Punya Nilai Historis Tinggi, Jeep Tunggangan Romo YB Mangunwijaya Dilelang di Universitas Atma Jaya Jakarta
- Lobi salah satu gedung Universitas Atma Jaya menyita perhatian pengunjung. Setiap mata tertuju oada satu unit mobil Jeep klasik, namun terlihat terawat. Mobil tersebut ternyata milik Romo Yusuf Bilyarta (YB) Mangunwijaya.
Mobil Jeep Willys itu punya sejarah sendiri. Ceritanya pada 1945 silam, sejumlah murid Romo Mangun membeli mobil itu untuk dijadikan hadiah ulang tahun ke-70 Romo Mangun. Namun takdir berkata lain, Romo Mangun dinyatakan wafat sekitar tiga bulan menjelang perayaan ulang tahunnya. Sebelumnya Romo Mangun sudah pernah mengendarai mobil itu.
Mobil Jeep Willys berwarna hijau itu tidak hanya dipajang untuk memperingati 25 tahun wafatnya Romo Mangun sekaligus menyambut Hari Sumpah Pemuda 2024. Tetapi juga dalam rangka dilelang. Mobil tersebut sudah direstorasi. Sehingga bisa langsung digunakan untuk berkendara. Sekaligus mengenang sosok Romo Mangun.
Acara lain dalam rangka 25 tahun Romo Mangun itu adalah talkshow. Di antara narasumber yang hadir adalah Ignatius Kardinal Suharyo. Dia begitu antusias terhadap sosok Romo Mangun. Kardinal Suharyo menuturkan, semua memahami bahwa nasihat itu baik. Tapi, biasanya nasihat tidak lama diingat, alias gampang dilupakan.
"Sedangkan teladan itu sangat menarik dan mudah masuk di batin seseorang," katanya. Kardinal Suharyo mengatakan, Romo Mangun adalah sosok teladan. "Beliau seorang teladan, berbakti pada Tuhan, dan juga imam," jelasnya.
Kardinal Suharyo juga menyebutkan Romo Mangun adalah pejuang yang berbakti pada bangsa dan negara. Dari kisah yang dia terima, di usia 16 tahun Romo Mangun sudah ikut berjuang untuk Republik Indonesia.
Romo Mangun sampai sekarang dikenal sebagai sosok pahlawan dari Kali Code, Jogjakarta. Romo Mangun begitu gigih membantu masyarakat Kali Code. Sehingga Kali Code yang sebelumnya kumuh, menjadi layak huni.
"Selain itu juga ada waduk Kedung Ombo," kata Kardinal Suharyo. Romo Mangun bersama sejumlah rekannya, mendampingi warga yang menolak pembangunan waduk Kedung Ombo di kawasan Jawa Tengah. Ketika waduk mulai terisi air pada 1989, ada seratus lebih warga setempat yang belum pindah. Karena tidak setuju dengan nilai ganti rugi pemerintah waktu itu.
Kegiatan diskusi, seminar, atau talkshow sangat menarik untuk membangkitkan sosok Romo Mangun. Karena anak muda saat ini, mungkin belum ada yang pernah dengan tentang Romo Mangun. Sementara ada kawan-kawan lain yang pernah berinteraksi langsung dengan Romo Mangun. Jadi semuanya saling berbagi informasi dan pengalaman.
Tag: #punya #nilai #historis #tinggi #jeep #tunggangan #romo #mangunwijaya #dilelang #universitas #atma #jaya #jakarta