Warga Papua yang Disiksa Secara Sadis Oknum TNI Meninggal Dunia, Usman Desak Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta
AKTIVIS: Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid menjadi salah seorang aktivis gerakan reformasi pada 1998 yang berhasil menumbangkan Presiden Soeharto. (Haritsah/Jawa Pos)
06:24
24 Maret 2024

Warga Papua yang Disiksa Secara Sadis Oknum TNI Meninggal Dunia, Usman Desak Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta

- Amnesty International Indonesia menuntut pembentukan tim gabungan pencari fakta sehubungan dengan viralnya video penyiksaan seorang pria Papua. Peristiwa itu diketahui terjadi di Kabupaten Puncak, Papua, diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI. 

Berdasarkan informasi yang didapat Amnesty, korban penyiksaan dalam video itu tak hanya satu orang, melainkan tiga orang. Tak hanya itu, korban yang terekam dalam video itu juga dikabarkan meninggal dunia.   “Ini penyiksaan serius dan mengandung rasisme yang kuat. Selain semua pelaku non-Papua, coba dengar kata-kata makian pelaku sambil terus menyiksa. Kejam dan rasis," ujar Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid kepada wartawan, Minggu (24/3).   "Kami mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh," sambungnya.    Pemukulan oknum TNI kepada warga Papua. (IG Dhandy Laksono)   Selain itu, Usman juga menyebut bahwa mesti ada evaluasi mendalam atas penyiksaan yang tak berprikemanusiaan tersebut. Salah satunya adalah terhadap penempatan aparat di tanah Papua.   "Harus ada refleksi tajam atas penempatan pasukan keamanan di Tanah Papua yang selama ini telah menimbulkan jatuhnya korban, baik orang asli papua, non Papua, termasuk aparat keamanan sendiri," tandasnya.   Sebelumnya, Amnesty International Indonesia memastikan bahwa orang dalam video yang viral disiksa adalah Orang Asli Papua (AOP). Dalam video itu, korban dalam keadaan kedua tangan diikat dari belakang, pria itu dimasukkan ke dalam drum warna biru berisi air yang memerah karena darah.    Kepala korban berulang kali dipukuli dan ditendangi secara kejam oleh para pelaku yang bertubuh tegap, berkaos dan berambut cepak, dan salah satunya memakai kaos hijau bertuliskan angka 300.   Para penyiksa yang memukuli dan menendangi korban secara bergantian juga terdengar mengatakan ujaran kasar seperti, “Angkat muka, angkat muka, angkat muka, anjing, bangsat!” Kemudian seorang lagi berkata kepada rekannya yang sedang memukul korban, "Gantian, gantian, sabar dulu.” Ada juga yang berkata, "Jangan main tangan."     Video penyiksaan berdurasi 16 detik tersebut disebar tanpa mengungkapkan identitas korban dan tidak dicantumkan waktu dan lokasi kejadian. Amnesty Internasional Indonesia berani memastikan bahwa korban adalah OAP. 

Editor: Dimas Ryandi

Tag:  #warga #papua #yang #disiksa #secara #sadis #oknum #meninggal #dunia #usman #desak #bentuk #gabungan #pencari #fakta

KOMENTAR