut.

“Saya menulis kepada Anda semua secara pribadi untuk menyampaikan permintaan maaf resmi dan tulus atas hal ini serta mengakui bahwa privasinya seharusnya dilindungi,” ungkap Van der Vorst dikutip dari APnews pada Rabu (4/6).

Kontroversi mengenai kelayakan Khelif di Olimpiade Paris sebenarnya telah muncul sejak ia berhasil mengalahkan petinju Italia, Angela Carini, dalam pertandingan awal.

Carini mundur hanya 46 detik setelah pertandingan dimulai dan kemudian mengungkap kepada media bahwa ia belum pernah merasakan pukulan sekuat itu.

Keputusan tersebut, bersama dengan penampilan fisik Khelif, memicu spekulasi tentang kelayakan gendernya.

Dilansir dari Forbes pada Selasa (3/6), Khelif sebelumnya didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia IBA 2023 karena diduga tidak memenuhi syarat untuk bertanding di kategori wanita. Presiden IBA, Umar Kremlev, sempat menyatakan bahwa tes menunjukkan kadar testosteron Khelif yang tinggi.

Namun, pernyataan resmi IBA kemudian mengklarifikasi bahwa ia tidak menjalani tes testosteron, melainkan tes lain yang diakui secara resmi dengan rincian yang dirahasiakan.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) sendiri tidak mewajibkan tes kelayakan untuk Khelif dan membela partisipasinya di Olimpiade. Presiden IOC, Thomas Bach, menegaskan bahwa Olimpiade tidak akan ikut dalam perang budaya yang terkadang bermuatan politik.

Khelif yang akhirnya masuk putaran final sebagai unggulan kelima, membuktikan kemampuannya di ring dan berhasil merebut medali emas.

Meskipun kebijakan baru World Boxing bertujuan menciptakan keadilan dan transparansi, penyebutan nama Khelif secara eksplisit justru menimbulkan kekhawatiran mengenai pelanggaran etika dan privasi atlet.

Kedepannya, pelaksanaan kebijakan ini akan diawasi ketat oleh berbagai pihak, terlebih menjelang Olimpiade 2028 di Los Angeles.

 

Editor: Hendra Eka

Tag:  #imane #khelif #dicatut #dalam #pengumuman #kebijakan #gender #presiden #world #boxing #meminta #maaf

KOMENTAR