Jarang Disadari! Waspadai 8 Tanda Seseorang Mengalami Burnout menurut Psikolog, Buruan Ambil Cuti Jika Mengalaminya!
Ilustrasi 8 tanda seseorang mengalami burnout menurut psikolog. (Pexels)
13:06
4 November 2024

Jarang Disadari! Waspadai 8 Tanda Seseorang Mengalami Burnout menurut Psikolog, Buruan Ambil Cuti Jika Mengalaminya!

- Saat kalian memikirkan tentang burnout, banyak orang yang membayangkan seseorang yang benar-benar kehabisan tenaga dengan kaki di atas sofa di Jumat yang penuh tekanan. WHO menyebutkan bahwa burnout merujuk pada stres terkait pekerjaan.

Dilansir dari Everyday Health, burnout terbagi dalam 3 serangkaian kondisi mental yaitu depersonalisasi, kelelahan emosional, dan perasaan sinis, keterpisahan, dan kurangnya pencapaian.

Namun, burnout juga dapat disebabkan oleh tekanan non-pekerjaan yang menyebabkan sebuah gejala atau tanda yang tidak terlihat atau terasa. Burnout fisik mungkin adalah akibat dari pekerjaan atau serangkaian tanggung jawab tertentu.

Tetapi, dampaknya cenderung akan mempengaruhi aspek kehidupan lainnya. Biasanya orang merasa semakin tidak sehat secara fisik dan mental serta mengalami kesulitan dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.

Gejala atau tanda burnout dapat tumpang tindih dengan gejala depresi dan masalah kesehatan mental lainnya, tetapi burnout itu sendiri bukanlah diagnosa medis. Burnout dapat menimbulkan berbagai dampak yang dapat merugikan kesehatan secara keseluruhan.

Inilah 8 tanda seseorang mengalami burnout menurut psikolog.

1. Jadi pesimis dan sensitif

Seseorang yang mengalami burnout biasanya akan bersikap kritis dan pesimis. Tidak hanya pada apa yang menyebabkan mereka burnout tetapi juga dunia di sekitarnya.

Di tempat kerja, mereka mungkin akan menunjukkan sikap yang lebih negatif terhadap klien dan lebih mudah tersinggung oleh banyak hal. Mereka akan merasa terganggu atau apatis.

Hal ini menunjukkan bahwa mereka seolah tidak memiliki tujuan atau makna dalam apa yang mereka lakukan. Dalam kasus burnout yang lebih ekstrim, mereka mungkin akan mempertanyakan apakah hidup ini layak untuk dijalani atau tidak.

2. Kesulitan tidur

Orang yang yang mengalami burnout cenderung akan sulit mendapatkan tidur nyenyak. Menurut Pn Medicine, kegelisahan dan insomnia adalah dua masalah terkait tidur yang dikaitkan dengan burnout.

Kurang tidur dapat memicu burnout karena penderita akan merasa kurang mampu untuk berpikir jernih saat tidak cukup istirahat. Ini jadi pola lingkaran setan yang menjadi penyebab dan akibat dari burnout.

3. Sakit perut atau sakit kepala

Penelitian yang melibatkan pekerja sosial dengan keadaan burnout menemukan bahwa sekitar 9 persen mengalami sakit kepala dan 10 persen mengalami masalah gastrointestinal atau sakit perut.

Sebuah jurnal yang diterbitkan pada 2017 menjelaskan sakit kepala akibat kelelahan kemungkinan besar merupakan akibat dari stres psikologis.

Masalah perut seperti nyeri, kembung, dan mual cenderung menjadi tanda kalau seseorang mengalami stres. Stres dapat menyebabkan diare dan sembelit.

4. Penurunan imun tubuh

Tanda seseorang mengalami burnout yang selanjutnya adalah flu atau merasa tidak enak badan. Sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu ketika seseorang mengalami burnout.

Stres dapat memicu respon peradangan tubuh. Menurut penelitian, peradangan yang kronis akan mengganggu sistem kekebalan tubuh dan merusak jaringan tubuh.

Hal ini karena imun tubuh yang melemah akan menyebabkan tubuh lebih mudah terserang flu lebih sering dan menempatkan diri pada risiko penyakit yang serius seperti jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2.

5. Kenaikan berat badan

Orang yang mengalami burnout akan mengalami kenaikan berat badan yang drastis. Ini adalah kombinasi dari berbagai hal, seperti respon biologis tubuh yang meningkatkan kemungkinan berat badan, ditambah dengan berkurangnya waktu tidur, depresi, dan kebiasaan makan yang berubah.

Perubahan biologis ini melibatkan hormon stres kortisol. Stres yang kronis termasuk burnout dapat meningkatkan kadar kortisol yang dikaitkan dengan lingkar pinggang yang lebih besar dan peningkatan berat badan.

Jika kenaikan berat badan menjadi masalah, maka dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya seperti stroke, penyakit jantung, kanker, dan radang sendi.

6. Mengisolasi diri

Orang yang mengalami burnout dapat merasa bahwa apa yang mereka lakukan tidak dihargai atau tidak memiliki perbedaan. Akibatnya mereka akan mengambil langkah untuk mengisolasikan diri dari orang lain.

Pada akhirnya, pilihan ini dapat menyebabkan hubungan yang lebih buruk, dan itu tidak membantu mereka keluar dari burnout atau kejenuhan. Kontak sosial dapat menjadi pereda stres dan merupakan cara yang direkomendasikan untuk membuat orang yang burnout menjadi lebih baik.

7. Nyeri otot

Rasa sakit dan nyeri bisa menjadi salah satu tanda fisik dari burnout. Saat seseorang merasa stres, otot-otot secara otomatis akan menegang untuk melindungi tubuh dari rasa sakit dan cedera.

Biasanya ketegangan otot ini akan mereda saat stres berlalu. Tetapi stres yang kronis akan menyebabkan tubuh tetap dalam kondisi stres dan menahan ketegangan tersebut.

Tempat yang biasanya menahan ketegangan tubuh adalah bahu, leher, kepala, dan punggung.

8. Mencoba mengobati sendiri dengan cara yang salah

Dalam beberapa kasus, beberapa orang yang mengalami burnout memilih mengobati diri sendiri untuk membantu mengatasi kondisinya. Beberapa mungkin akan beralih ke makanan cepat saji karena memberikan kepuasan instan.

Hal ini jika terus dibiarkan akan membuat tubuh kurang mendapat asupan nutrisi yang baik. Sedangkan beberapa lagi memilih cara yang terlarang dan salah.

Sebuah studi pada tahun 2016 menemukan bahwa mahasiswa kedokteran yang mengalami burnout lebih mungkin menyalahgunakan atau bergantung pada alkohol.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #jarang #disadari #waspadai #tanda #seseorang #mengalami #burnout #menurut #psikolog #buruan #ambil #cuti #jika #mengalaminya

KOMENTAR