



Gagal Hindari PSIS dari Degradasi, Bintang Timor Leste Kecewa Berat
Penyerang PSIS Semarang, Gali Freitas yang juga bintang Timnas Timor Leste curhat usai timnya dipastikan degradasi ke Liga 2 musim depan.
Seperti diketahui PSIS Semarang dipastikan turun kasta setelah tampil buruk di Liga 1 2024/2025.
Sampai dengan pekan ke-32, tim berjuluk Mahesa Jenar itu terjebak di dasar klasemen dengan torehan 25 poin dari 32 pertandingan.
PSIS Semarang sejauh ini baru meraih enam kemenangan, tujuh hasil seri, dan 19 kali kekalahan di liga musim ini.
Tersisa dua pertandingan lagi membuat perolehan poin yang dikumpulkan PSIS Semarang tak lagi bisa selamat dari zona degradasi.
Situasi ini membuat bintang Timor Leste Gali Freitas buka suara dan curhat perasaan sedihnya setelah kepastian PSIS degradasi.
"PSIS Semarang apapun hasil yang kami raih di sini, kami telah berjuang sepenuh hati untuk warna biru," kata Gali Freitas sebagaimana dikutip dari Instagram pribadinya, Senin (12/5/2025).
“Tapi hasilnya mengecewakan kita semua, terutama masyarakat Semarang yang selalu menjadi spirit kami di lapangan untuk memperjuangkan lambang di hati kami,” ucapnya menambahkan.
Lebih lanjut Gali Freitas meminta maaf kepada pecinta PSIS Semarang karena kegagalan ini,
Akan tetapi, Gali memastikan semua pemain yang ada di tim PSIS Semarang sudah berusaha keras menyelamatkan tim dari degradasi.
Tetapi, hasil berkata lain sehingga Mahesa Jenar harus bermain di Liga 2 musim depan.
“Secara khusus, saya ingin meminta maaf kepada masyarakat Semarang,” lanjut Gali Freitas.
“Hasil yang kami berikan tidak sebanding dengan apa yang kalian lihat ketahui itulah perjuangan kami untuk musim 2024-2025."
“Kami telah melewati banyak hal, tetapi kami terus berjuang untuk klub yang paling saya cintai dalam hidup saya, yaitu klub PSIS Semarang,” ia menambahkan.
Lebih lanjut, Gali memastikan PSIS Semarang akan selalu ada di hati karena klub pertamanya di Indonesia.
“Saya tidak akan pernah melupakan kebersamaan kita, baik di dalam maupun di luar lapangan,” ia menjelaskan.
“Saya bangga bisa membela kebanggaan kota Semarang dan tim yang telah membuat nama saya dikenal di dunia sepak bola,” pungkasnya.
Belum diketahui secara pasti bagaimana masa depan pemain Timnas Timor Leste itu usai musim ini berakhir.
Akan tetapi, loyalitas dan rasa cintanya terhadap klub tampak begitu besar dari setiap pernyataan yang ia lontarkan.
Manajemen PSIS Semarang diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh, mulai dari struktur kepelatihan, komposisi pemain, hingga strategi klub untuk menatap Liga 2 musim depan.
Target utama tentu adalah segera bangkit dan kembali promosi ke Liga 1.
Kegagalan musim ini menjadi pukulan berat bagi suporter PSIS, terutama karena klub tersebut pernah menjadi pesaing kuat di papan atas beberapa musim sebelumnya.
Kini, harapan terbesar adalah menjaga kekompakan tim, mempertahankan pemain kunci seperti Gali Freitas, dan memulai perjalanan baru dengan tekad yang lebih besar.
Manajemen PSIS sendiri belum memberi pernyataan resmi terkait masa depan skuad, termasuk apakah akan mempertahankan sebagian besar pemain asing atau melakukan perombakan besar-besaran.
Namun satu hal yang pasti, tekanan untuk segera bangkit dan kembali ke Liga 1 akan sangat besar di musim depan.
Musim ini menjadi pelajaran pahit, tetapi juga bisa menjadi titik balik untuk PSIS Semarang membangun fondasi yang lebih kuat, baik dari segi manajemen maupun teknis, demi mengembalikan kejayaan Mahesa Jenar di kancah sepak bola nasional.
Tag: #gagal #hindari #psis #dari #degradasi #bintang #timor #leste #kecewa #berat