Menjadi Suri Tauladan dalam Berbagai Aspek, Inilah 4 Strategi Militer Rasulullah SAW Ketika Menjadi Pemimpin Perang
Ilustrasi perang pada jaman Rasulullah SAW. (Freepik)
16:24
14 September 2024

Menjadi Suri Tauladan dalam Berbagai Aspek, Inilah 4 Strategi Militer Rasulullah SAW Ketika Menjadi Pemimpin Perang

- Rasulullah SAW adalah sosok nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT dalam menyebarkan ajaran Islam yang hingga saat ini menjadi suri tauladan para umat muslim.

Perjuangan Rasulullah SAW selama kurang lebih 23 tahun untuk menyebarkan ajaran Islam bukanlah hal yang mudah, semuanya dipenuhi oleh tantangan baik secara fisik maupun mental.

Cobaan yang beliau lalui bukan sebatas cacian atau hinaan, melainkan dengan melibatkan perang-perang besar kaum muslimin melawan kaum kafir karena mereka tidak ingin menerima ajaran Islam yang disampaikan Rasulullah SAW.

Adapun pertempuran hebat yang beliau lalui diantaranya Perang Badar, Perang Uhud, Perang Thaif, Perang Khaibar, Perang Hunain, Fathul Makkah, Perang Khandaq, dan lain sebagainya.

Selama Rasulullah SAW menjadi pemimpin perang, melansir dari laman Institut Agama Islam An-nur, inilah 4 strategi militer beliau yang dapat kita teladani, diantaranya :

1. Bijaksana Memilih Lokasi Pertempuran

Rasulullah SAW selalu memerhatikan kondisi geografis dan situasional sebelum terlibat dalam konflik bersenjata. Misalnya, dalam Pertempuran Badar, beliau memilih lokasi yang strategis di mana sumber air bersih tersedia untuk pasukannya.

Keputusan ini menunjukkan pemahaman beliau tentang pentingnya faktor-faktor lingkungan dalam menentukan hasil pertempuran.

2. Keterampilan Organisasional yang Tinggi

Beliau mampu mengelola pasukan dengan efisien, menetapkan tugas dan tanggung jawab dengan jelas. Seperti dalam Perang Uhud, meskipun pertempuran tersebut tidak berakhir dengan kemenangan mutlak bagi pasukan Muslim, beliau berhasil mempertahankan ketertiban di tengah kekacauan pertempuran.

Ini menunjukkan kepemimpinan yang tenang dan terorganisir, bahkan dalam situasi yang sulit, Rasulullah SAW mampu melaluinya dengan baik.

3. Menggali Parit untuk Melindungi Pasukannya

Menurut KBBI, parit adalah lubang panjang di tanah tempat aliran air atau sering disebut dengan selokan. Taktik yang brilian juga menjadi ciri khas kepemimpinan militer Rasulullah SAW.

Dalam Pertempuran Khandaq, beliau menggunakan strategi defensif dengan menggali parit di sekitar Madinah untuk melindungi pasukannya dari serangan musuh.

Keputusan ini tidak hanya menghalangi serangan musuh tetapi juga memberikan keuntungan bagi pasukan Muslim. Taktik semacam ini mencerminkan pemikiran strategis dan rencana matang Nabi Muhammad dalam menghadapi ancaman militer.

4. Adil dan Penuh Kasih Sayang

Rasulullah SAW dikenal sebagai seorang pemimpin yang adil dan penuh kasih sayang terhadap pasukannya. Hal ini memotivasi pasukan untuk memberikan yang terbaik dalam pertempuran.

Beliau sering berkomunikasi secara terbuka dengan para sahabatnya, mendengarkan masukan mereka, dan membangun kepercayaan di antara pasukan. Ini adalah aspek penting dari kepemimpinan militer yang efektif, di mana keterbukaan dan kepercayaan menjadi kunci kesuksesan.

Mengutip dari laman Muhammadiyah Corner, strategi militer yang dimiliki oleh Rasulullah SAW merupakan cara dakwah beliau untuk menunjukkan kesatuan dan persatuan umat muslim dalam membela agama Allah SWT.

Dengan memiliki keimanan yang kuat, strategi militer yang cerdas, serta memperluas pengaruh sosial dan politik yang kuat akan menjadi dakwah efektif. Kemudian terwujudnya kemajuan dalam membawa kebaikan bagi seluruh umat manusia, sebagaimana Islam adalah Rahmatan Lil A'lamin.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #menjadi #suri #tauladan #dalam #berbagai #aspek #inilah #strategi #militer #rasulullah #ketika #menjadi #pemimpin #perang

KOMENTAR