Fakta Unik Dua Pembalap Ducati Lenovo Berjaya di Podium Misano, Bukti Kedigdayaan Ducati
Bagnaia dan Bastianini merayakan pencapaian mereka di Misano bersama Tim Ducati Lenovo. (Ducati Indonesia)
19:12
13 September 2024

Fakta Unik Dua Pembalap Ducati Lenovo Berjaya di Podium Misano, Bukti Kedigdayaan Ducati

— Balapan MotoGP di Sirkuit Misano ‘Marco Simoncelli’ selalu menjadi ajang yang penuh kejutan, dan Grand Prix San Marino and Riviera Rimini kali ini tidak terkecuali.

Ducati kembali membuktikan dominasinya di ajang balap motor kelas dunia, kali ini dengan dua pembalap dari Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini, yang berhasil merebut tempat di podium.

Momen ini menjadi sangat spesial, tidak hanya karena mereka menduduki podium bersama, tetapi juga karena kemenangan ini menunjukkan betapa solidnya Ducati di musim MotoGP 2024.

Kesuksesan tim Ducati Lenovo di balapan kali ini memperpanjang rekor dominasi mereka di musim ini. Ducati berhasil mendominasi podium untuk kesembilan kalinya sepanjang musim 2024, menyamai rekor mutlak yang terakhir kali dicapai sejak 1997.

Ini menjadi bukti kuat bahwa tim yang bermarkas di Bologna ini tak hanya mengandalkan kecepatan mesin, tetapi juga strategi yang matang dan keterampilan pembalap-pembalapnya yang luar biasa.

Francesco Bagnaia, sang juara dunia bertahan, memulai balapan dengan performa yang luar biasa. Dari pole position, Bagnaia langsung melesat dan berhasil memimpin di tikungan pertama.

Di tengah tekanan ketat dari rival-rivalnya, terutama Jorge Martin, Bagnaia tetap tenang dan fokus untuk mempertahankan posisi terdepan. Kondisi lintasan yang tidak menentu karena hujan yang tiba-tiba turun membuat suasana semakin tegang.

Namun, Bagnaia yang sudah terbiasa dengan tekanan tetap mampu bertahan di posisi atas. Meskipun hujan hanya turun sebentar, hal itu sudah cukup untuk mengubah dinamika balapan.

Ketika hujan mulai turun dengan 20 putaran tersisa, Bagnaia sempat disalip oleh Marc Marquez dari tim Gresini Racing. Namun, Bagnaia tak membiarkan Marquez melaju terlalu jauh. Dia tetap menempel ketat pada Marquez sepanjang sisa balapan.

Meski pada putaran-putaran terakhir Bagnaia mulai kehilangan sedikit kecepatan, dia berhasil mengamankan posisi kedua hingga garis finis. Ini adalah pencapaian yang sangat penting bagi Bagnaia, terutama dalam upayanya mempertahankan gelar juara dunia.

Di sisi lain, Enea Bastianini juga tampil gemilang pada balapan kali ini. Meskipun sempat mengalami masalah pada awal balapan, pembalap kelahiran Rimini ini menunjukkan performa yang solid sepanjang 27 putaran balapan.

Setelah memulai dari posisi yang kurang ideal, Bastianini berhasil merangsek naik dua posisi hanya dalam tiga lap. Ketika hujan turun, dia memanfaatkannya untuk mendekatkan jarak dengan pembalap-pembalap di depannya. Pada akhirnya, Bastianini berhasil mengamankan posisi ketiga, hanya tertinggal 1,4 detik dari Bagnaia.

Meskipun kedua pembalap Ducati Lenovo ini menunjukkan performa yang luar biasa, balapan di Misano bukanlah balapan yang mudah. Kedua pembalap menghadapi tantangan besar, terutama ketika hujan turun dan kondisi lintasan menjadi licin.

Hujan memang hanya berlangsung sebentar, tetapi cukup untuk mengubah strategi dan menguji ketangguhan mental para pembalap. Bagnaia sendiri mengaku bahwa dia sempat khawatir ketika melihat Franco Morbidelli terjatuh di tengah balapan akibat kondisi lintasan yang basah. Hal ini membuatnya memilih untuk bermain aman dan tidak mengambil risiko berlebihan.

Namun, di tengah segala tantangan tersebut, Bagnaia tetap tampil konsisten. Dia menyadari bahwa Marquez adalah pembalap yang paling berani dan tangguh di antara para rivalnya. Bagnaia sempat beberapa kali mencoba mengambil alih posisi terdepan dari Marquez, terutama di tikungan ‘Curvone’, tetapi sayangnya dia tidak cukup cepat untuk melakukannya. Pada putaran-putaran terakhir, kondisi fisik Bagnaia yang belum sepenuhnya prima mulai terlihat. Dia kehilangan sedikit konsentrasi, yang pada akhirnya membuatnya harus puas dengan posisi kedua.

Di sisi lain, Bastianini juga menghadapi tantangan tersendiri. Selain masalah perut yang dialaminya pada pagi hari sebelum balapan, ia juga harus berjuang dengan kondisi lintasan yang berubah-ubah.

Saat hujan turun, Bastianini sempat berpikir untuk kembali ke pit dan mengganti motor. Namun, ia memutuskan untuk tetap berada di lintasan, sebuah keputusan yang terbukti tepat. Pada akhirnya, meskipun cengkeraman bannya mulai berkurang menjelang akhir balapan, Bastianini tetap berhasil mengamankan posisi ketiga di depan para penggemar tuan rumahnya.

Kemenangan di podium Misano ini bukan hanya prestasi bagi Bagnaia dan Bastianini, tetapi juga menjadi bukti keunggulan Ducati sebagai pabrikan motor. Ducati memimpin dengan kokoh di klasemen pabrikan dengan 463 poin, sementara Tim Ducati Lenovo berada di puncak klasemen tim dengan total 555 poin. Ini adalah pencapaian yang sangat impresif, mengingat persaingan di kelas MotoGP semakin ketat dari tahun ke tahun.

Balapan di Misano ini juga memiliki dampak besar pada klasemen kejuaraan dunia. Bagnaia yang sebelumnya berada di posisi kedua klasemen kini hanya terpaut 7 poin dari Jorge Martín, pembalap yang memimpin klasemen sementara.

Ini membuat persaingan untuk gelar juara dunia semakin seru, dengan Bagnaia yang terus mendekatkan jaraknya dengan Martin. Sementara itu, Bastianini kini berada di posisi keempat dalam klasemen, dengan selisih 62 poin dari puncak klasemen.

Dengan berakhirnya Grand Prix San Marino dan Riviera Rimini, para pembalap Ducati Lenovo kini bersiap untuk menghadapi tantangan selanjutnya di Grand Prix Emilia-Romagna. Balapan ini akan kembali digelar di Sirkuit Dunia Misano dalam dua minggu mendatang, dan tim Ducati Lenovo tentu berharap untuk melanjutkan tren positif mereka. Baik Bagnaia maupun Bastianini memiliki potensi besar untuk kembali meraih hasil positif di balapan tersebut.

Bagi para penggemar MotoGP, kesuksesan Ducati di Misano ini bukanlah hal yang mengejutkan. Ducati memang dikenal sebagai tim yang selalu tampil kuat di sirkuit-sirkuit Eropa, terutama di Misano yang merupakan salah satu trek favorit mereka.

Namun, keberhasilan kali ini terasa lebih spesial karena mereka mampu mendominasi podium dengan dua pembalap sekaligus. Ini adalah bukti nyata bahwa Ducati bukan hanya mengandalkan satu pembalap bintang, tetapi memiliki tim yang solid dengan pembalap-pembalap berkualitas tinggi.

Kesuksesan Bagnaia dan Bastianini di Misano tentu akan menjadi modal penting bagi Ducati dalam menghadapi sisa musim MotoGP 2024. Dengan persaingan yang semakin ketat di papan atas klasemen, setiap poin akan sangat berarti.

Bagi Bagnaia, posisi kedua di Misano adalah langkah penting dalam upayanya mempertahankan gelar juara dunia. Sementara bagi Bastianini, podium ketiga ini menjadi bukti bahwa dia masih bisa bersaing di level tertinggi meskipun menghadapi berbagai tantangan.

Editor: Edi Yulianto

Tag:  #fakta #unik #pembalap #ducati #lenovo #berjaya #podium #misano #bukti #kedigdayaan #ducati

KOMENTAR