5 Fakta Psikologis Dibalik Melakukan Ghosting, Mulai dari Mempengaruhi Harga Diri hingga Obsesi Tinggi Terhadap Memiliki Seseorang
Ilustrasi wanita sedang dighosting (Freepik)
15:34
7 Desember 2024

5 Fakta Psikologis Dibalik Melakukan Ghosting, Mulai dari Mempengaruhi Harga Diri hingga Obsesi Tinggi Terhadap Memiliki Seseorang

Ghosting merupakan berakhirnya komunikasi antar individu. Komunikasi akan berakhir tiba-tiba dan tidak ada diskusi tentang perpisahan sebelumnya. Ghosting adalah istilah modern dan sebagian besar digunakan di kalangan generasi muda.

Ghosting dapat memiliki banyak efek psikologis bagi kedua belah pihak dalam hubungan, baik itu romantis, platonis, atau terkait pekerjaan.

Sayangnya, orang-orang dari segala usia dapat mengklaim bahwa mereka telah berada di salah satu atau kedua ujung hubungan yang langsung memutuskan hubungan seperti ini.

Melansir dari laman Online Psychology Degree Guide, berikut 5 fakta psikologis dibalik melakukan ghosting.

1. Membutuhkan waktu beberapa hari mengetahui bahwa telah dighosting

Psikologi ghosting adalah topik yang menarik dengan banyak faktor. Sementara ghosting mengacu pada akhir percakapan yang tiba-tiba, mungkin butuh waktu untuk menyadari bahwa Anda sedang di-ghosting oleh seseorang.

Ini mungkin karena kita tidak akan pernah berasumsi bahwa seseorang akan memutuskan hubungan dengan kita tanpa percakapan yang tepat. Mungkin juga karena kita tidak percaya bahwa kita telah melakukan sesuatu yang membuat mereka kesal.

Ini berarti bahwa ketika seseorang tidak menanggapi pesan teks, panggilan telepon, email, dll, kita mungkin tidak segera menyadari bahwa kita sedang dighosting.

2. Menyakiti hati salah satu pihak

Salah satu hal penting yang bisa diambil dari psikologi ghosting adalah memahami rasa sakit di baliknya. Tidak ada cara untuk menghindari kebenaran sederhana dari masalah ini.

Ghosting menyakitkan. Dan bagi banyak orang, ghosting lebih menyakitkan daripada putus cinta biasa.

Ghosting dapat membuat seseorang merasa tidak dihormati, dibuang, dan tidak penting. Ghosting adalah bentuk penolakan yang kejam yang banyak orang tidak tahu bagaimana menghadapinya saat hal itu terjadi.

3. Mempengaruhi harga diri salah satu pihak

Ditolak secara umum memang menyakitkan, tetapi ketika seseorang memang seharusnya merasa tidak layak untuk diberi penjelasan, hal itu dapat menyakitkan dengan cara yang berbeda.

Dighosting dapat menyebabkan banyak emosi yang tersisa yang sekarang harus dipilah dan dicari tahu sendiri oleh seseorang.

Bagi orang yang menderita harga diri rendah atau masalah ditinggalkan, ditolak dengan cara ini dapat menjadi traumatis. Hal itu dapat memunculkan perjuangan emosional yang sudah ada.

Bagi seseorang dengan harga diri rendah, mereka dibiarkan percaya bahwa mereka melakukan sesuatu yang salah yang hanya dapat membuat perjuangan mereka semakin sulit untuk dihadapi. Hal ini dapat meningkatkan perasaan cemas, depresi, dan gangguan suasana hati lainnya.

4. Tidak semua orang manpu melakukan ghosting

Kemampuan untuk mengabaikan seseorang dapat menjadi representasi dari perjuangan batin orang yang melakukannya.

Dan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ketika seseorang mampu mengabaikan orang lain dengan acuh tak acuh, mereka mungkin juga mampu melakukan hal-hal lain yang dianggap tidak sopan atau menyakiti orang lain.

Mengingat ini adalah tipe orang yang relatif spesifik, tidak semua orang mungkin mampu mengabaikan seseorang.

Beberapa orang tidak dapat menghindari konflik dan tidak dapat memberikan penjelasan yang tepat dan masuk akal kepada seseorang.

Orang yang berempati, misalnya, kemungkinan besar tidak akan pernah mampu mengabaikan seseorang setelah beberapa minggu berpacaran karena mereka tahu rasa sakit dan kebingungan yang akan ditimbulkannya kepada orang tersebut.

5. Obsesi keinginan terhadap seseorang semakin tinggi

Beberapa orang yang dighosting mungkin merasa marah. Mereka mungkin merasa tidak dihargai. Mereka mungkin merasa telah melakukan sesuatu yang sangat salah.

Mereka mungkin merasa tidak cukup baik. Pertanyaan dan pikiran di kepala mereka mungkin tidak ada habisnya.

Dan sayangnya bagi kebanyakan orang, hati menginginkan apa yang tidak dapat dimilikinya. Hal ini dapat menyebabkan perasaan semakin menginginkan orang yang mengabaikan mereka.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #fakta #psikologis #dibalik #melakukan #ghosting #mulai #dari #mempengaruhi #harga #diri #hingga #obsesi #tinggi #terhadap #memiliki #seseorang

KOMENTAR