Burnout? Kenali 8 Tanda Kamu Kelelahan Emosional Menurut Psikologi, Jangan Diabaikan!
Berdasarkan psikologi, burnout atau kelelahan emosional adalah kondisi serius yang bisa berdampak pada kesehatan mental dan fisik. Tanda-tanda kondisi ini sering kali muncul perlahan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Kelelahan emosional ini tidak boleh diabaikan, karena jika dibiarkan, dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan. Mengenali beberapa tanda burnout ini membantu kamu lebih peka terhadap diri sendiri dan mengambil langkah untuk pemulihan sebelum burnout semakin parah.
Dilansir dari Hack Spirit pada Senin (18/11), diterangkan bahwa terdapat delapan tanda bahwa seseorang terinditentifikasi mengalami burnout alias kelelahan emosional menurut Psikologi.
- Kelelahan yang tidak ada habisnya
Bayangkan situasi ketika bangun tidur dengan kondisi lebih lelah dibanding saat akan tidur - sebuah pengalaman yang sering dialami oleh mereka yang mengalami kelelahan mental. Rasa letih ini berbeda dari sekadar capek fisik biasa, melainkan kelelahan yang merasuk hingga ke jiwa.
Secangkir kopi atau tidur siang sejenak pun rasanya tak mampu mengangkat kabut kepenatan yang menyelimuti. Kondisi ini merupakan sinyal pertama yang menandakan adanya kelelahan emosional yang perlu mendapat perhatian serius.
- Perasaan terlepas dari lingkungan
Jika dulu kamu selalu bersemangat berkumpul dengan keluarga atau teman-teman, namun kini justru merasa aktivitas sosial sebagai beban yang melelahkan, ini pertanda ada yang tidak beres. Keadaan ini membuat seseorang seolah berada dalam gelembung tersendiri, terpisah dari dunia luar dan orang-orang terdekat.
Perasaan tidak terhubung ini bukan karena keinginan sendiri, melainkan karena energi untuk berinteraksi sosial telah terkuras habis. Kondisi ini sering membuat seseorang mengisolasi diri tanpa disadari.
- Menurunnya produktivitas kerja
Tanda-tanda kelelahan mental mulai terlihat ketika kamu duduk berjam-jam di depan komputer namun tidak ada satu pun pekerjaan yang selesai. Berdasarkan berbagai penelitian, kondisi seperti ini berkaitan erat dengan penurunan signifikan pada kualitas dan kuantitas hasil kerja.
Tugas-tugas sederhana mendadak terasa seperti tantangan besar yang mustahil diselesaikan. Kreativitas pun menurun drastis seiring dengan hilangnya kemampuan untuk fokus dan berpikir jernih.
- Kritikan berlebihan terhadap sekitar
Pandangan hidup yang semakin negatif dan mudah mengkritik adalah indikasi lain dari kelelahan jiwa yang perlu diwaspadai. Kecenderungan untuk mencari-cari kesalahan orang lain dan melihat segala sesuatu dari sisi buruknya menjadi semakin dominan.
Pikiran dipenuhi dengan hal-hal pesimis dan masa depan terasa suram. Sikap kritis yang berlebihan ini tidak hanya melelahkan diri sendiri, tetapi juga membuat orang di sekitar merasa tidak nyaman.
- Mengabaikan kebutuhan pribadi
Ketika seseorang terlalu larut dalam kesibukan hingga melupakan kebutuhan dasar seperti makan teratur atau olahraga, ini merupakan tanda bahaya yang serius. Pola makan yang berantakan, kurang istirahat, dan absennya waktu untuk relaksasi menjadi hal yang dianggap wajar demi mengejar deadline atau target.
Kondisi ini seringkali tidak disadari telah menjadi lingkaran setan yang justru memperparah kelelahan mental. Pengabaian diri ini bisa berlangsung lama tanpa disadari dampak jangka panjangnya.
- Perubahan suasana hati yang ekstrem
Mudah tersulut amarah untuk hal-hal sepele menjadi gejala yang sering muncul pada mereka yang mengalami kelelahan jiwa. Rekan kerja yang mengunyah terlalu keras atau koneksi internet yang lambat bisa memicu ledakan emosi yang tidak proporsional.
Toleransi terhadap gangguan kecil menurun drastis dan kesabaran seolah menipis dengan cepat. Perubahan mood yang ekstrem ini seringkali mengejutkan bagi diri sendiri maupun orang sekitar.
- Hilangnya gairah hidup
Perasaan hampa dan tidak peduli dengan apapun merupakan tanda lain yang perlu diwaspadai dari kelelahan mental. Hobi yang dulu mengasyikkan kini terasa membosankan, dan proyek yang tadinya menggairahkan sekarang terasa hambar.
Kondisi ini lebih dari sekadar fase “malas” biasa, melainkan ketidakmampuan untuk merasakan kegembiraan atau antusiasme dalam aktivitas apapun. Keadaan ini bisa berlangsung cukup lama dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.
- Gejala fisik yang muncul
Kelelahan mental seringkali bermanifestasi dalam bentuk keluhan fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, dan ketegangan otot yang tidak biasa. Sistem kekebalan tubuh melemah, membuat seseorang lebih rentan terhadap berbagai penyakit dan infeksi.
Keluhan-keluhan fisik ini muncul tanpa sebab medis yang jelas dan sering diabaikan sebagai dampak dari kelelahan biasa. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.
***
Tag: #burnout #kenali #tanda #kamu #kelelahan #emosional #menurut #psikologi #jangan #diabaikan