



Kapal Induk AS USS Nimitz Berlayar Lintasi Perairan Belawan dan Laut Natuna Utara, Diduga Mau ke Timur Tengah
- Salah satu kapal induk milik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy), USS Nimitz, terdeteksi berlayar di Laut Natuna Utara pada Selasa (17/6).
Kapal tersebut diduga bergerak menuju ke wilayah Timur Tengah pasca pecahnya perang antara Iran dengan Israel.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul tidak menampik informasi tersebut.
Dia menyampaikan bahwa USS Nimitz terakhir kali terpantau mengaktifkan AIS pada posisi Traffic Separation Scheme (TSS) di sebelah Utara Belawan tiga hari lalu.
”Sehingga berlaku hak lintas damai sesuai dengan UNCLOS 82 dan history track USS Nimitz terpantau mulai dari Laut Natuna Utara,” ungkap Tunggul pada Jumat (20/6).
Selain melintasi perairan di utara Belawan dan Laut Natuna Utara, USS Nimitz juga disebut-sebut melintasi Selat Malaka.
Tunggul pun menjelaskan bahwa Selat Malaka merupakan strait used for international navigation. Sehingga Selat Malaka memiliki status sebagai perairan yang digunakan untuk pelayaran internasional.
”TNI AL terus melaksanakan pemantauan baik menggunakan sistem surveillance maupun unsur-unsur patroli terhadap seluruh kapal yang melintas di Perairan Selat Malaka,” ujarnya.
Berkaitan dengan konflik yang antara Iran dengan Israel, saat ini pemerintah Indonesia sudah memutuskan untuk mengevakuasi WNI dari kedua negara tersebut.
Kemenko Polkam sudah menggelar rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga berkaitan dengan rencana pemulangan ratusan WNI dari Iran. Data terakhir yang dicatat oleh pemerintah, sedikitnya ada 286 WNI yang saat ini masih berada di Iran.
Menurut Menko Polkam Budi Gunawan, pemerintah sudah menyiapkan rencana kontijensi dalam pemulangan ratusan WNI tersebut.
Termasuk memulangkan para WNI lewat jalur darat melalui Kota Baku di Azerbaijan. Dari Iran, ratusan WNI tersebut akan masuk Azerbaijan, kemudian dipulangkan ke Indonesia.
”Berdasarkan informasi dari Kementerian Luar Negeri, tahap pertama akan dimulai pada 20 Juni 2025, dengan 115 WNI diberangkatkan menggunakan empat bus dari Tehran,” ungkap Budi Gunawan.
Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu memastikan bahwa Kemenko Polkam terus mengoordinasikan langkah-langkah strategis bersama Kemlu, TNI, BIN, Kemenko PMK, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan instansi terkait lainnya.
Tag: #kapal #induk #nimitz #berlayar #lintasi #perairan #belawan #laut #natuna #utara #diduga #timur #tengah