Sering Dikonsumsi Setiap Hari, 8 Makanan Ini Ternyata Bisa Menurunkan Kecerdasan Otak
Ilustrasi makanan yang sering dikonsumsi setiap hari tapi ternyata bisa menurunkan kecerdasan otak. (freepik)
17:46
21 Oktober 2025

Sering Dikonsumsi Setiap Hari, 8 Makanan Ini Ternyata Bisa Menurunkan Kecerdasan Otak

 

 - Otak merupakan organ paling vital yang mengatur seluruh fungsi tubuh, sehingga apa pun yang masuk ke dalam tubuh akan sangat memengaruhi kinerjanya.

Sayangnya, beberapa jenis makanan yang sering kita konsumsi sehari-hari ternyata bisa merusak sel saraf otak secara perlahan.

Akibatnya, kamu bisa menjadi mudah lupa, sulit berkonsentrasi, bahkan mengalami penurunan kemampuan kognitif dari waktu ke waktu.

Untuk menjaga kecerdasan dan ketajaman berpikir tetap optimal, penting bagi kamu untuk mengetahui jenis makanan apa saja yang sebaiknya dihindari.

Dilansir dari laman Chicago Internal Cleansing pada Selasa (21/10), berikut merupakan 8 makanan yang sering dikonsumsi setiap hari tapi ternyata bisa menurunkan kecerdasan otak.

1. Makanan yang Mengandung Gula

Mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan ternyata tidak hanya berdampak pada tubuh, tetapi juga pada kesehatan otak.

Gula berlebih dapat menghambat kemampuan otak dalam menyimpan dan memproses informasi, sehingga daya ingat menurun dan kemampuan belajar pun terganggu.

Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat menimbulkan berbagai gangguan pada sistem saraf dan mengurangi fungsi kognitif secara perlahan.

Selain itu, kadar gula yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan peradangan yang memengaruhi komunikasi antar sel otak.

Karena itu, sebaiknya batasi makanan dan minuman manis seperti kue siap saji, sirup, atau minuman berkadar fruktosa tinggi agar kemampuan berpikir tetap optimal.

2. Makanan Olahan dan Siap Saji

Makanan olahan seperti sosis, nugget, dan makanan kaleng memang sangat praktis, tetapi efeknya bagi kesehatan otak cukup serius jika sering dikonsumsi.

Kandungan bahan pengawet, garam yang tinggi, dan zat kimia di dalamnya dapat mengganggu sistem saraf pusat.

Jika dikonsumsi terus-menerus, makanan jenis ini dapat meningkatkan risiko penurunan fungsi otak dan penyakit degeneratif seperti Alzheimer di usia lanjut.

Otak menjadi kurang tajam, memori melemah, dan kemampuan berpikir pun akan menurun.

Karena itu, meski praktis, sebaiknya batasi makanan olahan dan beralih ke makanan segar agar otak tetap berfungsi dengan baik sepanjang waktu.

3. Makanan dengan Kandungan Garam Tinggi

Garam memang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, tetapi jika dikonsumsi berlebihan, dampaknya bisa sangat buruk bagi otak.

Makanan yang terlalu asin dapat menaikkan tekanan darah dan menghambat aliran darah ke otak, sehingga kemampuan berpikir dan daya ingat bisa menurun.

Penelitian juga menunjukkan bahwa terlalu banyak garam dapat mengganggu fungsi kognitif dan membuat seseorang sulit berkonsentrasi.

Bahkan, konsumsi garam yang berlebih juga bisa menimbulkan efek ketergantungan seperti halnya rokok atau obat-obatan, karena otak terbiasa mencari rasa asin yang kuat.

Untuk menjaga kesehatan otak, penting bagi kamu untuk membatasi asupan garam dan memperbanyak makanan alami seperti sayur dan buah-buahan segar.

4. Lemak Trans (Trans-Fat)

Lemak trans merupakan jenis lemak paling berbahaya bagi tubuh dan otak. Lemak ini banyak ditemukan pada makanan cepat saji, margarin, dan camilan kemasan.

Konsumsi lemak trans yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), menurunkan kolesterol baik (HDL), dan memperlambat kerja otak.

Akibatnya, refleks tubuh melambat, kemampuan berpikir berkurang, dan risiko stroke meningkat.

Dalam jangka panjang, lemak trans juga bisa menyebabkan penyusutan otak, sepertibyang terjadi pada penyakit Alzheimer.

Hal ini disebabkan karena lemak trans perlahan merusak pembuluh darah di otak dan mengganggu sirkulasi oksigen.

Untuk mencegahnya, kurangi makanan yang tinggi lemak trans dan gantilah dengan sumber lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, atau ikan laut.

5. Makanan Gorengan

Makanan yang digoreng dengan minyak yang digunakan berulang kali dapat menimbulkan zat berbahaya bagi tubuh dan otak.

Hampir semua makanan gorengan atau olahan mengandung bahan kimia seperti pewarna, pengawet, dan perasa buatan. Zat-zat ini dapat memengaruhi fungsi otak dan menyebabkan hiperaktivitas, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Dalam jangka panjang, makanan gorengan bisa merusak sel-sel saraf di otak, sehingga kemampuan berpikir dan mengingat pun perlahan-lahan akan menurun.

Beberapa jenis minyak bahkan tergolong sangat berbahaya, seperti minyak bunga matahari.

Dengan begitu, mengurangi konsumsi makanan gorengan dan menggantinya dengan makanan yang dimasak dengan cara dikukus atau direbus adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan otak.

6. Protein Olahan

Protein adalah nutrisi penting yang berfungsi membangun otot dan menjaga kesehatan sistem saraf. Namun, tidak semua protein dapat memberi manfaat yang baik.

Protein olahan yang banyak ditemukan pada sosis, daging asap, atau salami justru bisa menghambat kerja sistem saraf.

Sebaliknya, protein alami seperti dari ikan, telur, atau kacang-kacangan dapat membantu melindungi otak dan meningkatkan kinerjanya.

7. Makanan Cepat Saji (Junk Food/Fast Food)

Makanan cepat saji memang praktis dan lezat, tetapi efeknya bagi otak bisa sangat berbahaya jika dikonsumsi terlalu sering.

Penelitian dari Universitas Montreal menunjukkan bahwa makanan yang tinggi lemak jenuh dan bahan kimia dapat mengubah enzim di otak yang berperan mengatur suasana hati.

Akibatnya, kamu bisa lebih mudah merasa sedih, cemas, atau kehilangan motivasi. Selain itu, junk food juga menurunkan produksi dopamin, yaknu hormon penting yang dapat memunculkan rasa bahagia dan semangat hidup.

Rendahnya kadar dopamin dapat membuat otak kehilangan fokus, semangat belajar berkurang, serta memicu gangguan seperti depresi.

Karena itu, sebaiknya hindari makanan cepat saji yang digoreng dengan minyak berlebih agar otak tetap sehat dan suasana hati tetap stabil.

8. Pemanis Buatan

Pemanis buatan sering dianggap sebagai pengganti gula yang lebih sehat karena rendah kalori, padahal kenyataannya tidak sepenuhnya demikian.

Jika dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka panjang, zat kimia dalam pemanis buatan dapat memicu kerusakan pada sel-sel otak serta menurunkan kemampuan berpikir dan daya konsentrasi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pemanis buatan yang terus-menerus dapat mengubah cara otak memproses sinyal rasa manis, sehingga kamu bisa kehilangan kendali terhadap nafsu makan.

Akibatnya, otak menjadi kurang peka dan kemampuan kognitif pun berkurang. Maka dari itu, gunakan pemanis alami seperti madu atau gula kelapa dalam jumlah wajar agar fungsi otak tetap sehat.

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #sering #dikonsumsi #setiap #hari #makanan #ternyata #bisa #menurunkan #kecerdasan #otak

KOMENTAR