



Mendikdasmen: Tahun Depan, Tunjangan Guru Honorer Kami Naikkan Rp 100.000
- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkap, tunjangan untuk guru honorer akan naik sebesar Rp 100.000 pada 2026.
Rencana kenaikan tunjangan itu disampaikannya dalam agenda Taklimat Media 1 tahun pencapaian Kemendikdasmen selama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Tahun depan, sudah ada kesepakatan juga tambahan dari perjuangan Komisi X, terima kasih Bu Hetifah (Ketua Komisi X), tunjangan guru honorer atau insentif itu kami naikkan Rp 100.000," ujar Mu'ti di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Rabu (23/10/2025).
Dengan rencana kenaikan sebesar Rp 100.000 itu, artinya setiap guru honorer akan menerima tunjangan Rp 400.000 yang akan langsung ditransfer ke rekening mereka.
Abdul Mu'ti menjelaskan, kenaikan tunjangan guru honorer ini menjadi salah satu terobosan kementeriannya dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Ini merupakan terobosan-terobosan yang alhamdulillah dapat kita lakukan mulai tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang," ujar Abdul Mu'ti.
Pada 2025, para guru honorer mendapatkan tunjangan atau insentif sebesar Rp 300.000 per bulan. Kemendikdasmen pun langsung memberikan tunjangan selama 7 bulan kepada para guru honorer.
"Tahun ini untuk 7 bulan diberikan satu kali pada bulan Juli yang lalu, sehingga masing-masing guru honorer menerima Rp 2,1 juta untuk tahun 2025," ujar Abdul Mu'ti.
Gaji Guru Honorer Tidak Manusiawi
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani pernah menyorot kesejahteraan guru honorer di Indonesia yang masih jauh dari kata layak.
Pasalnya, masih ditemukan guru honorer yang digaji Rp 300.000 per bulan yang seharusnya menjadi perhatian dari pemerintah.
Sorotan terhadap kesejahteraan guru honorer itu disampaikan dalam rapat kerja Komisi X bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, pada Senin (15/9/2025).
"Guru honorer kita masih menerima Rp300.000 per bulan, angka yang jelas tidak manusiawi di era sekarang. Mereka adalah pejuang pendidikan, namun kesejahteraan mereka masih sangat minim," ujar Lalu dalam rapat kerja, Senin (15/9/2025).
"Kami meminta perhatian khusus dari Presiden agar di tahun 2026 tidak ada lagi guru yang digaji Rp300.000," sambungnya.
Dalam rapat tersebut, Lalu menekankan pentingnya alokasi anggaran untuk guru honorer, Program Indonesia Pintar (PIP), dan revitalisasi sekolah.
Meski anggaran pendidikan untuk 2026 sudah cukup besar, tetapi pemerintah harus memikirkan solusi untuk menyelesaikan tantangan di dunia pendidikan.
Lalu juga menekankan soal revitalisasi sekolah, khususnya yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar.
"Kondisi sekolah-sekolah kita sangat memprihatinkan. Banyak yang rusak, bahkan masih ada yang tidak memiliki MCK. Ini jelas tidak normal. Anggaran revitalisasi sekolah harus ditingkatkan, setidaknya sama dengan tahun 2025, bahkan lebih. Apalagi Presiden sudah menegaskan, tidak boleh ada sekolah yang bocor, apalagi roboh," ujar Lalu.
Komisi X, kata Lalu, akan terus mengawal Kemendikdasmen dalam mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.
"Meski anggaran yang ada hari ini terbatas, kami tetap berjuang. Kami yakin selalu ada cahaya di ujung terowongan, dan itu menjadi motivasi kita bersama," ujar Lalu.
Tag: #mendikdasmen #tahun #depan #tunjangan #guru #honorer #kami #naikkan #100000