Ramai Anggur Shine Muscat Mengandung Residu Pestisida, BPOM Sebut Wewenang Pengawasan di Kementan

- Ramai Thailand melaporkan temuan zat berbahaya pada anggur Shine Muscat yang merupakan impor dari Tiongkok. Anggur berwarna hijau itu diduga mengandung unsur residu pestisida yang melebihi batas aman. 

Hal ini membuat beberapa negara turut melalukan investigasi terhadap anggur Shine Muscat, salah satunya Malaysia. Bagaimana dengan Indonesia? Menanggapi hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut bahwa pengawasan terhadap komoditi pangan segar bukan ranahnya, melainkan Kementerian Pertanian.   Hal itu sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan yang telah mengatur pembagian kewenangan pangan segar dan pangan olahan.  

  "Buah anggur merupakan komoditi pangan segar yang kewenangan pengawasannya dilakukan oleh Kementerian Pertanian," ujar humas BPOM saat dihubungi JawaPos.com, Selasa (29/10).   "Memang bukan di BPOM ya, dan ini bukan melempar. Kementan dan BPOM punya kewenangan yang berbeda untuk pangan segar dan pangan olahan," sambungnya.    Ia menerangkan, pangan segar yang berasal dari hewan dan tumbuhan pengawasannya merupakan kewenangan dari Kementerian Pertanian (Kementan).   "Pangan segar asal ikan di Kemen Perikanan, pangan olahan di BPOM," pungkasnya.   Sebelumnya, Viral di media sosial impor anggur shine muscat yang ternyata mengandung residu kimia berbahaya karena mengandung residu pestisida yang melebihi batas aman. Anggur berwarna hijau ini banyak diminati, termasuk di Indonesia.    Temuan adanya residu pestisida yang melebihi batas aman pada anggur Shine Muscat ini terungkap usai laboratorium di Thaliland melakukan pengujian terhadap anggur ini.    Menurut laporan Nation Thailand, hasil pengujian laboratorium menemukan bahwa 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang dijual di Bangkok dan sekitarnya melebihi batas aman untuk residu pestisida.

Tag:  #ramai #anggur #shine #muscat #mengandung #residu #pestisida #bpom #sebut #wewenang #pengawasan #kementan