VIDEO UPDATE Jumlah Korban Longsor di Pekalongan Bertambah Menjadi 20 Orang
Sebanyak tujuh korban di antaranya merupakan warga setempat.
Sementara sisanya adalah masyarakat yang sedang melintas di jalan atau berteduh saat bencana terjadi.
Sebanyak 600 petugas gabungan, termasuk anjing pelacak dan drone thermal, dikerahkan pada hari kedua evakuasi dan pencarian korban hilang.
Tiga korban longsor dan banjir di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, ditemukan dalam pencarian pada hari kedua.
Hal ini disampaikan oleh Jaka Prasetyo, relawan Muhammadiyah Banjarnegara yang ikut dalam pencarian korban longsor di Petungkriyono.
Jaka mengatakan pencarian pada hari kedua dimulai sekitar pukul 07.00 WIB dengan kondisi cuaca gerimis.
"Tadi bertemu satu jenazah di sekitar sungai, bawah bambu sekira pukul 10.00 WIB. Belum teridentifikasi siapa.
Sebetulnya sudah ketahuan sejak kemarin, tapi karena hujan lebat, baru dievakuasi hari ini," katanya kepada tribunjateng.com melalui saluran telepon.
Jaka mengatakan, lalu ada dua jenazah lagi yang ditemukan sekira pukul 11.00 WIB.
Jenis kelaminnya laki-laki dan perempuan.
Terkait korban yang hilang, menurut Jaka, jumlahnya belum bisa dipastikan karena masih perkiraan.
Tetapi sementara ini dari korban yang meninggal dunia sejumlah 7 orang merupakan warga setempat, sisanya warga yang sedang melintas di jalan dan sedang berteduh.
"Korban asli dari penduduk lokal itu hanya 7 orang, mereka meninggal dunia semua. Selebihnya orang yang berlalu lintas atau berteduh di rumah pak carik dan kafe.
Satu anak usia 7 tahun putranya pak carik juga belum ditemukan," jelasnya.
Wilayah Petungkriyono porak poranda akibat bencana banjir dan longsor.
Tim SAR gabungan terus berjibaku melakukan pencarian korban yang hilang.
Medan yang ekstrem, minimnya air bersih dan cuaca yang buruk menjadi tantangan besar dalam evakuasi.
Agus Yusuf, anggota tim SAR Bumi Santri Pekalongan, menceritakan pengalamannya membantu evakuasi korban longsor.
Ia awalnya menceritakan bahwa kabar longsor pertama kali diterima pihaknya pada Senin (20/1/2025) malam, bersamaan dengan banjir bandang di Kedungwuni dan Wonopringgo.
Agus menjelaskan, tim SAR Bumi Santri memilih menunda perjalanan ke Petungkriyono karena kondisi malam hari yang berbahaya.
Tim baru berangkat ke lokasi pada Selasa (21/1/2025) pagi bersama Basarnas Semarang, BPBD, Palang Merah Indonesia, dan relawan lainnya.
Setelah dua jam perjalanan melalui jalur Wanayasa-Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, tim tiba di Petungkriyono dan langsung berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
Dari titik terakhir yang dapat dilalui kendaraan, tim harus berjalan kaki sejauh 5 km di jalan berlumpur, penuh batu, dan pohon tumbang.
Cuaca yang tidak menentu juga menjadi kendala. Kabut tebal mengurangi jarak pandang hingga 10 meter sementara hujan deras mengguyur sejak siang hingga sore hari.
Korban yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terbujur kaku dan penuh lumpur. Beruntung sebagian besar korban masih dapat dikenali warga sekitar untuk proses identifikasi.
Saat ini alat berat belum bisa mencapai lokasi karena akses yang sulit. Proses evakuasi terpaksa dilakukan secara manual.
Kemensos Kirim Bantuan
Kementerian Sosial (Kemensos) mengirimkan bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan para korban terdampak bencana longsor di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
"Bantuan telah dikirim dari Gudang Sentra Terpadu Kartini Temanggung pada hari Selasa (21/1/2025) ke Kabupaten Pekalongan," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Jakarta, Selasa (21/1/2025).
Bantuan logistik dan kesiapsiagaan bencana yang didistribusikan Kemensos terdiri dari 300 paket family kit, 600 paket kidsware, 5.000 paket makanan siap saji, 705 paket makanan anak, dan 3.000 paket lauk-pauk siap saji.
Ada juga bantuan berupa 200 paket sandang dewasa, 200 paket sandang anak, 500 lembar kasur, 300 lembar selimut, 100 lembar tenda gulung, 10 unit tenda keluarga, 2 unit tenda serbaguna, dan 1 unit dapur umum lapangan.
Total nilai bantuan Kemensos yang disalurkan sebesar Rp 1,4 miliar.
Siapkan Santunan
Selain menyalurkan bantuan, Kemensos juga sedang menyiapkan bantuan santunan terhadap korban meninggal dunia.
Proses pencarian korban lainnya yang belum ditemukan masih terus dilakukan oleh tim di lapangan.
"Untuk korban meninggal akan diberikan santunan dari Kemensos, kami menunggu usulannya dari Dinas Sosial," kata Gus Ipul.
Gus Ipul juga meminta Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kementerian Sosial (Kemensos) agar fokus membantu BNPB dalam proses evakuasi korban.
Selain itu, Tagana juga diminta untuk membuat dapur umum guna melayani petugas evakuasi dan para korban bencana longsor di Pekalongan.
Kemensos memastikan akan memenuhi kebutuhan permakanan korban terdampak.
"Kami sudah kirimkan Task-Force Tagana atau pasukan khusus Tagana yang sudah terlatih ke lokasi," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, Selasa (21/1/2025).
Task Force Tagana merupakan satuan khusus Tagana yang terlatih dalam melakukan evakuasi di berbagai medan.
Mereka saat ini juga sudah berada di lokasi dan bergabung dengan tim lain untuk proses evakuasi.
Selain mengirimkan pasukan khusus Tagana, Kemensos juga akan fokus dalam membangun dapur umum guna memberikan suport permakaman kepada para petugas evakuasi serta memberikan makanan kepada warga terdampak.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Senin (20/1/2025) di Kabupaten Pekalongan menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor.
Kondisi tanah yang labil memperparah dampak dari kejadian itu, dengan sebanyak 11 kecamatan terdampak dari bencana tersebut.
Kemensos melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) bersama dengan Dinas Sosial dan pihak lain yang terlibat langsung turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pendataan korban terdampak.
Data sementara yang berhasil dihimpun tim Tagana di lapangan, terdapat sebanyak 16 korban meninggal dunia dengan sepuluh korban lainnya mengalami luka-luka.
Sementara itu, upaya pencarian korban lainnya hingga kini masih terus berlangsung.
Petugas PSKBA Kemensos bersama Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan terus mempercepat proses tracing ahli waris korban meninggal dan korban luka untuk rencana penyaluran santunan.
Sementara itu terhadap korban luka-luka telah mendapatkan perawatan dari puskesmas dan rumah sakit setempat.
(Tribunnews/Tribun Jateng/Fajar Bahruddin Achmad/Geok/Malau)
Tag: #video #update #jumlah #korban #longsor #pekalongan #bertambah #menjadi #orang