



Ketika Pameran Internasional MICAM dan MIPEL, Jatuh Hati pada Potensi Fashion Kulit Indonesia
Pameran internasional MICAM Milano dan MIPEL hadir di Indonesia Fashion Week (IFW) 2025, yang dipercaya mampu mengembangkan industri kulit di Tanah Air.
MICAM Milano adalah pameran alas kaki internasional. Sedangkan MIPEL adalah pameran barang-barang kulit dan aksesori mode internasional. Kehadiran dua ajang bergengsi industri fashion ini dipercaya mampu membuka peluang bisnis baru di pasar Indonesia.
Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode (APPMI) sekaligus Presiden Indonesia Fashion Week (IFW), Poppy Dharsono mengatakan kehadiran 2 pameran internasional di ajang fashion tahunan Indonesia merupakan pratinjau eksklusif. Terlebih beberapa wilayah Indonesia berpotensi besar dalam industri fashion kulit.
"Kami percaya ini adalah waktu yang tepat bagi Italia, ikon sejarah keunggulan dalam fesyen, untuk mengonsolidasikan kehadirannya di kawasan Asia-Pasifik, khususnya di Indonesia, sebagai pasar dinamis dengan lebih dari 285 juta penduduk," ujar Poppy dalam talkshow IFW di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, ajang pameran yang juga dilakukan untuk pemberian beasiswa kepada mahasiswa Indonesia yang berbakat di bidang desain untuk mengikuti program di Milan, Italia. Inilah yang menurut Poppy bisa mempercepat industri kulit di Indonesia.

"Dengan pengetahuan teknis dan kolaborasi yang ditawarkan, termasuk program beasiswa, kami yakin kemitraan ini akan mempercepat pengembangan industri kulit di Indonesia, sekaligus membuka pasar baru dan luas bagi brand Italia," ungkap Poppy.
Seperti diketahui, Poppy sempat membuka Piazza Firenze yaitu sentra produk kulit UMKM berkualitas pada 15 Januari 2025. Sehingga kerja sama dengan pemerintah Italia bisa semakin menambah inovasi produk di Tanah Air.
"Bersama-sama, kita membangun masa depan lebih kuat bagi industri alas kaki dan barang-barang dari bahan kulit yang atas dasar tradisi, didorong oleh keahlian, dan terinspirasi oleh inovasi,” tambahnya.
Duta Besar Italia untuk Indonesia, H.E. Roberto Colamine membenarkan kehadiran pameran dagang asal Italia ke Indonesia ini bisa menjadi kerja sama antara desainer muda berbakat Tanah Air untuk berkembang memperluas jangkauan pada pameran di Milan, khususnya di produk alas kaki atau sepatu terbuat dari kulit.
"Fokusnya pada pengembangan identitas nasional Indonesia yang kuat dalam desain fesyen, serta menciptakan kemitraan saling menguntungkan antara perusahaan Italia dan merek-merek Indonesia," kata Colamine.
Colamine juga menyoroti Indonesia sebagai produsen alas kaki terbesar kelima di dunia dan pusat kekuatan ekonomi nan berkembang pesat, muda, dan penuh ambisi. Dialog ini juga diharapkan bisa membangun manufaktur industri produk kulit di Italia dan Eropa bekerja sama dengan desainer muda.
“Dalam konteks geopolitik diwarnai ketidakpastian ketika pasar cenderung menutup diri, MICAM memainkan peran mendasar sebagai platform untuk perbandingan antara produksi dan distribusi dunia di sektor alas kaki, antara industri kreativitas dan kemampuan menerjemahkan ide estetika menjadi produk jadi, kemudian mendukung masuknya koleksi alas kaki terbaik di pasar internasional,” sambung Presiden MICAM, Giovanna Ceolini.
Di sisi lain Presiden MIPEL, Claudia Sequi mengatakan kolaborasi ini akan membuka babak baru bagi ekosistem fashion Tanah Air, terutama alas kaki nan jarang beroleh perhatian penuh, dan khususnya lagi menjadi peluang besar bagi desainer muda, pelaku kreatif, dan pengrajin lokal.
“Sinergi antara MIPEL dan MICAM, dua pameran dagang internasional unggul di sektor barang dari kulit dan alas kaki, merupakan kekuatan strategis luar biasa dengan tujuan untuk mempromosikan kreativitas dan inovasi yang dimiliki brand Italia dan juga merek internasional,” timpal Claudia.
Sekadar informasi, data Pemerintah Kabupaten Garut pada 2009 menyebutkan produk fashion yang terbuat dari kulit seperti jaket kulit Garut sudah merambah ke pasar internasional seperti Singapura, Malaysia, Taiwan, Jepang dan sebagainya.
Adapun asal-usul Garut kaya akan bahan kulit, karena kota tersebut memiliki banyak peternakan domba. Bahkan domba asal Garut ini kerap memiliki harga yang fantastis, karena jadi salah satu dengan kualitas terbaik.
Laporan Tugas Akhir ELIB Unikom menyebutkan bahan kulit di Garut sudah digunakan sejak 1900. Awalnya, bahan kulit ini muncul di Indonesia karena digunakan penjajah Belanda sebagai sarung pistol. Selanjutnya dipakai sebagai jok kuda, sajadah hingga akhirnya menjadi bahan utama dari produk alas kaki seperti sandal dan sepatu.
Tag: #ketika #pameran #internasional #micam #mipel #jatuh #hati #pada #potensi #fashion #kulit #indonesia