Respons Pernyataan Organisasi Sayap PKB, Banser Akan Konsultasi ke PBNU
Kepala Satkornas Banser, Syafiq Syauqi mengatakan pihaknya mengedepankan tabayun atas pernyataan Ketua Umum Garda Bangsa, Tommy Kurniawan. Dirinya meminta Tommy mengklarifikasi ucapannya agar tidak menimbulkan persepsi yang membingungkan dan menyesatkan.
“Kami tidak mau gegabah, tidak ingin terpancing. Kami, Banser dan Pagar Nusa meniatkan untuk tabayun ke Tommy. Biar kami paham duduk perkaranya, konteksnya bagaimana,” kata Gus Syafiq dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (2/9/2024).
Pernyataan Tommy Kurniawan dinilai bisa menimbulkan gejolak antar organisasi. Jika pernyataan itu menyangkut konflik internal PKB perihal muktamar tandingan, menurutnya tak layak menarik Banom NU ke dalam pusaran tersebut.
Gus Syafiq menyarankan, Garda Bangsa menganggap masalah ini sebagai koreksi atas perjalanan partai di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin selama memimpin PKB.
“Ansor ini ormas, tidak terlibat politik praktis," ungkapnya.
Ia menjelaskan, perintah yang diberikan oleh PBNU adalah perintah untuk menyuarakan hak dan wewenang kepemimpinan ulama, bukan kekuasaan. Sehingga apapun bentuk penentangan terhadap aspirasi ini, harus dilihat sebagai penentangan kepada hak dan wewenang ulama.
“Kami akan melapor kepada PBNU dan meminta perintah selanjutnya apa yang harus kami lakukan. Apapun keadaannya. Kami minta semua kader dan anggota Ansor untuk tetap memegang teguh disiplin dan bertindak menurut komando pimpinan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Komandan Pasukan Inti Nasional Pagar Nusa, Gus Malik mengatakan sepakat akan melakukan konsultasi ke PBNU terlebih dahulu untuk meminta arahan dan pertimbangan untuk menanggapi hal tersebut.
“Dalam waktu dekat kami akan ke PBNU, minta pertimbangan minta arahan. Kita satu komando,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Dekan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa, Tommy Kurniawan menyatakan pihaknya siap melawan barisan oknum yang berniat menggelar muktamar PKB tandingan. Muktamar tandingan ini dikabarkan bakal digelar awal September antara di Jakarta atau Surabaya.
Isu digelarnya muktamar PKB tandingan ini dicuatkan oleh Sekretaris DPP PKB Malik Haramain dan melibatkan eks Sekjen PKB Lukman Edy. Inisiasi ini karena muktamar ke-VI PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024 yang menetapkan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai ketua umum, dinilai janggal dan melanggar AD/ART partai.
Bahkan ketika gelaran Muktamar ke-VI PKB di Bali, belasan ribu anggota GP Anshor dan Pagar Nusa, yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), menggelar apel pada hari yang sama dan lokasi yang berdekatan.
Tommy pun menegaskan jika situasi ke depan memang sengaja diskenariokan berhadap-hadapan, maka Garda Bangsa siap melawan. Hal ini demi menjaga marwah hasil muktamar PKB yang menunjuk Cak Imin sebagai ketua umum.
"Jadi, kalau skenarionya adalah perang, maka kita siap, garda bangsa seluruh Indonesia sudah menunggu komando kalau memang harus perang kita perang, kita siap melawan," kata Tommy di DPP PKB, Jakarta, Sabtu (31/8/2024).
"Kalau memang itu diperlukan dan memang itu harus dilakukan kami siap untuk menjaga partai ini dengan cara apapun. Kalau memang harus perang kita siap perang," tegas Tommy.
Tag: #respons #pernyataan #organisasi #sayap #banser #akan #konsultasi #pbnu