5 Fakta Mengejutkan di Balik Penemuan Punden Berundak Raksasa di Cibalay Bogor
- Struktur punden berundak besar ditemukan di Situs Cibalay, Bogor, menandakan pusat ritual prasejarah penting.
- Struktur tersebut setinggi bangunan tujuh lantai, menjadikannya salah satu punden berundak terbesar di Jawa Barat.
- Penemuan ini memperkuat bahwa arsitektur punden berundak merupakan prototipe awal bangunan candi di Nusantara.
Kekayaan sejarah peradaban prasejarah di tanah Pasundan kembali terkuak. Sebuah struktur punden berundak berskala besar yang diperkirakan memiliki nilai sejarah tinggi berhasil ditemukan di kawasan Situs Cibalay, Kabupaten Bogor.
Temuan ini menjadi bukti baru yang memperkuat dugaan bahwa kawasan di kaki Gunung Salak tersebut merupakan pusat aktivitas ritual penting pada masa lampau.
Berikut adalah lima fakta menarik di balik penemuan yang menggemparkan dunia arkeologi Indonesia ini.
1. Ditemukan Secara Tak Sengaja di Akhir Misi
Penemuan signifikan ini merupakan hasil dari kegiatan inventarisasi potensi cagar budaya yang dilakukan oleh Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) Wilayah IX Jawa Barat. Uniknya, struktur punden berundak raksasa ini justru ditemukan menjelang akhir kegiatan yang berlangsung selama dua pekan.
“Temuan ini menjadi kejutan besar bagi tim. Struktur punden berundak ini menunjukkan adanya modifikasi kontur alam yang sangat jelas, mencerminkan praktik ritual masyarakat prasejarah,” ujar Lia Nuri Rahmawati, Ketua Tim Delineasi.
2. Skalanya Masif: Setinggi Bangunan 7 Lantai
Struktur punden berundak yang ditemukan ini bukanlah bangunan biasa. Diperkirakan memiliki tujuh hingga sepuluh teras dengan ketinggian mencapai sekitar 20 meter. Ukuran ini setara dengan bangunan tujuh lantai, menjadikannya salah satu punden berundak terbesar yang pernah ditemukan di Jawa Barat.
Skala yang masif ini mengindikasikan adanya aktivitas komunal yang besar dan terorganisir pada masanya.
3. Cikal Bakal Candi di Nusantara
Dalam khazanah arkeologi, punden berundak dikenal sebagai bentuk arsitektur sakral tertua yang berfungsi sebagai sarana pemujaan roh leluhur. Lebih dari itu, arsitektur ini dianggap sebagai prototipe atau cikal bakal dari bangunan candi yang berkembang pada periode klasik Hindu-Buddha di Indonesia.
Penemuan ini memperkuat teori bahwa tradisi arsitektur monumental di Nusantara telah berakar jauh sebelum pengaruh budaya India masuk.
4. "Harta Karun" Lainnya: 33 Situs Baru Ditemukan
Selain punden berundak raksasa, tim juga berhasil mengidentifikasi 33 titik situs baru lainnya di kawasan Situs Cibalay. Temuan-temuan ini sebelumnya tersembunyi di balik rimbunnya vegetasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
Banyaknya situs baru ini mempertegas status Cibalay sebagai kawasan pemujaan megalitik yang sangat penting dan kompleks.
5. Terletak di Jantung Hutan Konservasi dan Calon Geopark
Lokasi penemuan ini berada di dalam kawasan konservasi alam, yaitu Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Selain itu, kawasan Cibalay juga masuk dalam rencana pengembangan geopark Kabupaten Bogor.
Hal ini menjadikan upaya perlindungan situs menjadi sangat krusial sekaligus menantang. Kepala BPK Wilayah IX Jawa Barat, Retno Raswaty, menekankan pentingnya sinergi antara pelestarian budaya dan konservasi alam.
“Delineasi (penarikan batas) diperlukan untuk memperjelas batas budaya dan memastikan pemanfaatan situs sesuai dengan undang-undang. Sinergi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan,” jelas Retno.
Dengan terungkapnya temuan ini, Jawa Barat sekali lagi membuktikan posisinya sebagai salah satu wilayah dengan jejak peradaban prasejarah terlengkap di Indonesia.
Tag: #fakta #mengejutkan #balik #penemuan #punden #berundak #raksasa #cibalay #bogor