Kominfo Bangun Kesadaran Generasi Muda Bijak Menjaga Kedamaian di Media Sosial
Ilustrasi. Kesadaran untuk menjaga kedamaian di ruang digital harus terus dibangun oleh setiap lapisan masyarakat tak terkecuali Gen Z. 
19:01
8 Februari 2024

Kominfo Bangun Kesadaran Generasi Muda Bijak Menjaga Kedamaian di Media Sosial

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) mengajak generasi muda khususnya Gen Z untuk ikut terus menjaga kedamaian di media sosial.

Koordinator Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Kemanan Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Dikdik Sadaka mengatakan masyarakat masih belum memahami pentingnya menjaga keamanan ruang digital di tengah era pertumbuhan pengguna ponsel dan internet yang kian masif.

Menurutnya, kesadaran untuk menjaga kedamaian di ruang digital harus terus dibangun oleh setiap lapisan masyarakat tak terkecuali Gen Z.

“Jadi tanggung jawab kita itu harus menciptakan dan menjaga keamanan. Salah satunya adalah proteksi, proteksi itu menciptakan keamanan tapi peran kita juga bisa menjadi pengganggu keamanan,” kata Dikdik dalam Forum Diskusi Publik, Kamis (8/2/2024).

Dikdik menuturkan, pelaku-pelaku pengganggu keamanan media sosial tanpa disadari bisa timbul dari masyarakat manapun.

Apakah dalam bentuk kejahatan ataupun kesalahan sosial.

“Menciptakan hoaks misalnya, menciptakan pertentangan di dalam kehidupan sosial misalnya seperti itu,” imbuh dia.

Terkait dengan hal ini, Dikdik menambahkan, melaksanakan keamanan di ruang digital menjadi tanggung jawab bersama dengan menjaga data serta bijak bermedsos.

Pakar Ruang Digital Dendi Zuckergates mengemukakan jika kini ruang digital dewasa ini sangat maju.

Seiring dengan kemajuan tersebut maka perkembangan kejahatan di ruang digital pun ikut berkembang hingga keamanan data pribadi itu sangat penting dan setara dengan emas.

“Mari kita jaga data pribadi kita dengan cara Zero Trust terhadap kiriman partisipasi yang tidak jelas keterangannya,” ujar Founder Orang Siber Indonesia itu.

Lalu ia mengungkapkan salah satu kasus yang belum lama terjadi.

“Pernah dengar sekelompok ibu-ibu tiba-tiba ditagih pinjol (pinjaman online)?” tanya Dendi.

Dia pun menegaskan berulang-ulang bahwa dengan penyebaran data pribadi, maka dari data itu bisa mengeksplorasi setiap pribadi untuk disalahgunakan.

Salah satu contohnya lagi yakni dengan dikirimi terus penawaran judi online.

Kembali ia mengingatkan jika sekali meng-upload data pribadi secara online di ruang digital itu tidak bisa dihapus.

“Jejak digital itu lebih menyeramkan dibanding jejak paranormal, “ seloroh Dendi.

Lebih lanjut ia mengingatkan tidak sembarangan memberi izin sebuah aplikasi untuk mengakses data pribadi seperti foto dan lain-lain dari perangkat smartphone.

“Misalnya, logis gak aplikasi Kalkulator minta akses Kamera, kemudian minta akses data penyimpanan (data foto dan video pribadi), “ jelas Dendi.

Dari situ menurutnya kejahatan siber dengan menggunakan cara Social Engineering bermula.
--

Editor: Seno Tri Sulistiyono

Tag:  #kominfo #bangun #kesadaran #generasi #muda #bijak #menjaga #kedamaian #media #sosial

KOMENTAR