Jika Anda Ingin Menjadi Lebih Berkelas Seiring Bertambahnya Usia, Ucapkan Selamat Tinggal pada 5 Perilaku Ini
Ilustrasi orang dengan kepribadian berkelas. (Freepik)
15:14
18 November 2024

Jika Anda Ingin Menjadi Lebih Berkelas Seiring Bertambahnya Usia, Ucapkan Selamat Tinggal pada 5 Perilaku Ini

 

 

- Menjadi lebih berkelas seiring bertambahnya usia tidak selalu tentang pakaian yang Anda kenakan, atau buku yang Anda baca. Sebagian besar tergantung pada perilaku.

Jujur saja, beberapa kebiasaan dapat merusak kesan berkelas Anda. Mereka mungkin baik-baik saja ketika kita masih muda, tapi seiring bertambahnya usia, inilah saatnya untuk melepaskannya.

Menua dengan berkelas membutuhkan usaha sadar dan terkadang, mengucapkan selamat tinggal pada perilaku tertentu.

Dikutip dari hacksprit pada Senin (18/11), berikut lima perilaku yang mungkin ingin Anda tinggalkan jika Anda bercita-cita untuk menjadi lebih berkelas seiring bertambahnya usia.

1) Bergosip

Kita semua tahu bahwa bergosip bukanlah perilaku yang berkelas. Namun, seiring bertambahnya usia, dampaknya terhadap citra kita bisa lebih merusak.

Bergosip dapat dilihat sebagai kebiasaan remaja, sesuatu yang seharusnya sudah kita tinggalkan setelah lulus SMA. Sebagai orang dewasa, hal ini berdampak buruk bagi kita dan dapat dengan cepat merusak reputasi kita.

Ketika kita terlibat dalam gosip, kita tidak hanya menyebarkan rumor atau hal negatif yang tidak perlu. Kita juga menunjukkan kurangnya kebijaksanaan dan rasa hormat terhadap privasi orang lain.

Seiring bertambahnya usia, kita harus berusaha untuk lebih berempati dan pengertian. Daripada menikmati gosip, cobalah terlibat dalam percakapan yang lebih konstruktif.

2) Terlambat

Dulu saya terkenal sering terlambat untuk segala hal. Rapat, makan malam, bahkan menonton film. Hal ini hampir menjadi lelucon di antara teman-teman saya. Namun seiring bertambahnya usia, saya menyadari bahwa hal itu tidak lucu, bahkan tidak sopan.

Terlambat menyiratkan bahwa waktu Anda lebih berharga daripada waktu orang lain. Ini adalah perilaku yang meneriakkan 'Saya tidak peduli dengan Anda atau waktu Anda'. Bagi saya, ini adalah kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan, namun merupakan kebiasaan yang penting.

Saya mulai memasang beberapa alarm dan menyisakan waktu ekstra untuk penundaan yang tidak terduga. Dan itu membuat perbedaan besar. Saya tidak hanya berhenti terburu-buru ke mana-mana, tetapi saya juga melihat perubahan dalam cara orang memperlakukan saya.

3) Menjadi terlalu kompetitif

Persaingan dapat menjadi kekuatan pendorong dalam hidup kita. Hal ini mendorong kita untuk berusaha mencapai yang terbaik, untuk memperbaiki diri. Namun, jika persaingan itu menjadi berlebihan, hal itu justru dapat menghambat pertumbuhan kita.

Orang yang terlalu kompetitif cenderung kurang sukses dalam jangka panjang. Mereka terlalu fokus untuk mengalahkan orang lain, sehingga melupakan tujuan dan potensi mereka sendiri.

Intinya, menjadi terlalu kompetitif dapat menghalangi kita untuk mengembangkan kelas yang sebenarnya, yaitu tentang peningkatan diri dan pertumbuhan pribadi daripada mencoba mengalahkan orang lain.

Seiring bertambahnya usia, penting untuk mengalihkan fokus kita dari berkompetisi dengan orang lain menjadi berkompetisi dengan diri kita sendiri. Dengan begitu, kita bisa menjadi lebih berkelas dan lebih sukses dengan cara yang bermakna.

4) Mengabaikan tata karma Anda

Ini mungkin terlihat seperti hal yang kecil, tapi sopan santun itu penting. Tata krama adalah perekat yang menyatukan masyarakat, minyak yang memperlancar interaksi sosial kita.

Seiring bertambahnya usia, mengabaikan sopan santun dapat memproyeksikan citra kekasaran atau kecerobohan. Tindakan sederhana seperti mengucapkan 'tolong' dan 'terima kasih', menghormati ruang pribadi, dan mendengarkan ketika orang lain berbicara dapat membuat perbedaan besar.

Tata krama adalah cerminan rasa hormat untuk diri kita sendiri dan orang lain. Dan rasa hormat adalah aspek penting dalam kelas.

5) Menganggap remeh sesuatu

Beberapa tahun yang lalu, saya mengalami ketakutan akan kesehatan yang mengguncang jiwa saya. Hal itu membuat saya menyadari betapa saya telah meremehkan kesehatan dan kehidupan saya.

Perilaku menganggap remeh ini dapat merampas kemampuan kita untuk menghargai keindahan dan berkat yang ada di sekitar kita. Hal ini dapat membuat kita tampak tidak tahu berterima kasih dan merasa berhak, yang jauh dari kata berkelas.

Seiring bertambahnya usia, penting untuk memupuk sikap bersyukur. Ini adalah tentang menghargai apa yang kita miliki, alih-alih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Pergeseran pola pikir ini dapat membuat kita menjadi lebih berkelas, lebih bahagia, dan lebih rendah hati.

 

Editor: Kuswandi

Tag:  #jika #anda #ingin #menjadi #lebih #berkelas #seiring #bertambahnya #usia #ucapkan #selamat #tinggal #pada #perilaku

KOMENTAR