Bahas Gratifikasi dengan Mantan Kaesang, Hasto Kristiyanto Singgung Sikap Pencitraan Jokowi
Sekjen PDIP Hasto dengan Felicia Tissue bahas gratifikasi, singgung pencitraan Joko Widodo 
06:54
5 Desember 2024

Bahas Gratifikasi dengan Mantan Kaesang, Hasto Kristiyanto Singgung Sikap Pencitraan Jokowi

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto tiba-tiba membahas soal gratifikasi dengan mantan Kaesang Pangarep, Felicia Tissue.

Momen keduanya bertemu dibagikan akun Instagram @feliciatissue pada Rabu (4/12/2024).

Pada pertemuan tersebut, Hasto secara terang-terangan menyinggung sikap pencitraan Jokowi saat ditanya soal Gratifikasi.

Hasto mencontohkan sikap Jokowi kala masih menjadi Presiden pernah memberikan contoh melaporkan barang pemberian Metalica kepada KPK.

Namun setelah pelaporan gitar, Jokowi tak lagi memberikan laporan gratifikasi apapun.

"Sama dengan Pak Jokowi dulu, ketika masih pencitraan menerima gitar dari Metalica dilaporkan ke KPK. Habis itu nggak ada lagi laporan gratifikasi," ujar Hasto sambil tersenyum.

Hasto Kristiyanto singgung soal pencitraan Joko Widodo Hasto Kristiyanto singgung soal pencitraan Joko Widodo (Instagram @feliciatissue)

Diketahui, Jokowi memang diberitakan melaporkan gitar bass dari kelompok musik Metalica ke KPK pada tahun 2013 silam kala masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Tapi benarkah hanya gitar yang dilaporkan Jokowi selama menjabat sebagai Presiden?

Ternyata ada sederet barang yang dilaporkan Jokowi selama menjabat sebagai Gubernur hingga Presiden.

Selain gitar bass, Jokowi juga mendapatkan box set berisi album Metallica, Master Of Puppets bertanda tangan pentolan band itu, Lars Ulrich.

Box set itu diberikan oleh Perdana Menteri Kerajaan Denmark, Lars Lokke Rasmussen saat berkunjung ke Istana Kepresidenan Bogor pada 2017 lalu.

Kemudian kacamata merek Hawker dari pebalap Jorge Lorenzo pada 2014.

Dua kuda dalam kunjungan ke Festival Sandalwood 2017 dari warga Kabupaten Sumba Barat Daya, NTB.

Lalu barang-barang seharga Rp8,7 miliar dari Raja Salman.

Diketahui ada 12 barang yang diberikan Raja Salman pada Jokowi selama berkunjung ke Arab Saudi pada tahun 2019.

Mengacu pada Pasal 17 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, terdapat serangkaian mekanisme setelah gratifikasi diserahkan ke KPK.

Dalam waktu maksimal 30 hari, KPK harus segera menetapkan apakah gratifikasi tersebut dapat menjadi milik pribadi atau milik negara.

Felicia Tissue dan Hasto Bertemu, Apa yang Dibicarakan?

Pada pertemuan tersebut, Felicia Tissue langsung menyinggung soal gratifikasi.

Pada reels Instagram, Felicia hanya menanyakan satu pertanyaan pada Hasto, yakni 'apa itu gratifikasi'.

"Apa sih, Pak, gratifikasi dan apa kategorinya yang masuk golongan gratifikasi?" tanya Felicia.

Dalam menjawab pertanyaan tersebut, Hasto bak menyinggung soal keluarga Jokowi.

Baik isu gratifikasi private jet yang pernah menyeret Kaesang Pangarep hingga menyebut pencitraan Jokowi kala mengembalikan gitar dari Metalica.

"Gratifikasi itu gini, salah satu bentuk korupsi," buka Hasto.

"Berupa pemberian yang bisa berupa barang atau jasa, bisa pemberian diskon, pemberian suatu tiket pesawat penerbangan gratis pakai private jet, pemberian jam Rolex," lanjutnya.

"Pokoknya segala sesuatu yang diberikan karena ada kaitannya dengan sesuatu kedudukan sebagai pegawai negeri sipil, juga di dalam struktur pemerintahan negara."

"Sehingga, karena ini korupsi harus ditindak secara serius, karena pemberian barang apalagi jam Rolex sangat mewah. Itu harus dilaporkan kepada KPK,"

"Sama dengan Pak Jokowi dulu, ketika masih pencitraan menerima gitar dari Metalica dilaporkan ke KPK. Habis itu nggak ada lagi laporan gratifikasi," ujar Hasto sambil tersenyum.

"Penaltinya (hukumannya) itu apa?" tanya Felicia lagi.

"Sesuai dengan tindak pidana korupsinya. Tapi menerima barang seharga Rp10 juta pun harus dilaporkan dan kemudian nanti harus membayar pajak  dan kemudian harus diserahkan kepada negara, tergantung nilainya," sahut Hasto.

"Sebagai suatu tindak kejahatan korupsi apalagi terkait dengan jabatan pemerintahan sangat serius implikasinya kalau tidak ditindak secara hukum," pungkas Hasto.

Selain membicarakan soal gratifikasi, Hasto membocorkan keinginan Felicia yang ingin mencari keadilan.

"Mereka kemudian bergerak dan menyampaikan banyak informasi berharga kepada saya," ungkap Hasto.

Meski demikian, Hasto mengaku enggan mengungkapkan apa informasi berharga yang disampaikan Felicia beserta ibunya.

Hasto menilai, informasi yang disampaikan sangat rahasia. Karena itu, politisi asal Yogyakarta ini memastikan informasi berharga itu akan digunakan PDIP dalam proses menegakkan kebenaran.

"Karena beliau-beliau ini juga terpanggil dengan melihat Indonesia yang begitu besar, dengan ide-ide kemerdekaan yang luar biasa sebagai bangsa besar, itu tidak boleh seharusnya diperlakukan seperti ini oleh keluarga Pak Jokowi," ujarnya.

Sementara, Hasto menegaskan bahwa informasi yang didapat dari Felicia dan ibunya itu juga dianggap sebagai suatu energi besar bagi PDIP.

Terkhusus energi untuk terus berjuang menegakkan kebenaran dan menyelamatkan demokrasi dari rakyat, untuk rakyat dan untuk rakyat.

Soal jaket yang dikenakan Felicia, Hasto menjelaskan jika itu bentuk oleh-oleh PDIP kepada mantan kekasih Kaesang tersebut.

"Kebetulan mereka memberikan apresiasi terhadap perjuangan PDI Perjuangan."

"Ya, sejak zaman Bung Karno, Ibu Mega ketika melawan pemerintahan otoriter, bahkan kemudian ketika PDI Perjuangan diperlakukan seperti ini."

"Mereka memberikan dukungan dan sebagai simbol dari dukungan dan rasa cintanya, minta saya bawa oleh-oleh jaket PDI Perjuangan. Jadi, begitu saya ketemu, saya kasihkan, jaket langsung dipakai," jelasnya.

(Tribunnews.com/ Siti N/ Fransiskus Adhiyuda) (Kompas.com/ Bayu Galih)

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #bahas #gratifikasi #dengan #mantan #kaesang #hasto #kristiyanto #singgung #sikap #pencitraan #jokowi

KOMENTAR