



8 Kebiasaan Harian di Masa Pensiunan yang Bahagia, Berbeda Jauh dari Mereka yang Merasa Kecewa
Masa pensiun seharusnya menjadi babak baru yang penuh kebebasan dan kebahagiaan, tetapi kenyataannya banyak orang merasa hampa dan kecewa setelah berhenti bekerja.
Penulis mengamati ada perbedaan mencolok antara pensiunan yang bersinar dan mereka yang hanya menghitung hari dengan penuh kepahitan.
Apa yang membedakan kedua kelompok tersebut bukanlah situasi keuangan, kesehatan, atau keluarga.
Melansir dari Global English Editing Selasa, ternyata, terdapat delapan kebiasaan spesifik yang dilakukan sehari-hari, menjadi kunci utama untuk memisahkan pensiunan yang puas dari mereka yang merasa sangat tidak beruntung.
1. Menggerakkan Badan Sebelum Dunia Terbangun
Pensiunan yang bahagia selalu memiliki semacam rutinitas menggerakkan tubuh mereka di pagi hari, seperti berjalan-jalan atau berolahraga. Kebiasaan ini bukan tentang lari maraton, melainkan tentang memulai hari dengan membuktikan bahwa Anda masih sanggup dan terus bergerak maju. Sementara itu, pensiunan yang kecewa seringkali tetap berada di tempat tidur, mengeluh tentang rasa sakit yang justru akan memburuk karena kurang bergerak.
2. Terus Belajar Seolah Otak Sangat Bergantung pada Pengetahuan Baru
Setiap pensiunan yang merasa puas terlihat selalu aktif mempelajari hal baru, entah itu fotografi, bermain gitar, atau bahkan coding. Mereka tidak membiarkan otak berhenti bekerja setelah pensiun, karena otak perlu tantangan baru untuk tetap tajam dan berfungsi maksimal. Menggunakan atau kehilangan adalah pepatah yang sangat nyata dalam ilmu saraf, karena otak membutuhkan tantangan baru secara rutin.
3. Memberikan Waktu untuk Sesuatu yang Lebih Besar dari Diri Sendiri
Para pensiunan yang paling bahagia senang menyumbangkan waktu mereka untuk tujuan yang sangat mereka pedulikan, seperti melatih liga kecil atau menjadi sukarelawan di pusat literasi. Kegiatan ini mengingatkan Anda bahwa setiap orang berhak mendapat kesempatan kedua dan setiap anak membutuhkan seseorang yang sangat percaya pada potensi mereka. Sebaliknya, pensiunan yang kecewa justru tidak menjadi sukarelawan untuk apa pun, melainkan hanya menjadi kritikus profesional terhadap dunia yang tidak lagi mereka kontribusikan.
4. Mempertahankan Hubungan Nyata, Bukan Sekadar Hubungan di Media Sosial
Pensiunan yang bahagia tahu bahwa persahabatan sejati memerlukan usaha, seperti menelepon, hadir saat dibutuhkan, dan mengingat hari ulang tahun tanpa bantuan notifikasi. Mereka sangat menyadari bahwa mengungkapkan rasa sayang kepada orang lain bukanlah pilihan, melainkan pemeliharaan penting bagi jiwa yang harus dilakukan secara rutin. Satu di antara perbedaan mencolok adalah pensiunan yang kecewa cenderung menunggu orang lain menghubunginya lebih dulu dan merasa kesepian meski dikelilingi banyak orang.
5. Memproses Pikiran yang Berada di Dalam Kepala
Pensiunan yang merasa puas memiliki cara untuk memproses dunia batin mereka, seperti menulis jurnal, meditasi, atau berjalan-jalan tanpa mendengarkan podcast. Mereka sengaja membuat ruang untuk pikiran mereka, meskipun terkadang apa yang ditulis hanyalah keluhan ringan tentang masalah sehari-hari. Kebiasaan ini dilakukan dengan mencurahkan segala pikiran ke atas kertas selama sepuluh menit saja, tepat sebelum tidur di malam hari.
6. Berpegang Teguh pada Rutinitas yang Menciptakan Struktur
Masa pensiun membuat setiap hari terasa seperti hari Sabtu, yang awalnya terdengar luar biasa, tetapi tujuh hari Sabtu berturut-turut bisa membuat seseorang kehilangan akal. Pensiunan yang bahagia menciptakan struktur mereka sendiri, seperti rutinitas minum kopi pada jam 7 pagi dan berjalan kaki pada jam 7:30 pagi. Rutinitas ini bukanlah batasan, melainkan kerangka yang menopang kehidupan sehari-hari mereka agar tetap utuh dan teratur.
7. Menerima Peran yang Berubah Tanpa Meratapi Masa Lalu
Pensiunan yang puas menemukan cara baru untuk merasa berarti dalam hidup, seperti melatih bisbol atau melakukan kegiatan komunitas yang baru. Sangat wajar untuk merasa aneh karena tiba-tiba menjadi "tidak penting" setelah bertahun-tahun menjabat posisi tinggi di kantor. Tugas baru ini mungkin berbeda dari pekerjaan mengelola klaim asuransi, tetapi tidak kurang pentingnya bagi seorang anak kecil yang berhasil memukul bola untuk pertama kalinya.
8. Mempraktikkan Rasa Syukur Tanpa Kepositifan yang Beracun
Faktanya, menjadi tua memang menyebalkan, lutut bisa saja berbunyi dan Anda membutuhkan kacamata untuk mencari kacamata lain yang hilang. Namun, pensiunan yang bahagia mengakui kesulitan tersebut, namun tetap menemukan hal-hal untuk disyukuri. Mereka merasa beruntung karena sang istri masih tertawa mendengar lelucon mereka setelah 40 tahun menikah dan masih bisa membaca buku di siang hari.
Pensiun bukanlah hadiah atas kelangsungan karier Anda, melainkan sebuah permainan yang sama sekali baru dengan seperangkat aturan berbeda. Kebiasaan yang membuat Anda bertahan selama 30 tahun bekerja di kantor tidak akan secara otomatis membawa Anda melewati 30 tahun masa pensiun. Kabar baiknya, kebiasaan-kebiasaan ini tidaklah rumit; Anda dapat memulainya besok pagi atau bahkan sekarang juga. Pilihan antara menjadi pensiunan yang puas atau kecewa dibuat dalam ribuan keputusan kecil yang Anda ambil setiap hari, jadi pilihlah dengan bijak.
Tag: #kebiasaan #harian #masa #pensiunan #yang #bahagia #berbeda #jauh #dari #mereka #yang #merasa #kecewa