Budayawan Sekaligus Sosiolog Ignas Kleden Meninggal Dunia
Ignas Kleden. (Istimewa)
12:24
22 Januari 2024

Budayawan Sekaligus Sosiolog Ignas Kleden Meninggal Dunia

Kabar duka datang sosiolog sekaligus sastrawan Ignas Kleden. Dia meninggal dunia tadi pagi, Senin (22/2) sekitar 03.46 WIB di Rumah Sakit Suyoto, Jakarta.   Pria kelahiran 19 Mei 1948, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, meninggal di usia 75 tahun. Kabar meninggalnya Ignas Kleden disampaikan oleh penyair senior Goenawan Mohamad melalui unggahannya di akun media sosial X.   "Ignas Kleden meninggalkan kita. 1948-2024. Percikan perenungannya adalah cahaya," tulis Gunawan Mohamad di akun media sosial X.  

  Kabar duka meninggalnya Ignas Kleden juga disampaikan oleh Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Profesor Saiful Mujani. Di matanya, peraih penghargaan Achmad Bakrie atas kontribusinya di bidang ilmu pengetahuan dan pemikiran sosial di Indonesia membawa ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih tajam lewat sejumlah tulisan esai dan kritik kebudayaan dilakukannya.   "Dapat kabar, filsuf kita Pak Ignas Kleden meninggal dunia hari ini. Beliau orang yang sangat baik, pintar tapi sangat humble. Merasa sangat kehilangan. tapi ihlas, sudah cukup sepuh. Generasinya sudah banyak yang pergi duluan. Semoga beliau dalam damai abadi," tulis Saiful Mujani.   Dikutip dari Wikipedia, Ignas Kleden lahir dan besar di Waibalun, Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.  Saat masih dudul di sekolah dasar, dia sempat meraih predikat terbaik di sekolah calon pastor.  

  Dia sempat menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi/STFT Ledalero, Maumere, Flores pada tahun 1972. Di tahun 1982, Ignas Kleden berhasil meraih gelar Master of Art bidang filsafat dari Hochschule fuer Philosophie, Muenchen, Jerman. Gelar Doktor diraihnya di bidang Sosiologi dari Universitas Bielefeld, Jerman pada 1995 silam.   Tulisan-tulisannya banyak menghiasi media sejak tahun 70-an sampai sekarang. Selain itu, dia juga menghasilkan sejumlah karya dalam bentuk buku seperti Buku Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan,  kumpulan esai tentang perbukuan, Buku dalam Indonesia Baru (1999), Sikap Ilmiah dan Kritik Kebudayaan (1988), dan Sastra Indonesia dalam Enam Pertanyaan (2004).   Selain itu, Ignas Kleden banyak memberikan pengantar atas sejumlah buku. Diantaranya pada buku berjudul Mempertimbangkan Tradisi karya Rendra (1993), Catatan Pinggir 2 karya Goenawan Mohamad (1989) dan Yel karya Putu Wijaya (1995).

Editor: Banu Adikara

Tag:  #budayawan #sekaligus #sosiolog #ignas #kleden #meninggal #dunia

KOMENTAR