Hindari 7 Kalimat Ini! Ucapan Kakek-Nenek yang Bisa Membuat Cucu Menjauh Tanpa Disadari
Ilustrasi kakek nenek dan cucunya. (Freepik)
08:32
7 Desember 2025

Hindari 7 Kalimat Ini! Ucapan Kakek-Nenek yang Bisa Membuat Cucu Menjauh Tanpa Disadari

JawaPos.Com - Cara berbicara antar generasi selalu berbeda. Apa yang dulu dianggap sebagai nasihat, teguran halus, atau sapaan sehari-hari, bisa jadi terdengar keras, merendahkan, atau kurang nyaman bagi cucu di masa kini. 

Kakek-nenek sering kali tidak menyadari hal itu. Mereka tumbuh dalam zaman yang berbeda, dibesarkan dengan pola asuhan yang ketat, dan terbiasa dengan kalimat lugas tanpa banyak basa-basi.

Sementara generasi cucu dibesarkan dalam lingkungan yang lebih terbuka, lebih sensitif secara emosional, dan memiliki cara memandang dunia yang berbeda. 

Maka tak heran jika ada beberapa ucapan yang sebenarnya bermaksud baik, tetapi justru membuat cucu merasa tidak dimengerti dan memilih untuk menjaga jarak.

Dilansir dari Geediting, inilah tujuh kalimat yang paling sering diucapkan kakek-nenek tanpa niat buruk, namun bisa memberikan dampak emosional yang cukup besar pada cucu. 

Memahami hal ini dapat membantu hubungan antar generasi menjadi lebih hangat dan harmonis.

1. “Kamu kok begitu, ya? Dulu nenek/kakek nggak begitu.”

Kalimat perbandingan ini mungkin tidak dimaksudkan untuk merendahkan, tetapi sering kali terasa seperti kritik halus.

Bagi cucu, ucapan ini bisa berarti:

  • “Aku tidak cukup baik.”

  • “Aku berbeda, dan itu dianggap buruk.”

  • “Aku tidak memenuhi standar keluarga.”

Generasi sekarang tumbuh dalam lingkungan yang berbeda, teknologi, pendidikan, cara bergaul, sampai tuntutan sosial tidak sama dengan masa lalu. 

Ketika kakek-nenek membandingkan, cucu merasa tidak dihargai sebagaimana adanya.

Padahal, yang dibutuhkan cucu adalah diterima sebagai individu unik, bukan dibandingkan dengan masa ketika situasi hidup masih jauh berbeda.

2. “Ah, kamu lebay. Dulu kami lebih susah.”

Banyak kakek-nenek terbiasa memvalidasi diri melalui pengalaman hidup yang keras. 

Namun ketika cucu sedang mencurahkan perasaan lalu dianggap “berlebihan”, mereka merasa tidak didengar.

Kalimat ini membuat cucu:

  • Menutup diri.

  • Enggan curhat lagi.

  • Merasa emosinya tidak dihargai.

Mengatakan “lebay” hanya membuat generasi muda enggan membicarakan hal penting yang sebenarnya ingin mereka bagi. 

Terkadang yang mereka butuhkan hanyalah telinga yang mau mendengar tanpa menghakimi.

3. “Kamu harus begini… kamu jangan begitu…”

Nasihat memang baik, tetapi ketika disampaikan tanpa diminta, apalagi dengan nada memaksa, cucu bisa merasa terkekang.

Generasi sekarang cenderung:

  • Suka memutuskan sendiri.

  • Menghargai kebebasan.

  • Tidak nyaman dengan tekanan halus.

Nasihat paksa ini sering muncul karena kakek-nenek ingin cucunya aman dan sukses, tetapi cara penyampaiannya terasa mengontrol. 

Jika ini sering dilakukan, cucu bisa menjauh demi menjaga kenyamanan mental.

4. “Nanti kamu nyesel.”

Kalimat ini terdengar seperti ancaman emosional. Walaupun dimaksudkan untuk mengingatkan, ucapan ini memberi tekanan yang tidak perlu.

Apa dampaknya bagi cucu?

  • Mereka merasa dipaksa memikirkan konsekuensi yang belum tentu terjadi.

  • Mereka merasa tidak didukung ketika ingin mencoba hal baru.

  • Mereka merasa takut salah, sehingga jadi ragu mengambil keputusan.

Generasi sekarang lebih menghargai kebebasan bereksperimen. Mendengar kalimat seperti ini, mereka bisa merasa dikekang secara tidak langsung.

5. “Kok kamu nggak seperti sepupu kamu?”

Perbandingan dengan saudara lain adalah salah satu hal paling menyakitkan untuk anak dan remaja.

Perasaan yang muncul pada cucu:

  • Minder atau tidak percaya diri.

  • Merasa nilai dirinya ditentukan oleh standar orang lain.

  • Merasa kurang dihargai oleh keluarga sendiri.

Setiap anak punya kelebihan dan jalannya masing-masing. Ketika kakek-nenek membandingkan, hubungan bisa retak tanpa disadari. 

Cucu akan memilih untuk menjaga jarak demi menghindari kritik yang menyakitkan.

6. “Makanya, dengerin orang tua!”

Walaupun maksudnya mengingatkan, kalimat ini terdengar seperti menyalahkan cucu atas segala hal.

Cucu bisa merasa:

  • Semuanya dianggap salah oleh orang dewasa.

  • Mereka tidak pernah cukup baik.

  • Mereka hanya diminta patuh tanpa dipahami.

Generasi muda lebih nyaman dengan dialog, bukan perintah atau tuduhan. 

Kalimat seperti ini menutup pintu percakapan dan membuat mereka menjauh agar tidak merasa “salah terus”.

7. “Sudah besar kok masih begitu?”

Kalimat ini biasanya muncul saat cucu melakukan kesalahan kecil atau menunjukkan sisi rapuh. 

Namun ucapan ini bisa melukai karena meremehkan proses perkembangan seseorang.

Dampaknya:

  • Cucu merasa dinilai dari kelemahannya.

  • Mereka berpikir tidak boleh gagal.

  • Mereka merasa harus sempurna di depan keluarga.

 

Padahal, bahkan orang dewasa pun masih melakukan kesalahan. Ketika kakek-nenek mengucapkan kalimat ini, cucu bisa merasa malu, tertekan, dan memilih untuk menjauh agar tidak terus dikritik.

 

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #hindari #kalimat #ucapan #kakek #nenek #yang #bisa #membuat #cucu #menjauh #tanpa #disadari

KOMENTAR