Apa yang Diucapkan Saat Sungkem Lebaran? Ini Kata-Kata Sungkeman Bahasa Jawa dan Terjemahannya
Apa yang Diucapkan Saat Sungkem Lebaran? Ini Kata-Kata Sungkeman Bahasa Jawa dan Terjemahannya (Freepik)
12:48
2 April 2024

Apa yang Diucapkan Saat Sungkem Lebaran? Ini Kata-Kata Sungkeman Bahasa Jawa dan Terjemahannya

Nggak kerasa kita sudah memasuki pertengahan bulan Ramadhan, itu artinya sebentar lagi kita akan menyambut lebaran. Nah, di momen Idul Fitri itu biasanya orang-orang akan melakukan sungkeman. Lalu apa yang diucapkan saat sungkem lebaran? 

Sungkeman atau saling bermaaf-maafan sudah menjadi tradisi yang melekat di tengah masyarakat Indonesia. Di berbagai daerah di Indonesia sendiri banyak yang mempraktekan tradisi sungkeman ini untuk meminta maaf kepada orang tua, kakek-nenek atau saudara ketika Idul Fitri. 

Sungkeman berasal dari kata di dalam bahasa Jawa yakni sungkem yang memiliki arto bersimpuh atau duduk jongkok sambil memegang serta mencium tangan orang lebih tua. Ketika seseorang melakukan sungkeman, ia juga sambil menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan ucapan maupun tindakan serta mengharapkan doa dari yang dituakan. 

Salah satu kelompok masyarakat yang masih mempraktekkan tradisi sungkeman ini yaitu masyarakat suku Jawa. Saat sungkem mereka sambil mengungkapkan isi hatinya. 

Apa yang Diucapkan Saat Sungkem Lebaran? 

Berikut merupakan kata-kata ucapan yang kerap disampaikan ketika sungkem kepada orang tua atau saudara dan kakek-nenek di hari Lebaran Idul Fitri 2024 dalam Bahasa Jawa dan artinya dikutip dari berbagai sumber: 

1. Ngaturaken sugeng riyadi, nyuwun agunging pangapunten sedoyo kalepatan dhumateng Bapak. Mugi bapak kerso dipun pangapunten sedoyo dosa kula meniko. 

(Saya ucapkan selamat hari raya, saya mohon maaf sebesar-besarnya atas dosa saya kepada Bapak. Semoga Bapak mau memaafkan dosa-dosa saya)

2. Ngaturaken sembah pangabekti kawula. Kula ingkah enem nguwun pangapunten menwati wonten kalepatan kulo, lampah kulo setindak, paben kula sakecao ingkang mboten angsal idining sarak, kulo nghih nyuwun pangapunten mugi liebur ing dinten riyoyo puniko. 

(Saya sampaikan rasa saya hormat. Saya yang lebih muda mohon maaf jiak ada kesalahan yang telah saya perbuat, baik yang saya sengaja ataupum yang tidak, saya mohon maaf semoga bisa dilebur di hari raya ini) 

3. “Dinten meniko dinten bakdo riyadi, yen kula menawi gadah kalepatan ingkang disengojo lutawi mboten disengojo dumateng panjenengan sak keluargo kula nyuwun agunging samudro pangaksami.” 

(Hari ini hari raya, saya minta maaf kalau pernah ada salah yang disengaja maupun tidak disengaja kepada semua keluarga sekaliam, saya minta maaf sebesar besarnya.) 

4. “Ing dinten riyaya niki kula ngaturaken panyuwun pangapunten dhateng tiyang sepuh ingkang sampun miyosaken lan ngagengaken kula. Kula ndonga mugi-mugi panjenengan terus dipunparingaken kesenggangan lan kawilujengan.” 

(Di hari raya ini saya menyampaikan permintaan maaf kepada orangtua yang telah melahirkan dan membesarkan saya. Saya berdoa semoga bapak diberikan kesehatan dan keselamatan.) 

5. “Kula rumaosi kathah tindakan utawi tembung-tembung ingkang kula aturaken kang nyakiti panggalih jenengan. Kula nyuwun pangapunten inggil sedaya lampahan ingkang kula tindakaken kaliyan sengaja utawi mboten.” 

(Saya menyadari banyak perilaku dan kata-kata yang saya ucapkan telah menyakiti hati Anda. Saya meminta maaf atas segala perbuatan yang sudah saya lakukan secara sengaja atau tidak sengaja.) 

6. “Dinten meniko dinten bakdo riyadi, menawi kula gadah kalepatan dumateng panjenengan sak keluargo kula nyuwun agunging samudro pangaksami.” 

(Hari ini hari raya, saya meminta maaf kalau ada salah kepada semua keluarga Anda, saya minta maaf sebesar besarnya.) 

7. “Ing dinten riyaya niki mugi-mugi Allah maringi ampunan saben ngendikan ingkang klentu lan lampahan kita sadaya ingkang mboten sae.” 

(Di hari raya ini, semoga Allah mengampuni setiap perkataan kita yang keliru dan perbuatan kita yang tak baik.) 

8. “Ngaturaken sugeng riyadi 1 Syawwal 1445 H. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqobbal Ya Karim. Kullu Amiin Wa Antum Bikhoir. Mugi gusti Allah tansah pinaringin hidayah. Maghfiroh saha barokah dumateng kita sedaya.” 

(Selamat Hari Raya 1 Syawwal 1445 H. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Taqobbal Ya Karim. Kullu Amiin Wa Antum Bikhoir. Semoga Allah memberikan hidayah. Maghfirah dan barokah kepada kita semua.” 

9. “Muga-muga ati kita dilahirake dados tiyang ingkang suci lan resik. Kurangi ngolok-olok supaya bisa nggugurke dosa kita.” 

(Semoga hati kita terlahir kembali dengan suci dan juga bersih. Hindari perbuatan cela agar bisa menggugurkan semua dosa.) 

10. “Pun kathah sikap kula ingkang nyakiti panggalih jenengan, kula nyuwun pangapunten inggiling lampahan kula ingkang kirang kersa wonten panggalih.”  

(Sudah banyak sikap saya yang menyakiti hati Anda, saya mohon maaf atas perilaku saya yang kurang baik atau berkenan di hati.) 

Nah, itu tadi pembahasan tentang apa yang diucapkan saat sungkem lebaran. Beberapa contoh di atas bisa kalian gunakan ketika sungkem lebaran nanti. 

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

Editor: Chyntia Sami Bhayangkara

Tag:  #yang #diucapkan #saat #sungkem #lebaran #kata #kata #sungkeman #bahasa #jawa #terjemahannya

KOMENTAR