BMKG Ungkap Penyebab Banjir Sumatera: Curah Hujan Bulanan Tumpah dalam Satu Hari
Warga mengamati sampah kayu gelondongan pasca banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). Sampah kayu gelondongan tersebut menumpuk di pemukiman warga dan sungai pasca banjir bandang pada Selasa (25/11). ANTARA FOTO/Yudi Manar/bar(ANTARA FOTO/Yudi Manar/bar)
15:58
1 Desember 2025

BMKG Ungkap Penyebab Banjir Sumatera: Curah Hujan Bulanan Tumpah dalam Satu Hari

- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani mengungkap penyebab bencana banjir bandang hingga longsor di tiga provinsi Sumatera.

Faktor utama penyebab derasnya hujan pada 25-27 November 2025 lantaran kemunculan fenomena siklon tropis senyar di sekitar Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.

"Tertangkap curah hujan pada 25 November, 26 November, hingga 27 November itu sampai hitam warnanya, itu sangat ekstrem," ucap Faisal di rapat Komisi V DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/12/2025).

Menurut Faisal, curah hujan pada tanggal tersebut sangat ekstrem. Bahkan, mencakup volume curah hujan dalam satu bulan.

"Bahkan tertinggi ada yang 411 mm per hari di Kabupaten Bireuen. Ini bahkan lebih tinggi dari hujan bulanan di sana, mungkin 1,5 bulan ya. Jadi ini tumpah dalam satu hari dan bayangkan itu terjadi selama tiga hari," jelasnya.

Dia pun menambahkan, tanah di wilayah setempat tidak mampu menadah tumpahan air hujan ekstrem. Dengan demikian, hal ini mengakibatkan bencana hidrometeorologi yang besar di tiga provinsi Sumatera.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani di rapat Komisi V DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/12/2025).KOMPAS.com/Rahel Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Teuku Faisal Fathani di rapat Komisi V DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (1/12/2025).

"Nah ini yang menyebabkan bencana hidrometeorologi memang sangat masif terjadi karena tanah kemudian tidak mampu atau lahan tidak mampu dalam menahan tumpahan air hujan yang demikian banyak hingga terjadilah banjir bandang, longsor, dan banjir ya," tutur dia.

Dalam kesempatan ini, BMKG bersama BNPB, Basarnas, hingga Kementerian Dalam Negeri perlu lebih mengantisipasi fenomena siklon tropis untuk ke depannya.

"Sehingga tadi dalam rakor di Kemendagri, kami bersama Kepala BNPB dan Basarnas itu mendapat arahan ya Pak ya, bahwa sudah saatnya Indonesia juga bersiaga terhadap bencana siklon tropis, tidak hanya bencana-bencana hidrometeorologi yang selama ini kita kenal," tutur dia.

Diketahui, bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera telah memakan banyak korban.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Minggu (30/11/2025), total 442 warga meninggal dunia dan 402 orang masih hilang.

Tag:  #bmkg #ungkap #penyebab #banjir #sumatera #curah #hujan #bulanan #tumpah #dalam #satu #hari

KOMENTAR