Tekankan Beberapa Poin dalam Arahan kepada Panglima dan Prajurit TNI, Presiden Prabowo Dinilai Inginkan Percepatan Modernisasi dan Hapus Warisan Lama
Presiden Prabowo saat memeriksa pasukan pada Upacara HUT ke-80 TNI di kawasan Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025). (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)
16:48
5 Oktober 2025

Tekankan Beberapa Poin dalam Arahan kepada Panglima dan Prajurit TNI, Presiden Prabowo Dinilai Inginkan Percepatan Modernisasi dan Hapus Warisan Lama

- Presiden Prabowo Subianto menekankan beberapa poin dalam arahan yang disampaikan dalam peringatan HUT ke-80 TNI hari ini (5/10). Selain senioritas tidak harus menjadi pertimbangan dalam memilih pimpinan TNI, Prabowo meminta agar panglima TNI menganti satuan atau organisasi usang di tubuh institusi militer. 

Menurut pemerhati isu-isu militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi, dua pesan tersebut secara utuh dapat dimaknai sebagai arahan strategis. Yakni Presiden Prabowo menginginkan percepatan modernisasi TNI tanpa terbebani warisan cara pandang dan pola lama. Presiden menginginkan penguatan TNI yang maksimal. 

”Artinya, bukan hanya alat utama sistem persenjataan yang mesti dibenahi, tapi juga cara memilih pemimpin dan cara organisasi bekerja. Ini juga jadi tekanan moral bagi internal TNI, kalau mau relevan dan dipercaya, tentunya jangan bertahan dengan kebiasaan yang tidak lagi produktif,” kata Fahmi saat diwawancarai JawaPos.com.

Fahmi menyampaikan bahwa perintah mengevaluasi dan mengganti organisasi TNI yang dianggap sudah usang menunjukkan cara pandang presiden. Bahwa struktur TNI saat ini bisa jadi tidak seluruhnya cocok dengan kebutuhan zaman. Ada satuan, komando, dan pola kerja yang mungkin sudah tidak efisien, terlalu administratif, atau tidak responsif terhadap ancaman baru. 

”Dengan kalimat itu, Presiden memberi ruang dan legitimasi kepada panglima dan kepala staf untuk melakukan perubahan yang lebih mendasar, bukan sekadar tambal sulam,” kata dia.

Secara tegas, Presiden Prabowo memerintahkan panglima TNI mengganti organisasi usang di institusi militer Indonesia. Dia juga meminta seluruh prajurit TNI  tidak berhenti berlatih dan belajar. Sehingga bisa terus mengikuti perkembangan zaman dan tidak tertinggal dari militer negara lain.  

”Saudara-saudara sekalian, sekali lagi. Jangan berhenti berlatih, jangan berhenti belajar. Saya perintahkan panglima TNI, kepala staf, kaji terus perkembangan teknologi dan sains, kaji terus organisasi, bila perlu organisasi yang usang diganti dengan organisasi yang tepat untuk kepentingan bangsa Indonesia,” kata dia. 

Prabowo ingin TNI tidak hanya mengikuti perkembangan teknologi, melainkan turut menguasai teknologi terkini. Termasuk teknologi siber dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence. Dia meminta TNI tidak ketinggalan dalam menggunakan dan menguasai teknologi-teknologi tersebut. Mengingat perkembangan geopolitik global sangat dinamis. (*/)

 

 

Editor: Nurul Adriyana Salbiah

Tag:  #tekankan #beberapa #poin #dalam #arahan #kepada #panglima #prajurit #presiden #prabowo #dinilai #inginkan #percepatan #modernisasi #hapus #warisan #lama

KOMENTAR