Aksi Bela Gus Miftah Mencuat Via Petisi, Air Mata Sunhaji Pedagang Es Teh hingga Dukungan Santri
Kolase foto Petisi menolak pengunduran diri Gus Miftah dan Sunhaji, penjual es teh yang sedang viral menangis meminta Presiden Prabowo Subianto menolak pengunduran diri Gus Miftah. Tiga hari setelah mengundurkan diri, ramai aksi pembelaan tolak pengunduran diri Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden, ada apa? 
06:03
10 Desember 2024

Aksi Bela Gus Miftah Mencuat Via Petisi, Air Mata Sunhaji Pedagang Es Teh hingga Dukungan Santri

Kontroversi Gus Miftah usai menghina Sunhaji pedagang es teh hingga sinden Yati Pesek seakan tak ada habisnya.

Pengunduran diri Gus Miftah dari jabatanya sebagai Utusan Khusus Presiden tak membuat situasi reda. 

Tiga hari setelah pengunduran diri, kini muncul aksi-aksi pembelaan bagi Gus Miftah, tuntut penolakan pengunduran diri.

Tribunnews.com merangkum aksi pembelaan terhadap Gus Miftah tersebut.

 

1. Petisi Penolakan Pengunduran Diri Gus Miftah, hanya 694 yang Tanda Tangan

Pengunduran diri Miftah Maulana Abdurrahman atau Gus Miftah sebagai dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, tak sepenuhnya mendapat dukungan publik.

Terkini, justru muncul petisi yang meminta Presiden RI Prabowo Subianto untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah.

Petisi itu digagas oleh Agus Saripin di change.org.

Sejak petisi ini dibuat pada 7 Desember 2024 hingga 9 Desember 2024 hanya 694 yang tanda tangan. 

Melalui petisi ini Agus Saripin mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk mendukung Gus Miftah tetap mengemban amanah sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto dalam Kabinet Merah Putih.

Dalam petisi tersebut, Agus menyampaikan tiga poin permintaan.

Pertama, memohon kepada Presiden Prabowo Subianto untuk tetap mempertahankan Gus Miftah sebagai sosok ksatria yang mengabdi dalam UKP (Utusan Khusus Presiden), dengan memberinya kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di dalam kekuasaan, dan mengurangi karakter bawaan yang telah terbentuk selama ini dari lingkungan jalanan.

Petisi permintaan penolakan pengunduran diri Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden, untuk Presiden RI Prabowo Subianto Petisi permintaan penolakan pengunduran diri Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden, untuk Presiden RI Prabowo Subianto (change.org)

Kedua, memohon kepada Gus Miftah untuk tetap bersedia mengabdi kepada bangsa dan negara melalui UKP di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto

Dan ketiga, mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersikap arif dan bijaksana layaknya bapak Sonhaji dan keluarga yang telah memaafkan Gus Miftah; dan pemberian maaf oleh bapak Sonhaji dan keluarga kepada Gus Miftah tidak dilanjutkan dengan kontroversi publik yang kurang sehat seperti menyerang pribadi Gus Miftah.

Berikut link petisi menolak pengunduran diri Gus Miftah dari kursi Utusan Khusus Presiden https://shorturl.at/Lif0t. #salamksatria.

 

Sunhaji Tangisi Pengunduran Diri Gus Miftah

Seorang penjual es teh, Sunhaji yang telah dihina Gus Miftah memohon kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden.

Hal tersebut disampaikan Sunhaji melalui rekaman video yang beredar di media sosial.

"Saya Sunhaji. Saya menyayangkan keputusan Gus Miftah untuk mundur dari kabinet. Saya sudah memaafkan Gus Miftah dan saling memaafkan. Saya mohon kepada Bapak Prabowo untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah," kata Sunhaji, dikutip dari video yang beredar di media sosial, Senin (9/12/2024). 

Sebagian netizen menyoroti gestur Sunhaji saat menyampaikan pernyataan tersebut.

Banyak yang menduga, Sunhaji berakting. Tangisnya tidak natural.

"Pak aktingmu lhoo g natural. Nangis pun enggak nangis beneran, enggak ada airmatanya."

"Pak nangisnya enggak mendalami peran."

"Kalau enggak bisa nangis, enggak usah dipaksa pak...."

"Bapak jangan baca, kalau memang dari hati, tolong yang natural nangisnya."

Kolase foto: Sunhaji, Presiden Prabowo Subianto, dan Gus Miftah. Kolase foto: Sunhaji, Presiden Prabowo Subianto, dan Gus Miftah. (HO)

Diketahui, Gus Miftah atau Miftah Maulana telah menyampaikan pengunduran diri kepada Presiden Prabowo sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. 

Keputusan pengunduran diri Gus Miftah diumumkan di di Ponpes Ora Aji miliknya di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pada Jumat, 6 Desember 2024. 

"Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin menyampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam, setelah berdoa bermuhasabah, dan istiqoroh. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan," ucap Gus Miftah.

"Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun. Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggungjawab saya yang mendalam kepada bapak presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat," sambungnya.

Sebelumnya, video yang merekam momen Gus Miftah menghina pedagang es teh saat dirinya berdakwah dalam tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah, viral di media sosial.

Mulanya, Gus Miftah bertanya kepada penjual es teh tersebut terkait barang dagangannya.

"Es tehmu jik okeh ra? Masih? Ya kono didol *** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)," ucap Gus Miftah dari atas panggung kepada pedagang es teh tersebut.

"Dol'en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)," sambungnya.

Hinaan yang disebut Gus Miftah candaan itu turut membuat jemaah yang hadir tertawa.

Sementara, dalam video tersebut, tampak kamera langsung menyorot pria pedagang es teh itu yang hanya diam sembari memanggul dagangan es tehnya.

Usai video tersebut viral, akun Instagram Gus Miftah langsung dibanjiri hujatan dari warganet.

 

Santri Gelar Aksi Sebut Gus Miftah Tetap Layak jadi Utusan Presiden

Sekelompok orang yang mengaku santri meminta agar Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang akrab disapa Gus Miftah tetap menjadi utusan khusus presiden.

Diketahui, Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatannya usai viral menghina penjual es teh bernama Sunhaji dalam acara selawatan beberapa waktu lalu.

Permintaan santri tersebut disampaikan dalam aksi damai di kawasan Nol Kilometer, Yogyakarta, pada Senin (9/12/2024) siang.

Massa aksi menilai bahwa Gus Miftah adalah sosok yang banyak memberikan kontribusi positif selama menjalankan tugasnya, baik sebagai pendakwah maupun pembina masyarakat.

Koordinator aksi, Indra Eka Putra, menegaskan bahwa keputusan untuk mundur tersebut tidak seharusnya terjadi.

Ia bersama rekan-rekannya berharap agar Presiden Prabowo Subianto menolak pengunduran diri Gus Miftah.

"Kami meminta agar beliau tidak diturunkan dari jabatannya. Kami merasa bahwa kontribusi beliau, baik dalam pemerintahan maupun dalam membina kami, sangat besar. Beliau adalah pembina, guru, dan tokoh yang kami hormati," ujar Indra.

Kelompok Santri Jalanan menggelar aksi damai di kawasan Nol Kilometer, Yogyakarta, pada Senin (9/12/2024) siang. Aksi ini bertujuan menolak pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang akrab disapa Gus Miftah, dari posisinya sebagai utusan presiden. Kelompok Santri Jalanan menggelar aksi damai di kawasan Nol Kilometer, Yogyakarta, pada Senin (9/12/2024) siang. Aksi ini bertujuan menolak pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman, atau yang akrab disapa Gus Miftah, dari posisinya sebagai utusan presiden. (TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO)

Terkait kontroversi yang mencuat baru-baru ini, Indra menilai hal tersebut tidak mencerminkan sosok Gus Miftah secara keseluruhan.

"Gus Miftah sudah biasa gojekan seperti itu. Saya mengenal beliau sejak 2016, dan itu sudah menjadi bagian dari kepribadiannya. Beliau juga menunjukkan kepedulian besar kepada santri-santrinya," lanjutnya.

Sebagai contoh, Indra menyebut salah satu santri Gus Miftah, Sunhaji, seorang penjual es teh asal Grabag, Magelang, yang sempat menjadi bahan pembicaraan.

"Alhamdulillah, Gus Miftah dengan ksatria meminta maaf kepada keluarga Sunhaji, bahkan mengumrohkan seluruh keluarganya," imbuhnya.

Selain aksi damai, Santri Jalanan juga berencana mengirimkan surat resmi kepada Presiden Prabowo Subianto. 

Surat tersebut berisi permohonan agar Presiden menolak pengunduran diri Gus Miftah dari jabatannya.

"Kami akan segera berkirim surat kepada Bapak Presiden. Kami berasal dari berbagai elemen, kelompok, dan binaan Gus Miftah. Kami berharap beliau tetap berada di posisinya karena perannya sangat berarti bagi kami," tegas Indra.

Indra menekankan bahwa keberadaan Gus Miftah telah memberikan banyak manfaat bagi Santri Jalanan.

"Beliau selalu memberi nilai positif, mengenalkan agama dengan cara yang mudah diterima, dan dakwahnya memberikan kontribusi besar bagi kami. Hal ini sangat kami rasakan," kata Indra.

Santri Jalanan berharap Gus Miftah dapat terus melanjutkan tugasnya sebagai utusan presiden.

"Kami hanya ingin keberadaan Gus Miftah terus memberikan manfaat bagi kami semua," pungkas Indra.

Dalam aksi tersebut, tampak santri membawa tulisan agar pelaku yang menyebarkan video tersebut dicari. (tribun network/thf/Tribunnews.com)

Tag:  #aksi #bela #miftah #mencuat #petisi #mata #sunhaji #pedagang #hingga #dukungan #santri

KOMENTAR