



Satgas Pamtas Indonesia-Papua Nugini Mediasi Konflik Antar Pendukung Paslon Cakada di Puncak Jaya
- Meski pemilu kepala daerah sudah selesai, tensi konflik antar pendukung calon kepala daerah (cakada) di Puncak Jaya masih terasa. Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Batalyon Infanteri (Yonif) 112/Dharma Jaya sampai turun tangan memediasi para pendukung yang beda pilihan itu. Padahal mereka tengah menjalankan tugas pengamanan perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
Komandan Satgas Pamtas Indonesia-Papua Nugini Yonif 112/Dharma Jaya Letkol Infanteri Fiska Bagus Tri Sunaryanto menyampaikan bahwa perlu kerja sama yang baik guna memastikan kondusifitas di Puncak Jaya. Masyarakat, aparat keamanan, dan pemerintah daerah (pemda) harus bersatu. ”Dengan kerja sama yang baik diharapkan potensi konflik dapat diminimalisir dan keamanan wilayah dapat terjaga dengan baik,” terang dia melalui keterangan resmi pada Selasa (11/2).
Puncak Jaya merupakan salah satu daerah rawan yang berpotensi rusuh saat Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan putusan sengketa pilkada. Masyarakat yang terpecah menjadi dua kubu pendukung cakada menjadi salah satu penyebabnya. Karena itu, Satgas Pamtas Indonesia-Papua Nugini Yonif 112/Dharma Jaya menyatakan kesiapan mereka untuk bergerak cepat menghadapi perkembangan situasi di daerah tersebut.
”Kami juga siap bertindak cepat dan tanggap dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi demi menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut,” kata Letkol Fiska Bagus.
Pada Senin (10/2), Letkol Fiska Bagus bersama anak buahnya mengamankan agenda mediasi antar pendukung cakada yang bertarung dalam pilkada di Puncak Jaya. Mediasi dilakukan pasca konflik yang terjadi di antara kedua kelompok masyarakat itu. Pengamanan dilaksanakan oleh Satgas Pamtas Indonesia-Papua Nugini Yonif 112/Dharma Jaya bersama aparat dari Polri dan pemerintah daerah setempat.
Aparat keamanan meminta agar semua pihak menahan diri dan tidak bertindak gegabah. Sehingga tidak ada lagi korban luka, korban jiwa, maupun kerugian materil. Pj Bupati Puncak Jaya Yopi Morib menyampaikan, untuk penyelesaian adat bakal dilaksanakan. Namun, dia meminta tidak ada yang membawa senjata tajam. Karena penyelesaian akan dilakukan lewat upacara. ”Kita menjaga tidak ada yang membawa panah atau pun parang,” ujarnya.
Tag: #satgas #pamtas #indonesia #papua #nugini #mediasi #konflik #antar #pendukung #paslon #cakada #puncak #jaya