Meutya Hafid Resmikan Pusat Data Terbesar di Asia Tenggara Milik Toto Sugiri
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dalam acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya, Pratama, dan Jabatan Fungsional Utama di Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025).(DOK. Humas Kemkomdigi)
11:34
4 Juni 2025

Meutya Hafid Resmikan Pusat Data Terbesar di Asia Tenggara Milik Toto Sugiri

- Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meresmikan pusat data terbesar di Asia Tenggara milik Toto Sugiri, seorang miliarder sekaligus bos PT Data Center Indonesia Tbk (DCII), JK6.

Adapun pusat data tersebut berstandar global JK6, berkapasitas 36 megawatt, berada di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Data center itu dibangun melalui lebih dari 3 juta jam kerja dan hampir 8.000 tenaga kerja.

Meutya berharap, JK6 mampu menjadi tulang punggung penyimpanan, pengolahan, dan pertukaran data lintas sektor—mulai dari pelayanan publik, industri strategis, hingga teknologi kecerdasan buatan dan layanan digital publik.

"Pusat data yang hari ini kita resmikan tentu bukan sekadar bangunan atau proyek infrastruktur belaka, tapi di balik dinding server yang berdiri megah ini ada semangat kolektif nasional yang bekerja di baliknya,” kata Meutya keterangannya, Rabu (4/6/2025).

Dia menjelaskan bahwa pembangunan pusat data merupakan bagian integral dari strategi transformasi digital nasional yang tengah digencarkan pemerintah.

Transformasi ini mencakup empat pilar utama: penguatan infrastruktur dan spektrum, pengembangan talenta digital, penyediaan perangkat dan aplikasi, serta kebijakan yang adaptif dan kolaboratif.

Merujuk laporan GSMA 2024, digitalisasi di sektor prioritas seperti energi, pertanian, perikanan, dan kehutanan diproyeksikan menghasilkan nilai tambah hingga Rp 1.271 triliun pada tahun 2029.

Dalam kerangka ini, pusat data memiliki peran vital sebagai simpul penghubung yang menjamin efisiensi dan keamanan data di seluruh proses transformasi.

"Setiap kemanfaatan teknologi membutuhkan kemampuan penyimpanan dan pengolahan data yang terstruktur, aman, dan efisien. Di sinilah pusat data seperti JK6 memainkan peran strategis,” tambah Meutya.

Meutya menilai bahwa pembangunan pusat data merupakan bentuk kemajuan bangsa. Pusat data juga menjadi simbol peradaban digital.

“Kendali atas ilmu pengetahuan dan proses hilirisasi produksi selalu menjadi fondasi kemajuan bangsa. Kini, pusat data menjadi simbol peradaban digital yang menempatkan data sebagai sumber nilai tambah baru,” kata Meutya.


Menurut laporan KPMG, konsumsi layanan pusat data global meningkat dari 79 gigawatt pada 2023 menjadi 90 gigawatt pada 2025, dan diperkirakan mencapai 180 gigawatt pada 2030.

Meutya mencatat bahwa Indonesia termasuk negara dengan potensi pertumbuhan tertinggi di kawasan Asia Pasifik, dengan peningkatan kapasitas pusat data sebesar 66 persen dalam dua tahun terakhir.

“Di kawasan Asia Pasifik, Indonesia termasuk negara dengan potensi tertinggi di dunia. Pertumbuhan kapasitas pusat data kita sebesar 66 persen adalah sinyal kuat bahwa pasar digital Indonesia berkembang pesat dan menjadi magnet global,” tegas Meutya Hafid.

Tag:  #meutya #hafid #resmikan #pusat #data #terbesar #asia #tenggara #milik #toto #sugiri

KOMENTAR